Pertukaran-Situasi Laba
Ada
substansi komersial. Dalam situasi pertukaran asset non-moneter dan memiliki
substansi komersial dan terjadi laba, laba segera diakui. Kos asset tetap yang
,diterima diakui sebesar nilai wajar asset tetap yang diserahkan ditambah uang
yang diterima dan segera mengakui laba yang terjadi. Nilai wajar asset tetap diterima
dapat dipakai sebagai dasar mengakui asset baru jika terbukti memiliki nilai
wajar yang lebih jelas . Berikut ilustrasi perhitungan dan pencatatan transaksi
pertukaran dalam situasi ini.
Contoh,
tanggal 1 Juli 2015 PT Sempati menukarkan sebuah bus dengan sebuah truk milik
PT Simpati. Nilai wajar bus senilai Rp16.000.000 dan nilai ajar truk senilai
Rp25.000.000. Kos bus sebesar Rp45.000.000, sampai dengan tanggal pertukaran
telah didepresiasi sebesar Rp31.000.000. Kos truk senilau Rp50.000.000,dan sampai
dengan atnggal pertukaran telah didepresiasi sebesar Rp20.000.000.Selain itu PT
Sempati menyerahkan uang sebesar Rp9.000.000 kepada PT Simpati. Jika truk
memiliki kemungkinan menimbulkan aliran kas masa depa,kondisi ini memiliki
substansi komersial.
Perhitungan
oleh PT Sempati sebagi berikut :
Kos
bus Rp45.000.000
Akumulasi
depresiasi bus (31.000.000)
Nilai
buku bus Rp14.000.000
Nilai
wajar bus 16.000.000
Laba
pertukaran aktiva RP 2.000.000
Kos
truk diakui nilai wajar bus ditambah uang yag diserahkan, Rp18.000.000 (berasal
dari Rp16.000.000 + Rp2.000.000).Dalam hal ini laba pertukaran perlu diakui
sebesar Rp2.000.000. Jurnal yang diperlukan disiapkan oleh PT Sempati adalah :
Truk Rp25.000.000
Akumulasi depresiasi bus 31.000.000
Kas Rp9.000.000
Laba
pertukaran Bus 2.000.000
Bus 45.000.000
Tanpa
substansi komersial. Apabila posisi ekonomi PT Sempati dan PT Simpati tidak
berubah secara signifikan karena transaksi pertukaran tersebut, laba sebesar
Rp2.000.000 yang terjadi harus ditangguhkan pengakuannya oleh PT Sempati.
Dengan demikian, kos truk yang diterima PT Sempati akan diakui sebesar :
Nilai
wajar truk Rp25.000.000 Nilai buku truk Rp14.000.000
Laba
ditangguhkan ( 2.000.000 ) Kas dibayarkan 9.000.000
kos
truk Rp23.000.000 Kos truk Rp23.000.000
Kos
truk yang diterima diakui sebesar nilai terendah antara nilai wajar bus dan
nilai buku .bus ditambah dengan uang yang diserahkan. Ayat jurnal yang dibuat
oleh PT Sempati untuk mencatat transaksi pertukaran adalah :
Truk Rp23.000.000
Akumulasi depresiasi bus
31.000.000
Kas Rp9.000.000
Bus 45.000.000
Ringkasan
akuntansi pertukaran asset non-moneter dilakukan seperti ditunjukkan dalam
table berikut ini.
PERTUKARAN AKTIVA TETAP
|
|||
PERTUKARAN
|
KONDISI
|
KOS
|
LABA-RUGI
|
(1) MEMILIKI SUBSTANSI KOMERSIAL
|
Tanpa kas
|
FV Aset Diserahkan
|
L atau R boleh
Diakui = FV – NB
(FV-NB)
|
Pengeluaran kas
|
FV + Kas dibayarkan
|
||
Penerimaan kas
|
FV – Kas diterima
|
||
(2) TANPA SUBSTANSI KOMERSIAL
|
Tanpa kas
|
Nilai Terendah FV atau NB (+)
Aset diserahkan
|
L = Tidak diakui
R=Diakui
(FV-NB)
|
Pengeluaran kas
|
Nilai Terndah FV atau NB (-)
Kas dibayarkan
|
||
Penerimaan kas
|
Nilai Terendah FV atau NB (-)
Kas diterima
|
Keterangan:
NB= Nilai buku,FV=Fair Value (Nilai
wajar), L=Laba, R=Rugi
No comments:
Post a Comment