(Calotropis gigantean [Willd.] Dryand.ex W.T.Ait.)
Suku : Asclepiadaceae
Nama
a. Sinonim
C.gigantea R.Br.,Asclepias gigantean Willd.
b. Nama daerah
Sumatera : rubik, biduri,lembega,rembega,rumbigo. Jawa : babakoan, badori, biduri, widuri, saduri, sidoguri, bidhuri, burigha. Bali : manori,maduri,. Nusa tenggara : muduri, rembiga, kore, krokoh,kolonsusu,modo kapauk,modo kampauk. Sulawesi : rambega.
c. Nama asing
Giant milk weed,mudar plant, (I), kapal-kapal (Tag.), oscherstrauch.
d. Nama simplisia
Calotropidis Cortex Radicis (kulit akar biduri).
Uraian Tumbuhan
Biduri banyak ditemukan di daerah bermusim kemarau panjang, seperti padang rumput yang kering, lereng-lereng gunung yang rendah, dan pantai berpasir.
Semak tegak, tinggi 0,5-3 m . batang bulat, tebal, ranting muda berambut tebal berwarna putih. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan. Helaian daun berbetuk bulat telur atau bulat panjang, ujung tumpul, pangkal berbentuk jantung, tepi rata, pertulangan menyirip., panjangnya 8-30 cm, lebar 4-15 cm, berwarna hijau muda. Permukaan atas helaian daun muda berambut rapat berwarna putih (lambat laun menghilang), sedangkan permukaan bawah tetap berambut tebalberwarna putih. Bunga majemuk dalam anak paying, diujung atau ketiak daun. Tangkai bunga berambut rapat, mahkota bunga berbentuk kemudi kapal, berwarna lila, kadang-kadang putih. Buahnya buah bumbung, berbentuk bulat telur atau bulat panjang, pangkal buah berupa kaitan, panjang 9-10 cm, berwarna hijau. Bijinya kecil, lonjong, pipih, berwarna coklat, berambut pendek dan tebal, umbai rambut serupa sutera panjang.
Jika salah satu bagian tumbuhan dilukai, akan mengeluarkan getah berwarna putih, encer, rasanya pahit dan kelat, lama-kelamaan terasa manis, baunnya menyengat dan sangat beracun. Kulit batang biduri mengandung bahan serat yang dapat digunakan untuk membuat jala.
Biduri dapat diperbanyak dengan biji
Sifat dan khasiat
Kulit akar biduri berkhasiat kolagoga, peluruh keringat (diaforetik), perangsang muntah (emetik), memacu kerja enzim pencernaan (alteratif), dan peluruh kencing(diuretik). Kulit kayu biduri berkhasiat emetik, bunga berkhasiat tonik, dan menambah nafsu makan (stomakik).
Daun berkhasiat rubifasien dan menghilangkan gatal. Getahnya beracun dan dapat menyebabkan muntah. Namun, berkhasiat sebagai obat pencahar.
Kandungan kimia
Akar mengandung saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin,uskarin, kalaktin, gigantin,dan harsa. Daun mengandung saponin, flavonoida, polifenol, tanin, dan kalsium oksalat. Batang mengandung tannin, saponin, dan kalsium oksalat. Getah mengandung racun jantung yang menyerupai digitalis.
Bagian yang digunakan
Bagian tumbuhan yang digunakan adalah kulit akar, daun, getah, dan bunga.
Indikasi
Kulit akar yang digunakan untuk pengobatan :
• Demam
• Perut terasa penuh
• Kaki pegal dan lemas
• Gigitan ular beracun
• Borok kronis, dan
• Penyakit kulit lainnya
Daun digunakan untuk pengobatan :
• kudis,luka,borok,sariawan
• gatal pada cacar air (varicella)
• campak (measles)
• demam, dan
• batuk
Bunga digunakan untuk pengobatan :
• Radang lambung (gastritis)
• Batuk, sesak napas, influenza
• Sifilis sekunder, kencing nanah (gonorrhea), dan kusta (lepra)
Getah digunakan untuk pengobatan :
• bisul,eksim
• pembesaran kelenjar getah bening
• luka pada sifilis, luka dikaki
• sakit gigi, dan
• mencabut duri yang menusuk kulit
Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 0,1-0,65 g kulit akar, lalu diminum.
Untuk pemakaian luar, layukan daun segar secukupnya, lalu tambahkan kapur sirih dan giling sampai halus. Selanjutnya, lumurkan ramuan ke bagian tubuh yang terkena penyakit kudis.
Untuk sakit perut, layukan daun segar di atas api, lalu olesakn minyak dibagian permukaannya,digunakan untuk menutupi perut.Untuk sakit telinga, tumbuk daun muda sampai halus, lalu peras. Air perasannya diteteskan pada telinga yang sakit. Untuk luka atau borok, giling daun kering sampai halus, lau taburkan serbuk pada bagian yang luka atau borok.
Contoh pemakaian
• Gastritis
Cuci 1/3 genggam bunga biduri, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa kira-kira 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya. Selanjutnya, ramuan siap untuk diminum. Untuk pengobatan, minum ramuan ini sebanyak ¾ gelas, sehari tiga kali.
• Lepra, sifilis sekunder, gonorrhea
Rebus 0,1 g bunga kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum.
• Digigit ular beracun
Cuci akar sebesar 1 jari sampai bersih, lalu kunyah dan airnya ditelan, sedanglan ampasnya digunakan untuk menutup luka
• Kaki pegal dan lemas
Cuci akar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan tepung beras (sama banyak) dan aduk sampai rata. Gosokkan ramuan pada bagian kaki yang sakit.
• Bisul
Teteskan getah buah diatas bisul yang membandel.
• Luka pada sifilis dan kaki
Cuci luka-luka pada sifilis dan kaki, lalu oleskan getah biduri pada bagian luka tersebut.
• Tertusuk duri halus
Teteskan getah biduri pada bagian tubuh yang tertusuk duri. Secara langsung, getah akan mengeluarkan duri di dalam kulit dengan sendirinya.
• Pembesaran kelenjar getah bening
Oleskan kelenjar yang membengkak dengan getah biduri.
• Sakit gigi
Oleskan getah biduri pada gigi yang sakit. Cara pengolesan ini harus dilakukan dengan hati-hati, jangan mengenai gigi yang sehat.
• Batuk dan sesak napas
Bakar daun kering, lalu hirup asapnya.
• Sariawan
Cuci daun secukupnya sampai bersih, tumbuk sampai halus, kemudian diperas. Oleskan air perasannya pada bagian yang sariawan.
• Campak
Cuci 1/4 genggam daun biduri, 1/4 genggam daun asam muda, dan rimpang kunyit sebesar 1/2 jari, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan satu cangkir air masak dan satu sendok makan madu, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya, ramuan disaring dan air saringannya diminum. Pengobatan ini dilakukan dua kali sehari
• Sakit telinga
Cuci daun muda sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring, lalu airnya diteteskan pada bagian telinga yang sakit. Lakukan pengobatan ini 3-4 kali sehari.
• Sakit perut
Cuci daun sampai bersih, lalu layukan diatas api. Oleskan minyak, kemudian letakkan daun disekitar perut.
• Kudis
Cuci satu genggam daun segar sampai bersih, lalu bilas dengan air matang. Layukan daun-daun tersebut di atas api, lalu tumbuk dan tambahkan 1/4 sendok the kapur sirih. Penumbukan dilakukan sampai ramuan menjadi adonan, seperti bubur kental. Terakhir, oleskan ramuan pada tangan dan kaki yang kudisan.
• Gatal
Cuci daun biduri sampai bersih, lalu oleskan minyak kelapa di bagian permukaannya dan layukan diatas api. Bahan tersebut digunakan untuk membalur kulit yang gatal.
Catatan
• Getah tumbuhan biduri beracun. Karena getahnya terdapat pada semua bagian tumbuhan maka dosis yang berlebihan dapat menimbulkan tanda-tanda keracunan.
• Di India, dosis yang digunakan cukup besar, yaitu 3,25-3,9 g untuk khasiat emetic, sifilis sekunder, gangguan spasmodic, leukoderma, lepra, dan rematik kronis. Akar yang dibakar, lau ditambah minyak, dapat digunakan untuk memoles kelainan kulit, seperti sifilis, dan lepra. Jika kulit akar yang ditumbuk halus dan ditambah dengan cuka beras, akan membentuk adonan, seperti bubur kental. Adonan ini dapat diborehkan pada kaki yang bengkak karena penyakit kaki gajah, yang disertai bengkak pada kantung buah zakar (elephantiasis tungkai dan scrotum).
• Ibu hamil dilarang minum ekstrak tumbuhan ini karena dapat menyebapkan keguguran.
No comments:
Post a Comment