1.
Memeriksa
Hasil Tes Objektif
Salah
satu keunggulan tes objektif adalah hasil tes dapat diperiksa sangat cepat dan
tepat serta mempunyai ketetapan hasil yang tinggi. Cara pemeriksaan yang paling
banyak dilakukn oleh para praktisi pendidikan di lapangan adalah dengan
pemeriksaan secara manual. Cara ini tepat dilakukan jika jumlah peserta tesnya
tidak terlalu banyak.
Jika
peserta tes dalam jumlah besar maka anda dapat menggunakan fasilitas komputer
untuk menskor dan mengolahnya. Pembacaan jawaban siswa dapat dilakukan dengan
menggunakan bantuan mesin pembaca (scanner
machine) dan untuk mengolah data selanjutnya dapat digunakan komputer.
Sudah barang tentu apabila anda ingin menggunakan fasilitas scanner dan komputer maka persyaratan
untuk itu harus dipenuhi. Lembar jawaban
yang digunakan siswa harus dapat dibaca oleh scanner (scannable form) dan alat tulis yang
digunakan untuk mengisi lembar jawaban tersebut harus menggunakan pinsil yang
cukup mengandung graphit, biasanya digunakan pinsil 2 B . Prinsip kerja
pemeriksaan jawaban dengan menggunakan fasilitas komputer adalah sebagai
berikut.
a. Semua
jawaban siswa di scan
b. Identitas
data siswa yang terisi benar dipisahkan dengan identitas data siswa yang
salah melalui proses editing.
c. Data
yang salah tersebut harus diperbaiki melalui proses up-dating
d. Setelah
semua identitas data siswa benar maka langkah selanjutnya adalah memasukkan
kunci jawaban ke dalam komputer.
e. Langkah
berikutnya adalah menghitung jawaban yang benar untuk setiap siswa melalui
proses scoring.
Tetapi seperti anda ketahui bahwa
penggunaan tes objektif mempunyai kelemahan di antaranya adanya kemungkinan
siswa menjawab hanya dengan menebak. Jika anda ingin meminimalkan kemungkinan
siswa menebak jawaban maka anda menggunakan formula tebakkan (gussing formula) sebagai berikut.
Di
mana :
B : Jumlah Jawaban Benar
S : Jumlah Jawaban Salah
n : Banyaknya Alternatif Jawaban
Jika diberlakukan formula maka siswa akan
berhati-hati dalam menjawab setiap pertanyaan karena jika ia menjawab salah
maka akan berakibat pada penurunan skor yang diperoleh. Pensekorannya dilakukan
dengan memberikan skor 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang
salah. Butir soal yang tidak dijawab atau tidak di isi oleh siswa tidak
dianggap sebagai jawaban salah tetapi dikategorikan pada jawaban yang belum
diisi.
2.
Memeriksa
Hasil Tes Uraian
Pemeberian
skor atau scoring merupakan masalah
serius dalam pemeriksaan hasil tes uraian. Menurut Hopkins dan kawan-kawan
(1990) terdapat lima faktor yang menjadi permasalahan pada saat anda memeriksa
hasil tes uraian yaitu ketidaktetapan pemeriksa dalam memberikan skor, adanya hallo effect, carry over effect, order effect,
dan adanya efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa. Permasalahan tersebut akan menjadi semakin besar pada saat
anda menggunakan tes uraian terbuka.
Yang
jelas dengan menggunakan tes uraian terbatas maka jawaban yang diberikan siswa
akan terbatas sesuai dengan batasan-batasan yang diminta dalam butir soal.
Dengan demikian siswa akan cepat selesai menjawab dan kemudian segera pindah
mengerjakan butir soal yang lain. Dengan cara ini anda dapat menanyakan butir
soal yang lebih banyak sehingga kerepresentatifan materi yang ditanyaka dalam
satu waktu ujian dapat ditingkatkan. Dengan cara inilah valditas isi tes dapat
anda tingkatkan.
Memeriksa
hasil tes uraian agar permasalahan-permasalahan dalam pemeriksaan tes uraian
dapat diminimalkan ? ikutilah cara-cara sebagai berikut.
a. Untuk
menjaga ketetapan hasil pemeriksaan (reliabilitas
), sebaiknya setiap lembar jawaban siswa minimal diperiksa oleh dua orang
pemeriksa yaitu pemeriksa 1 dan pemeriksa 2.
b. Sebelum
mulai memeriksa jawaban siswa, kedua pemeriksa harus duduk bersama menyamakan
persepsi untuk mencari kesepakatan-kesepakatan tentang bagaimana cara memeriksa
jawaban siswa.
c. Setelah
kedua pemeriksa sepakat dengan butir soal dan pedoman penskorannya maka pedoman
penskoran tersebut perlu diuji cobakan pada 5 – 10 lembar jawaban siswa. Selama
uji coba tersebut kedua pemeriksa harus
bekerja secara sendiri-sendiri tidak boleh saling berdiskusi. Beberapa hal yang
harus anda perhatikan selama melakukan pemeriksaan agar hasil pemeriksaan anda
dapat dipertanggungjawabkan (Hopkin dkk, 1990) yaitu : ( 1 ) ketidaktetapan
pemeriksa dalam memberikan skor ,( 2 ) adanya hallo effect,(3 ) carry over
effect,(4) order effect, dan( 5) adanya efek
penggunaan bahasa serta tulisan siswa. Agar ketetapan hasil pemeriksaan anda
tinggi maka lakukan dengan cara
memeriksa jawaban setiap butir soal untuk seluruh siswa.
No comments:
Post a Comment