Sunday, December 17, 2017

RAHASIA DAN MANFAAT JAMBU BIJI

JAMBU BIJI

( Psidium guajava L. )

Suku : Myrtaceae Cheap
Nama

a.      Sinonim
P. aromaticum Blanco, P. Pomiferum L, P. Pyriferum L.
b.      Nama daerah
Sumatera : Glima breuen (Aceh), Glimeu beru (Gayo), Galiman (Batak karo), masiambu (Nias), biawas, jambu biawas, j.biji, j. batu, J. klutuk (Melayu). Jawa :jambu klutuk(sunda),  Bayawas,  jambu krutuk, j. krikil, j. krutuk, petokal (Jawa), jhambhu bhender  (Madura). Nusa Tenggara: Sotong (Bali), Guava (Flores) goihawas (sika). Sulawesi : gayawas (Manado), boyawat (mongondow), koyawas (tonsaw), dambu (gorontalo), jambu paratugala (makasar), jambu paratukala (bugis), jambu (baree), kujabas (roti), biabuto (buol). Maluku : kayawasa (seram barat), kujawase (seram selatan), laine hatu, lutu hatu (ambon), gawaya (ternate, Halmahera).
c.       Nama Asing
Fan shi gan (C), jamphal, jamrukh (IP), guajave (P), guava (I)
d.      Nama Simplisia
Psidii Folium (daun jambu biji), Psidii Fructus (buah jambu biji).
Uraian Tumbuhan
Jambu biji berasal dari Amerika Tropik, tumbuh pada tanah yang gembur maupun liat, pada tempat yang terbuka dan mengandung banyak air. Pohon ini banyak ditanam sebagai pohon buah, namun sering tumbuh liar dan ditemukan pada ketinggian 1 – 1.200 m dpl. Jambu biji berbunga sepanjang tahun.
Perdu atau pohon kecil, tinggi 2 – 10 m, percabangan banyak. Batangnya berkayu, keras, kulit batang licin, mengelupas, berwarna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan, daun muda beranbut halus, permukaan atas daun tua licin. Helaian daun berbentuk bulat telur agak jorong, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata agak melekuku ke atas, pertulangan menyirip, panjang 6 – 14 cm, lebar 3 – 6 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, bertangkai, keluar dari ketiak daun, berkumpul 1-3 bunga, berwarna putih. Buahnya buah buni, berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Daging buah tebal, buah yang masak bertekstur lunak, berwarna putih kekuningan atau merah jambu. Biji buah banyak mengumpul di tengah, kecil-kecil, keras, berwarna kuning kecokelatan.
Buahnya dapat dibuat manisan, dijus, disetup, dibuat es krim, sorbet, atau diolah menjadi selai. Jambu biji dapat diperbanyak dengan biji, okulasi, atau tunas yang berakar.

Sifat dan Khasiat
Daun rasanya manis, sifatnya netral, berkhasiat astringen 9pengelat), antidiare, antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), dan peluruh haid.
Buah berkhasiat antioksidan karena mengandung vbeta karoten dan vitamin C yang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Kandungan Kimia
Daun mengandung tanin, minyak asiri, minyak lemak, damar, zat samak, triterpenoid, asam malat, dn asam apfel.
Buah mengandung asam amino, pektin, kalsium, fosfor, besi, mangan, magnesium, balerang, dan vitamin A,B1,dan C. Saat menjelang matang, kandungan vitamin C dapat mencapai 3 – 6 kali lipat lebih tinggi dari jeruk. Jambu biji juga kaya serat yang larut dalam air, terutama di bagian kulitnya sehingga dapat mengganggu penyerapan glukosa dan lemak yang berasal dari makanan dan membuangnya ke luar tubuh.
Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan adalah daun, buah mengkal, ranting muda, dan akar.

Indikasi

Daun digunakan untuk pengobatan  :
  • diare akut dan kronis, disentri,
  • perut kembung pada bayi dan anak,
  • kadar kolesterol darah yang tinggi,
  • haid tidak lancer,
  • sering buang air kecil (anyang-anyangan),
  • luka, luka berdarah, dan
  • sariawan.
Buah digunakan untuk pengobatan :
  • kencing manis (diabetes  mellitus),
  • kadar kolesterol darah  tinggi (hiperkoresterolemia), dan
  • sembelit.
Ranting digunakan untuk pengobatan :
  • keputihan (leukora).
Akar berkhasiat untuk pengobatan :
  • disentri.

Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 lembar daun segar atau 2,5 – 4,5 g daun kering, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, rebus daun segar secukupnya. Gunakan air rebusannya untuk mencuci luka dan liang senggama (keputihan).Cara lain, giling daun segar sampai halus lalu bubuhkan pada luka berdarah akibat kecelakaan dan benda tajam atau borok di sekitar tulang.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
1.             Secara in vitro, infus dan jambu biji dengan bermacam-macam kepekatan menunjukkan perbedaan yang nyata pada diameter daerah hambatan pertumbuhan kuman Shigella flexneri  dan Shigella sonnei, sebagai penyebab disentri  basiler (Imam Subagyo, Wahjo Dyatmiko, dan Abdul Karim, UNAIR, 1981).
2.             Secara in - vitro,rebusan daun jambu biji kadar 5%, 10%, dan 20% b/v dapat mengurangi kontraksi usus halus  terpisah marmot, yang sebanding dengan atropine sulfat 2,5 mcg/ml. Kekuatan relaksasi antara rebusan 5%, 10% b/v tidak menunjukkan  perbedaan  yang nyata (Natsir P. Djunaid, JF FMIPA UNHAS, 1986).
3.             Secara in vitro,infuse daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan perkiraan kadar terendah sebesar 2% b/v, tetapi tidak menghambat pertumbuhan  bakteri Escherichia coli  sampai  batas 10% b/v (Prima Yuniarti, FF UGM, 1991).
4.             Infus buah jambu biji  pada kelinci memiliki efek hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa darah). Sebagai  pembanding digunakan tolbutamida (Letty Puspitawa, Fakultas Farmasi UNTAG, 1993).
5.             Hasil penelitian efek infus daun jambu biji dalam upaya  pencegahan  afiksia setelah penyemprotan  histamine sebagai berikut.
a)        Waktu timbulnya asfiksia lebih panjang pada kelompok yang mendapat infuse dan jambu biji  5% dibandingkan pada kelompok yang mendapat NaCI fisiologis dan atropine sulfat (P<0,05).
b)        Waktu timbulnya  asfiksia  antara infus  daun jambu biji dengan fenilhidramin HCI tidak berbeda nyata (P>0,05).
c)        Asfiksia tidak terjadi pada  kelompok yang mendapat infus daun jambu biji 10%, efedrin HCI dan aminofilin (Aznan Lelo, Yuneldi Anwar,M. Iskandar Lubis, dkk., Bagian Farmakologi FK USU dan Jurusan Farmasi FMIPAUSU).






Contoh Pemakaian
§  Diare

a)      Rebus 30g daun jambu segar dan segenggam tepung beras yang telah digongseng sampai kuning dalam dua gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. Lakukan 2-3 kali dalam sehari.
b)      Cuci 30 g daun jambu segar, lalu tumbuk sampai lumat. Tambahkan garam seujung sendok teh dan 1/2 cangkir air panas, lalu aduk sampai rata. Setelah dingin, peras dan saring. Minum air saringannya sekaligus. Jika penderita masih diare, ulangi pengobatan ini 2-3 kali sehari.
c)      Cuci seganggam daun jambu yang masih muda dan segar, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa separonya. Gunakan air rebusan ini untuk menyeduh satu sendok teh daun teh hijau.Minum ramuan ini selagi hangat. Lakukan 2-3 kali sehari sampai sembuh.
§  Sering buang air kecil (anyang-anyangan)

Sediakan daun jambu segar dan tepung beras yang telah digongseng sampai kuning masing-masing segenggam, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai air rebusannya tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.
§  Perut anak kembung

Sediakan tiga lembar daun jambu biji muda dan segar, lima butir adas, dan 1/2 ajri kulit batang pulosari yang dipotong kecil-kecil, lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 cangkir air sampai tersisa satu cangkit. Setelah dingin, saring dan gunakan air saringannya sebagai obat. Caranya, bayi umur 3 bulan 5-7 kali sehari (masing-masing satu sendok), bayi umur enam bulan 3 kali sehari (masing masing satu sendok makan), anak umur 3 tahun 3 kali sehari (masing-masing 2 sendok makan) dan anak diatas 3 tahun 1 kali sehari (satu cangkir).


§  Kencing Manis (Diabetes Melitus), Kolesterol tinggi

Cuci satu buah jambu biji yang masih mengkal, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari
§  Sariawan

Potong segenggam daun dan satu jari kulit batang jambu biji sesuai dengan keperluan, lalu cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dalam satu liter air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin , saring dan air saringannya sebagai teh. Habiskan ramuan ini dalam 1 hari.
§  Keputihan

Cuci 3 potong ranting muda jambu biji sebesar telunjuk dan tujuh lembar daun sirih segar sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 2 liter air besih, lalu rebus sampai airnya tersisa 1 liter. Setelah dingin, gunakan air rebusannya untuk mencuci liang senggama (Vagina).
§  Menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi

Sediakan 7 lembar daun jambu niji, 2 genggam daun ceremai dan 10 lembar daun sirih (ketiganya herba segar), lalu cucisampai bersih. Rebsu bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air sampai tersisa separonya (Selama direbus panci harus ditutup). Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum pagi dan malam hari, masing-masing 3/4 gelas.
§  Luka, Luka berdarah

Cuci daun jambu biji yang baru dipetik secukupnya, Lalu giling daun tersebut sampai lumat. Selanjutnya, tempelkan pada luka dan balut dengan perban. Ganti perban dan ramuan tersebut 3 kali sehari sampai lukanya sembuh.


Catatan
§  Berdasarkan hasil penelitian, telah berhasil diisolasikan suatu zat flavonoid dari daun jambu biji yang dapat memperlambat penggandaan (replika) human immunodeficiency virus (HIV) penyebab penyakit AIDS. Zat ini bekerja dengan cara menghambat pengeluaran enzim reserved transriptase yang dapat mengubah RNA virus menjadi DNA di dalam tubuh manusia.
§  Untuk mengobati penyakit tertentu, lebih disukai buah jambu biji yang daging buahnya berwarna merah. Saat ini, buah jambu biji telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan buha jambu biji berkhasiat untuk mengatasi hemostatis, antiradang dan antioksidan sehingga dapat menghentikan proses agregasi (pengumpulan) trombosit dan perdarahan yang terjadi sebelumnya, seperti mimisan, perdarahan kulit dan berak darah. Alhasil, jumlah trombosit cepat meningkat disertai perbaikan kualitas trombosit yang beru terbentuk sehingga dapat berfungsi kembali secara normal.

********

No comments:

Post a Comment