Kelas Hirudinea
Kelas hidrudinea
beradaptasi sebagai hewan
pengisap darah pada
sekeliling mulut dan
anusnya dilengkapi alat
pengisap. Tubuhnya mengandung sel-sel kelenjar yang
menghasilkan zat-zat antikoagulan
(anti pembekuan darah) bernama hirudin.
Contohnya
yaitu: Hirudo Medicinalis (lintas),
Haemadipsa javanica (pacet).
Kelas Olygochaeta
Cacing
yang termasuk kelas ini dikenal sebagai cacing tanah,
yang hanya memiliki sedikit
seta. Cacing tersebut hidup di tanah yang lembab
atau di air tawar, tubuhnya tidak memiliki parapodia. Pergerakannya dilakukan
oleh kontraksi otot
yang dibantu oleh seta.
Tubuh
cacing tanah disusun
oleh 100 – 180 segmen. Bagian mulut (Prostomium) terdapat pada
ujung anterior segmen
pertama dan anus
pada segmen terakhir. Pada segmen
ke 32 – 37 terdapat penebalan
kulit yang disebut klitelum.
Klitelum
berfungsi membentuk kakon, yaitu kantong
untuk meletakkan sel telur
dan melangsungkan pembuahan.
Tubuh cacing tanah
memiliki testis dan ovarium
walaupun hermaprodit, hewan tersebut
melangsungkan pembuahan silang.
Contohnya
yaitu : Pheretima Sp (cacing tanah
yang hidup di asia
dan asia tenggara), Monoligaster
Houtenii (Cacing tanah raksasa
hidup di sumatera), Lumbriscus
terrestris (cacing tanah yang
hidup di eropa dan amerika), Perichaeta Sp (cacing hutan), dan Tubifex Sp
( cacing air tawar).
Peranan Annelida
Beberapa jenis annelido berguna
sebagai bahan makanan
seperti cacing wawo
dan palolo yang mengandung
protein hewani bagi manusia.
Cacing
tanah dapat bermanfaat untuk menyuburkan tanah
pertanian. Cacing tersebut
dapat menggemburkan lahan dan sisa metabolismenya dapat
menambah unsur hara
tanah.
Lintah juga
bermanfaat untuk membersihkan
nanah pada luka yang sudah
terinfeksi, selain itu hirudin juga
bermanfaat dalam penyimpanan
darah yaitu untuk
keperluan transpusi darah.
No comments:
Post a Comment