Thursday, October 26, 2017

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar.



1.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar.
            Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:238-253) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu:
1.      Faktor dari dalam (intern)
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang termasuk faktor intern yaitu:
a.       Sikap terhadap belajar
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. adanya penilaian tentang sesuatu mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak atau mengabaikan. Siswa memperoleh kesempatan belajar meskipun demikian siswa dapat menerima, menolak atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut.
b.      Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar sehingga mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus - menerus agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat.
c.       Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.
d.      Mengolah Bahan Belajar
Mengolah  bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara memperolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai kesusilaan, nilai agama, nilai kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Kemampuan siswa mengolah bahan belajar menjadi lebih baik, bila siswa berpeluang aktif belajar.
e.       Menyimpan Perolehan Hasil Belajar
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan waktu yang lama. Kemampuan menyimpan dalam waktu pendek berarti hasil belajar cepat dilupakan. kemampuan menyimpan dalam waktu lama artinya hasil belajar tetap dimiliki siswa. Pemilikan itu dalam waktu bertahun-tahun bahkan sepanjang hayat.
f.       Menggali Hasil Belajar Yang Tersimpan
Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah terterima. Dalam hal pesan baru, maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali atau mengaitkannya dengan bahan lama. Menggali pesan lama tersebut dapat berwujud transfer belajar atau unujuk prestasi belajar.
g.      Kemampuan Beprestasi atau Unjuk Hasil Belajar
Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar. Siswa menunjukan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar.
h.      Rasa Percaya Diri Siswa
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian “perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.
i.        Intelegensi dan Keberhasilan Belaja
Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
j.        Kebiasaan Belajar
Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain berupa belajar apda akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, datang bergaya pemimpin, bergaya jantan seperti merokok, sok menggururi teman lain, dan bergaya minta “ belas kasihan” tanpa belajar. Pemberian penguatan, penanaman disiplin dalam keberhasilan belajar dapat mengurangi kebiasaan kurang baik dan mengembangkan harga diri siswa.
k.      Cita-cita Siswa
Dalam rangka tugas perkembangan pada umumnya setiap anak memiliki cita-cita dalam hidup.Cita - cita sebagai motivasi intrinsik perlu di didikkan. Didikkan pemilikan dan pencapaian cita-cita sebaiknya berpangkal dari kemampuan berprestasi, dimulai dari hal yang sederhana ke hal yang semakin sulit
           
2.      Faktor dari luar (eksternal)
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Yang termasuk faktor esktern yaitu :
a.       Guru Sebagai Pembina Siswa Belajar
Guru adalah pengajar yang mendidik. ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan kehliannya tetapi juga pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa khususnya berkenan dengan kebangkitan belajar.
b.      Prasarana dan Sarana Pembelajaran
Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olahraga. sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.
c.       Kebijakan Penilaian
Proses belajar siswa mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atas untuj kerja siswa. Dengan penilaian yang dimaksud adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga, bermutu atau bernilai datang dari orang lain .Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Guru menyusun desain pembelajaran melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.
d.      Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
Siswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Tiap siswa berada dalam lingkungan sosial siswa di sekolah. Ia memiliki kedudukan dan peranan yang diakui oleh sesama. Jika seorang siswa terterima, amka ia dengan mudah menyesuaikan diri dan segera dapat belajar. Sebaliknya jika ia tertolak maka ia akan merasa tertekan.
e.       Kurikulum Sekolah
dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat timbul tuntutan kebutuhan baru, dan akibatnya kurikulum sekolah perlu direkonstruksi. Adanya rekonstruksi tersebut menimbulkan kurikulum baru. Perubahan kurikulum sekolah tersebut menimbulkan masalah. Masalah-masalah itu tujuan yang akan dicapai mungkin berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan belajar-mengajar berubah, evaluasi berubah. Akibatnya siswa akan mempelajari cara-cara belajar yang sesuai dengan ukuran lulusan yang baru ( Paizaluddin, 2013).

No comments:

Post a Comment