1.
Tema
Karya Seni Rupa Anak
Tema berasal dari bahasa Inggris theme
(Bahasa Yunani) dalam kesusastraan artinya
suatu soal atau buah pikiran yang diuraikan dalam suatu karangan, dalam seni rupa suatu hal
yang dijadikan isi dari
suatu ciptaan, hal ini biasanya dikutip dari dunia kenyataan, tetapi dilukiskan dengan memakai alat-alat kesenian semata-mata
(Shadily, 1975).
Tema lukisan
akan hadir sebelum seorang seniman memulai
berkarya seni; di dalamnya
terjadi proses persiapan berkarya,
seperti persepsi, motivasi, atau dorongan
yang berupa keinginan yang kuat untuk pencipta karya seni. otivasi sendiri terdapat 3 bentuk dasar, yaitu artistic
motivation, intellectual motivation, imaginative motivation (Earl w.
Linderman dan Donald W. Herbertholz,
1981 : 96). Motivasi artistic yang
dimaksud adalah dorongan menggambar karena melihat sesuatu objek
yang indah sehingga tampak dalam
gambar berupa tata susunan yang
artistik.
Kadangkala tema yang diambil oleh anak
juga merupakan judul lukisan atau
gambar anak. Dari uraian ini
dapat ditarik pengertian
bahwa anak itu bukan orang dewasa. Hal ini seperti
diungkapkan oleh Lowenfeld dan
Lambert Brittain (1975: 7): art is not the
same for a child as it for an
adult. Although it may be difficult to
say just what art means for any
Particular adult, usually the them
of art has very
definite connotation.
Tema
lukisan anak adalah bisa lebih luas
ataupun lebih sempit. Tema-tema yang sering
dijadikan dorongan berkarya bagi
anak adalah :
a. Lingkungan
yang paling menarik dilihat dari mata pandang anak,
hiasan penutup meja, bunga di
taman, peralatan memasak yang
ada di dapur, atu pot-pot tanaman
yang disiangi oleh ibu.
b. Keikutsertaan dalam
peristiwa: menyanyi bersama di panggung gembira, bekerja bakti di kampungku, ikut tamasya.
c. Kejadian yang menimpa anak; sedih , senang, berkenalan
dengan teman, atau kemarahan dengan keluarga dan temanku.
d. Keinginan
anak, seperti meminta berkunjung ke
rumah saudara, alat mainan
kesenangan (balon, sepeda, dan lain-lain).
e. Pikiran masa depan (cita-cita), ingin menjadi seorang dokter, arsitek, polisi,
tentara atau ilmuwan, serta keinginan naik pesawat terbang.
f.
Apa yang dilihat dalam peristiwa sekejap:
melihat film di televise, kejadian
upacara adat, melihat tabrakan.
g. Imajinasi akan peristiwa yang imajiner, tabrakan pesawat, seragam para
pahlawan.
h. Cerita
kepahlawanan atau wiracarita (heroic).
Tema-tema yang muncul
dari anak sebenarnya sangat bergantung dari faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
a. tingkat kemampuan berpikir atau kecerdasan,
b. sesuai dengan
kemampuan gerakan otot yang sedang
mengalami pertumbuhan
kuantitatif,
c. sesuai
dengan perkembangan usia, mental dan
pengetahuannya, media yang dia inginkan,
dan
d. hasratnya.
No comments:
Post a Comment