Sebagai
bangsa yang besar NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) merupakan suatu
negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan
dua benua, didiami oleh ratusan juta penduduk, memiliki iklim tropis, memiliki
kenaekaragaman budaya dan adat istiadat agama dan keyakinan yang berlainan satu
sama lain bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Keseluruhannya tercermin dalam
satu ikatan kesatuan lambing negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Pada dasarnya keberagaman
masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena
itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam disetip warga negara
Indonesia. Pembentukan sikap nasionalis terhadap bangsa yang besar perlu
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai generasi penerus bangsa
Indonesia.
Namun
demikian, dalam kenyataannya masih ada konflik yang terjadi dengan
mengatasnamakan suku, agama, ras atau antargolongan tertentu. Hal ini
menunjukkan bahwa sikap nasionalis bangsa yang seharusnya bisa menjadi modal
bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat. Untuk mendukungnya, diperlukan
rasa persatuan yang kokoh dan kuat. Persatuan bangsa merupakan syarat yang
mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu
mempriritaskan kepentingannya sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat
dalam sila ketiga pancasila yaitu Persatuan Bangsa akan Hanya menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud. Sehingga
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu,
hanya sebatas slogan. Komitmen seluruh unsur negara menentukan sikap yang
persisten untuk kesatuan bangsa perlu ditindaklanjuti di berbagai tingkat
masyarakat. keberagaman dalam berbagai aspek (adat, budaya, agama, bahasa)
merupakan kondisi yang dapat membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki
toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga perbedaan tersebut. Untuk
itu perlu nilai komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman nasional.
Kata
kata bijak mengatakan “bila anda ingin memeperbaiki dunia , mulailah terlebih
dahulu dengan diri sendiri.” Walaupun terkesan kuno, tetapi tetap berlaku untuk
kita simak dan diterapkan dalam perjalan hidup. Kita semuanya berharap
Indonesia bisa berubah menjadi lebih baik dalam segala hal. Menjadi lebih baik
dalam Pendidikan anak bangsa, kesehatan masyarakat, perekonomian, sandang
pangan, keamanan, kesejahtraan , dan seterusnya. Salah satunya adalah agar
terciptanya keharmonisan, kedamaninan dan ketenangan dalam hidup keberagamaan
antar berbagai suku bangsa yang ada ditanah air kita tercita.
Perbuatan
-perbuatan negatif yang dapat merusak keutuhan suatu bangsa perlu dihindari
sedini mungkin, seperti radikalisme, vandalisme dan penyalahgunaan obat
terlarang narkoba serta kehidupan bebas melalui penguatan nilai-nilai luhur
Pancasila. Untuk mencegah lahirnya paham radikalisme maka perlunya di Indonesia
yang lebih berorientasi pada hukum yang kaku dan ekslusif tetapi lebih pada
citra yang moderat dan inklusif. Oleh karena tu, pembelajaran Pendidikan agama
dan budi pekerti dan Pendidikan Pancasila harus dilakukan secara
berkesinambungan untuk menangkis masuk dan berkembangnya paham radikalisme di
Indonesia terutama pada genarasi muda
Generasi
muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu
meneruskan tongkat estafet kepeminpinnan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersipakan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya
memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain :
minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, pergaulan bebas , dan lain-lain
yang dapat menyebabkan terjangkintnya penyakit HIV/AIDS . generasi muda saat
ini harus diselamatakan dari era globalisasi ini karena banyak
kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk dan tidak semua sama dengan
kebudayaan luhur bangsa Indonesia, seperti kebudayaan hubungan bebas. Pada saat
ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para
generasi mudah dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa
memperdulikan masyarkat sekitarnya.
Penyalahgunaan
obat terlarang selalu menjerat generasi muda ke dalam jeratan narkoba, zat dan
obat-obatan terlarang. Para pengedar dan pembuat barang-barang terlarang
tersebut akan melakukan berbagai promosi bujuk rayu menjebak kepada orang
-orang yang lemah iman dan tidak memmiliki akal sehat untuk menjadi budak
obat-obat terlarang. Oleh karena itu, generasi muda perlu dibekali pengetahuan
tentang obat-obatan terlarang dan segala akibatnya. Pergaulan yang salah dapat
menyebabkan generasi muda terperosok ke dalam jurang kesesatan. Penguatan nilai
riligius melalui penguatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
kesadaran bahwa penggunaan narkoba itu dosa karena hanya menyakiti dan merusak
tubuh dan pikiran manusia. Penggunaamn narkoa juga menjauhkan kita dari agama
yang kita anut.
Pembentukan
karakter generasi penerus bangsa perlu ditanamkan sejak mulai dini melalui
perbuatan-perbuatan kebajikan sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa yang ada
alam nilai-nilai Pancasila. Melalui penguatan Pendidikan karakter (PPK)
diharapkan generasi penerus bangsa yang besar ini dapat merajut kedamaian dalam
bingkai negara kesatuan republik Indonesia dan terlepas dari sisi negatif
dampak globalisme yang dapat merusak peradaban bangsa dan negara melalui
perbuatan-perbuatan radikalisme bangsa, vandalisme, penyalahgunaan obat-obatan
terlarang serta kehidupan bebas di abad super moderan ini.
No comments:
Post a Comment