(Ageratum conyzoides)
Suku : Compositae (Asteraceae)
Nama
a. Sinonim
A. ciliare Lour. (non Linn), A.cordifolium Roxb
b. Nama daerah
Sumatera: bandotan, daun tombak, siangit, tombak jantan, siangkik kahwa, rumput tahi ayam. Jawa : babadotan, b. leutik, babandotan, b.beureum, b. hejo, jukut bau, ki bau, bandotan, berokan, wedusan, dus wedusan, dus bedusan, tempuyak. Sulawesi: dawet, lawet, rukut manooe, r.weru, sopi.
c. Nama Asing
Sheng hong ji (C), bulak manok(Tag.), ajganda, sahadevi (IP), billy goat weed, whitw weed, bastard agrimony (I), Celestine, eupatoire bleue.
d. Nama simplisia
Agerati Herba (herba bandotan), Agerati Radix (akar bandotan).
Uraian Tumbuhan
Bandotan berasal dari Amerika tropis. Di Indonesia, bandotan merupakan tumbuhan liar dan lebih dikenal sebagai tumbuhan pengganggu (gulma) di kebun dan diladang. Tumbuhan ini, dapat ditemukan juga di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, dan sekitar saluran air pada ketinggian 1-2.100 m diatas permukaan laut(dpl). Jika daunnya telah layu dan membusuk, tumbuhan ini akan mengeluarkan bau tidak enak.
Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tetapi bergigi, panjang 1-10cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk mulai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil.
Bandotan dapat diperbanyak dengan biji.
Sifat dan Khasiat
Herba ini rasanya sedikit pahit, pedas, dan sifatnya netral. Bandotan berkhasiat stimulant, tonik, pereda demam (antipiretik), antitoksik, menghilangkan pembengkakan, menghentikan pendarahan (hemostatis), peluruh haid (emenagog), peluruh kencing (diuretic), dan peluruh kentut (karminatif). Daun bandotan dapat digunakan pula sebagai insektisida nabati.
Selain Ageratum conyzodies L., terdapat bandotan varietas lain yang mempunyai khasiat yang sama, yaitu Ageratum houstonianum Mill.
Kandungan Kimia
Herba bandotan mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak asiri kumarin, ageratochromene, friedelin, β-sitosterol, stigmasterol, tannin, sulfur, dan potassium chloride.
Akar bandotan mengandung minyak asiri,alkaloid, dan kumarin.
Bagian yang Digunakan
Bagian yang digunakan untuk obat adalah herba (bagian di atas tanah) dan akar. Herba yang digunakan berupa herba segar atau yang telah dikeringkan.
Indikasi
Herba bandotan berkhasiat untuk pengobatan :
demam, malaria
sakit tenggorokan, radang paru (pneumonia),
radang telinga tengah (otitis media),
pendarahan, seperti pendarahan rahim, luka berdarah dan mimisan
diare, disentri
mulas (kolik), muntah, perut kembung ,
keseleo, pegal linu,
mencegah kehamilan
badan lelah sehabis bekerja berat
produksi air seni sedikit,
tumor rahim, dan
perawatan rambut.
Akar berkhasiat untuk mengatasi :
demam.
Cara Pemakaian
Untuk obat diminum, rebus 15-30 g herba kering atau 30-60 g herba segar. Cara lain tumbuk herba segar, lalu peras dan air perasannya diminum.
Untuk pemakaian luar, tumbuk herba segar sampai halus. Selanjutnya, campurkan minyak sayur sedikit dan aduk sampai rata, lalu bubuhkan pada luka yang masih baru, bisul, eksim, dan penyakit kulit lainnya (seperti kusta/lepra). Cara lain, giling herba erring menjadi serbuk, lalu tiupkan ke kerongkongan penderita yang sakit tenggorokan. Selain itu, daun segar dapat di seduh dan air seduhannya dapat digunakan untuk membilas mata, sakit perut, dan mencuci luka.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
1) Ekstrak daun bandotan (5% dan 10%) dapat memperpanjang siklus birahi dan memperlambat perkembangan folikel mencit betina (virgin dan non virgin). Namun, tidak berefek pada uterus, vagina, dan liver. Setelah masa pemulihan, siklus dan birahi dan perkembangan folikel kembali normal. tidak ada perbedaan efek antara mencit virin dan non virgin selama perlakuan (Yuni Ahda, JF FMIPA UNAND, 1993).
2) Ekstrak daun bandotan dalam minyak kelapa dosis 20% tidak memberikan efek penyembuhan luka. Namun, pada dosis 40% dan 80% dapat menyembuhkan luka secara nyata sesuai dengan peningkatan dosis. Bahkan, efek penyembuhan luka pada dosis 80% tidak berbeda nyata dengan yodium povidon 10% (Eliza Magdalena, JF FMIPA UI, 1993).
Contoh Pemakaian
Sakit telinga tengah akibat radang
Cuci herba bandotan segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Hasilnya, peras dan saring. Gunakan air perasan yang terkumpul untuk obat tetes telinga. sehari 4 kali, setiap kali pengobata sebanyak 2 tetes.
Cuci herba bandotan segar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Turapkan ramuan ke bagian tubuh yang sakit, lalu balut dengan perban. Dalam sehari, ganti balutan 3-4kali. Lakukan pengobatan ini sampai sembuh.
Cuci satu tumbuhan herba bandotan segar sampai bersih. Tambahkan sekepal nasi basi dan seujung sendok teh garam, lalu giling sampai halus. Turapkan ke tempat yang sakit, lalu balut dengan perban.
Rematik (istilah kedokteran: reumatik), bengkak karena keseleo
Sediakan satu genggam daun dan batang muda tumbuhan bandotan segar, satu kepal nasi basi, dan ½ sendok teh garam. Selanjutnya cuci daun dan batang muda sampai bersih, lalu tumbuk bersama nasi dan garam. Setelah menjadi adonan seperti bubur kental, turapkan ramuan ke bagian sendi yang bengkak sambil dibalut. Biarkan selama 1-2 jam, lalu balutan dilepaskan. Lakukan perawatan seperti ini 2-3 kali sehari.
Pendaraha rahim, sariawan, bisul, bengkak karena memar
Rebus 10-15 g herba bandotan dalam dua gelas air bersih sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
Tumor rahim
Rebus 30-60 g daun bandotan kering segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk. Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.
Sakit tenggorokan
1) Cuci 30-60 g daun bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. selanjutnya, peras dan saring. Tambahkan larutan gula batu ke dalam air perasan secukupnya dan aduk sampai rata. minu, ramuan dan lakukan tiga kali sehari.
2) Cuci daun bandotan secukupnya, lalu jemur sampai kering. selanjutnya, giling sampai menjadi serbuk. Tiupkan serbuk kedalam tenggorokan penderita.
Malaria, Influenza
Rebus 15-30 g herba bandotan kering kedalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari.
Perut kembung, mulas, muntah
Cuci satu buah tumbuhan bandotan ukuran sedang sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan pengobatan ini 2-3 kali sehari sampai sembuh.
Perawatan rambut
Cuci, daun dan batang bandotan segar sampai bersih , lalu tumbuk sampai halus. Oleskan hasil tumbukan ke seluruh kulit kepala dan rambut. Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam. Selanjutnya, bilas rambut dengan air hangat dan keramas samapai bersih. Lakukan perawatan rambut ini satu sampai dua minggu sekali.
Catatan
Ibu hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat bandotan karena dapat menyebabkan keguguran.
No comments:
Post a Comment