JAMBU BIJI
( Psidium guajava L. )
Suku : Myrtaceae Cheap
Nama
a. Sinonim
P. aromaticum Blanco, P. Pomiferum L, P.
Pyriferum L.
b.
Nama
daerah
Sumatera
: Glima breuen (Aceh), Glimeu beru (Gayo),
Galiman (Batak karo), masiambu (Nias), biawas, jambu biawas, j.biji, j.
batu, J. klutuk (Melayu). Jawa :jambu klutuk(sunda), Bayawas,
jambu krutuk, j. krikil, j. krutuk, petokal (Jawa), jhambhu bhender (Madura). Nusa Tenggara: Sotong (Bali),
Guava (Flores) goihawas (sika). Sulawesi : gayawas (Manado),
boyawat (mongondow), koyawas (tonsaw), dambu (gorontalo), jambu paratugala (makasar),
jambu paratukala (bugis), jambu (baree), kujabas (roti), biabuto (buol). Maluku : kayawasa (seram barat), kujawase (seram
selatan), laine hatu, lutu hatu (ambon),
gawaya (ternate, Halmahera).
c.
Nama
Asing
Fan
shi gan (C), jamphal, jamrukh (IP), guajave (P), guava (I)
d.
Nama
Simplisia
Psidii
Folium (daun jambu biji), Psidii Fructus (buah jambu biji).
Uraian
Tumbuhan
Jambu biji berasal dari Amerika Tropik, tumbuh pada tanah
yang gembur maupun liat, pada tempat yang terbuka dan mengandung banyak air.
Pohon ini banyak ditanam sebagai pohon buah, namun sering tumbuh liar dan
ditemukan pada ketinggian 1 – 1.200 m dpl. Jambu biji berbunga sepanjang tahun.
Perdu atau pohon kecil, tinggi 2 – 10 m, percabangan banyak.
Batangnya berkayu, keras, kulit batang licin, mengelupas, berwarna cokelat
kehijauan. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan, daun muda
beranbut halus, permukaan atas daun tua licin. Helaian daun berbentuk bulat
telur agak jorong, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata agak melekuku ke
atas, pertulangan menyirip, panjang 6 – 14 cm, lebar 3 – 6 cm, berwarna hijau.
Bunga tunggal, bertangkai, keluar dari ketiak daun, berkumpul 1-3 bunga,
berwarna putih. Buahnya buah buni, berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna
hijau sampai hijau kekuningan. Daging buah tebal, buah yang masak bertekstur
lunak, berwarna putih kekuningan atau merah jambu. Biji buah banyak mengumpul
di tengah, kecil-kecil, keras, berwarna kuning kecokelatan.
Buahnya dapat dibuat manisan, dijus, disetup, dibuat es
krim, sorbet, atau diolah menjadi selai. Jambu biji dapat diperbanyak dengan
biji, okulasi, atau tunas yang berakar.
Sifat dan Khasiat
Sifat dan Khasiat
Daun rasanya manis, sifatnya netral, berkhasiat astringen
9pengelat), antidiare, antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), dan
peluruh haid.
Buah berkhasiat antioksidan karena mengandung vbeta karoten
dan vitamin C yang tinggi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Kandungan
Kimia
Daun mengandung tanin, minyak asiri, minyak lemak, damar,
zat samak, triterpenoid, asam malat, dn asam apfel.
Buah mengandung asam amino, pektin, kalsium, fosfor, besi,
mangan, magnesium, balerang, dan vitamin A,B1,dan C. Saat menjelang matang,
kandungan vitamin C dapat mencapai 3 – 6 kali lipat lebih tinggi dari jeruk.
Jambu biji juga kaya serat yang larut dalam air, terutama di bagian kulitnya
sehingga dapat mengganggu penyerapan glukosa dan lemak yang berasal dari
makanan dan membuangnya ke luar tubuh.
Bagian
yang Digunakan
Bagian
tanaman yang digunakan adalah daun, buah mengkal, ranting muda, dan akar.
Indikasi
Indikasi
Daun
digunakan untuk pengobatan :
- diare akut dan kronis, disentri,
- perut kembung pada bayi dan anak,
- kadar kolesterol darah yang tinggi,
- haid tidak lancer,
- sering buang air kecil (anyang-anyangan),
- luka, luka berdarah, dan
- sariawan.
Buah
digunakan untuk pengobatan :
- kencing manis (diabetes mellitus),
- kadar kolesterol darah tinggi (hiperkoresterolemia), dan
- sembelit.
Ranting
digunakan untuk pengobatan :
- keputihan (leukora).
Akar
berkhasiat untuk pengobatan :
- disentri.
Cara
Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 15-30 lembar daun segar atau
2,5 – 4,5 g daun kering, lalu air rebusannya diminum.
Untuk
pemakaian luar, rebus daun segar secukupnya. Gunakan air rebusannya untuk
mencuci luka dan liang senggama (keputihan).Cara lain, giling daun segar sampai
halus lalu bubuhkan pada luka berdarah akibat kecelakaan dan benda tajam atau
borok di sekitar tulang.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
1.
Secara in vitro, infus dan jambu biji dengan
bermacam-macam kepekatan menunjukkan perbedaan yang nyata pada diameter daerah
hambatan pertumbuhan kuman Shigella
flexneri dan Shigella sonnei, sebagai penyebab disentri basiler (Imam Subagyo, Wahjo Dyatmiko, dan
Abdul Karim, UNAIR, 1981).
2.
Secara in - vitro,rebusan daun jambu biji
kadar 5%, 10%, dan 20% b/v dapat mengurangi kontraksi usus halus terpisah marmot, yang sebanding dengan
atropine sulfat 2,5 mcg/ml. Kekuatan relaksasi antara rebusan 5%, 10% b/v tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata (Natsir P. Djunaid, JF FMIPA
UNHAS, 1986).
3.
Secara in vitro,infuse daun jambu biji dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus dengan perkiraan kadar terendah sebesar 2% b/v, tetapi tidak
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli sampai
batas 10% b/v (Prima Yuniarti, FF UGM, 1991).
4.
Infus
buah jambu biji pada kelinci memiliki
efek hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa darah). Sebagai pembanding digunakan tolbutamida (Letty
Puspitawa, Fakultas Farmasi UNTAG, 1993).
5.
Hasil
penelitian efek infus daun jambu biji dalam upaya pencegahan
afiksia setelah penyemprotan histamine
sebagai berikut.
a)
Waktu
timbulnya asfiksia lebih panjang pada kelompok yang mendapat infuse dan jambu
biji 5% dibandingkan pada kelompok yang
mendapat NaCI fisiologis dan atropine sulfat (P<0,05).
b)
Waktu
timbulnya asfiksia antara infus
daun jambu biji dengan fenilhidramin HCI tidak berbeda nyata (P>0,05).
c)
Asfiksia
tidak terjadi pada kelompok yang
mendapat infus daun jambu biji 10%, efedrin HCI dan aminofilin (Aznan Lelo,
Yuneldi Anwar,M. Iskandar Lubis, dkk., Bagian Farmakologi FK USU dan Jurusan
Farmasi FMIPAUSU).
Contoh Pemakaian
§ Diare
a) Rebus 30g daun jambu segar dan
segenggam tepung beras yang telah digongseng sampai kuning dalam dua gelas air
sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan air saringannya
diminum. Lakukan 2-3 kali dalam sehari.
b) Cuci 30 g daun jambu segar, lalu
tumbuk sampai lumat. Tambahkan garam seujung sendok teh dan 1/2 cangkir air
panas, lalu aduk sampai rata. Setelah dingin, peras dan saring. Minum air
saringannya sekaligus. Jika penderita masih diare, ulangi pengobatan ini 2-3
kali sehari.
c) Cuci seganggam daun jambu yang masih
muda dan segar, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa separonya.
Gunakan air rebusan ini untuk menyeduh satu sendok teh daun teh hijau.Minum
ramuan ini selagi hangat. Lakukan 2-3 kali sehari sampai sembuh.
§ Sering
buang air kecil (anyang-anyangan)
Sediakan daun jambu segar dan tepung
beras yang telah digongseng sampai kuning masing-masing segenggam, lalu rebus
dalam 3 gelas air sampai air rebusannya tersisa separonya. Setelah dingin,
saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.
§ Perut anak
kembung
Sediakan tiga lembar daun jambu biji muda dan segar, lima
butir adas, dan 1/2 ajri kulit batang pulosari yang dipotong kecil-kecil, lalu
cuci sampai bersih. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 cangkir air sampai
tersisa satu cangkit. Setelah dingin, saring dan gunakan air saringannya
sebagai obat. Caranya, bayi umur 3 bulan 5-7 kali sehari (masing-masing satu
sendok), bayi umur enam bulan 3 kali sehari (masing masing satu sendok makan),
anak umur 3 tahun 3 kali sehari (masing-masing 2 sendok makan) dan anak diatas
3 tahun 1 kali sehari (satu cangkir).
§ Kencing
Manis (Diabetes Melitus), Kolesterol
tinggi
Cuci satu buah jambu biji yang masih
mengkal, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai
tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum
sekaligus. Lakukan 2 kali sehari
§ Sariawan
Potong segenggam daun dan satu jari
kulit batang jambu biji sesuai dengan keperluan, lalu cuci sampai bersih. Rebus
bahan-bahan tersebut dalam satu liter air sampai mendidih (selama 15 menit).
Setelah dingin , saring dan air saringannya sebagai teh. Habiskan ramuan ini
dalam 1 hari.
§ Keputihan
Cuci 3 potong ranting muda jambu
biji sebesar telunjuk dan tujuh lembar daun sirih segar sampai bersih, lalu
potong-potong seperlunya. Tambahkan 2 liter air besih, lalu rebus sampai airnya
tersisa 1 liter. Setelah dingin, gunakan air rebusannya untuk mencuci liang
senggama (Vagina).
§ Menurunkan
kadar kolesterol darah yang tinggi
Sediakan 7 lembar daun jambu niji, 2
genggam daun ceremai dan 10 lembar daun sirih (ketiganya herba segar), lalu
cucisampai bersih. Rebsu bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air sampai tersisa
separonya (Selama direbus panci harus ditutup). Setelah dingin, saring dan air
saringannya diminum pagi dan malam hari, masing-masing 3/4 gelas.
§ Luka, Luka
berdarah
Cuci daun jambu biji yang baru
dipetik secukupnya, Lalu giling daun tersebut sampai lumat. Selanjutnya,
tempelkan pada luka dan balut dengan perban. Ganti perban dan ramuan tersebut 3
kali sehari sampai lukanya sembuh.
Catatan
§ Berdasarkan hasil penelitian, telah
berhasil diisolasikan suatu zat flavonoid dari daun jambu biji yang dapat
memperlambat penggandaan (replika) human immunodeficiency virus (HIV) penyebab
penyakit AIDS. Zat ini bekerja dengan cara menghambat pengeluaran enzim
reserved transriptase yang dapat mengubah RNA virus menjadi DNA di dalam tubuh
manusia.
§ Untuk mengobati penyakit tertentu,
lebih disukai buah jambu biji yang daging buahnya berwarna merah. Saat ini,
buah jambu biji telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan jumlah
trombosit pada penderita demam berdarah. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan
buha jambu biji berkhasiat untuk mengatasi hemostatis, antiradang dan
antioksidan sehingga dapat menghentikan proses agregasi (pengumpulan) trombosit
dan perdarahan yang terjadi sebelumnya, seperti mimisan, perdarahan kulit dan
berak darah. Alhasil, jumlah trombosit cepat meningkat disertai perbaikan
kualitas trombosit yang beru terbentuk sehingga dapat berfungsi kembali secara
normal.
********
No comments:
Post a Comment