Sunday, July 29, 2018

Evaluasi Program Model CIPP



         Begitu banyak model evaluasi dengan berbagai orientasi dari para penemunya, namun pada kajian ini hanya akan dibahas secara mendetail mengenai model evaluasi program CIPP, karena sangat berkaitan dengan jenis studi ini. Stufflebeam (1971) dan Shinkfield (1985) merupakan dua tokoh terkemuka pendukung model evaluasi berorientasi pada pengambilan keputusan. Mereka berpendapat bahwa evaluasi merupakan sebuah proses menjelaskan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang berguna bagi pengambilan sebuah keputusan yang terbaik. Untuk mencapai keempat tujuan ini, maka model CIPP mengevaluasi empat macam unsur yaitu :

         (1)  Context Evaluation     : evaluasi terhadap konteks,
         (2)  Input Evaluation         : evaluasi terhadap masukan
         (3)  Proses Evaluation       : evaluasi terhadap proses
         (4)  Produk Evaluation      : evaluasi terhadap hasil
               CIPP merupakan sasaran evaluasi, yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah kegiatan. Dengan kata lain, model CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang dievaluasi sebagai sebuah sistem sehingga mau tak mau evaluator harus menganalisis program tersebut berdasarkan komponen-komponennya.
               Suchman (dalam Mustika, 2006) menyatakan bahwa penelitian evaluasi antara lain dipakai untuk menemukan apakah tujuan dari suatu kegiatan dapat dicapai dan seberapa jauh dapat dicapai. Hasan (1988) berpendapat bahwa penelitian evaluasi berhubungan dengan kriteria. Menurut Thomas (1980) menjelaskan bahwa evaluasi adalah pengumpulan data atau informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Worthen & Sanders (1987), penelitian evaluasi dapat menggunakan metode inquiri dan judgement yang meliputi tiga hal penting, (1) menentukan standar kualitas program dan memutuskan apakah kriteria yang digunakan bersifat relatif atau absolut, (2) mengumpulkan informasi yang relevan dengan konteks program, dan (3) mengaplikasikan kreteria dalam evaluasi untuk kualitas program. Isaac (1989) mengemukakan sebuah kerangka evaluasi untuk melayani manajer dan para administrator menghadapi empat jenis keputusan pendidikan yang berbeda seperti :
         1.   Evaluasi konteks atau latar
               Evaluasi ini membantu menetapkan suatu rencana, menentukan apa yang dibutuhkan oleh suatu program untuk mencapai tujuan program tersebut.
         2.   Evaluasi input
               Evaluasi ini menetapkan suatu struktur, menentukan sumber-sumber apa yang tersedia, strategi alternatif yang bagaimana untuk suatu program yang harus dipertimbangkan, dan rencana apa yang kelihatannya mempunyai potensi terbaik untuk menyusun prosedur program.
         3.   Evaluasi proses
               Evaluasi ini mebantu keputusan dalam pelaksanaan. Seberapa baik suatu rencana dapat dilaksanakan, kendala-kendala apa yang menghambat keberhasilan suatu rencana tindakan apa yang diperlukan untuk perbaikan suatu rencana yang telah ditentukan. Tindakan tersebut dapat dikontrol, dimonitor dan direvisi.
         4.   Evaluasi product
               Evaluasi ini membantu keputusan yang dipergunakan untuk meninjau kembali suatu putaran rencana. Hasil apa yang telah dicapai, seberapa baik dilakukan penghematan, dan apa yang dilakukan jika program tersebut telah mencapai hasil ssesuai dengan harapan.
               Berdasarkan pendapat ini dapat disimpulkan bahwa penelitian evaluasi dapat digunakan untuk melihat sejauh mana kesesuaian hasil kegiatan tersebut dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Isaac dan Michael (1984), CIPP merupakan suatu rangkaian semua komponen dalam satu dimensi yang utuh namun para elevator dapat melakukan satu atau gabungan komponen utama yang terdapat dalam model CIPP. Model evaluasi CIPP (Contex, Input, Process, dan Product) meliputi hal sebagai berikut :
         1.   Evaluasi terhadap konteks (context evaluation), yaitu memberikan infromasi keputusan yang menyangkut perencanaan untuk menentukan tujuan. Tujuan evaluasi ini adalah untuk memberikan rasional dalam menetapkan tujuan suatu program. Untuk itu dalam penelitian ini aspek yang dievaluasi yang berkaitan dengan konteks difokuskan pada : (1) karakteristik staf manajemen, guru, dan pegawai yang meliputi, latar pendidikan / kompetensi, mas akerja, pangkat / jabatan, (2) Sarana, prasarana pendidikan, dan (3) Fasilitas pendukung pendidikan.
         2.   Evaluasi terhadap masukan (Input Evaluation), komponen masukan / input sebagai daya dukung program yang berhubungan pula dengan keberhasilan implementasi.
         3.   Evaluasi terhadap Proses (process evaluation), evaluasi ini bertujuan untuk membantu dalam penerapan. Evaluasi ditujukan untuk menilai tentang hambatan dan kendala apa saja yang ada, revisi apa yang diperlukan, bila pertanyaan demikian terjawab dengan baik, maka prosedur lebih lanjut dapat dipantau, dikontrol dan diperbaiki. Tataran proses pada penelitian difokuskan pada : (1) aspek kemampuan psikomotor guru yang terindikasi dari keterampilan guru mengajar yang diukur dari keterampilan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. (2) proses pengadaan sarana pendidikan, dan (3) Proses pemeliharaab sarana pendidikan.
         4.   Evaluasi Product, merupakan komponen output dimana akan kelihatan setelah program selesai dilaksanakan. Komponen output selalu berhubungan dengan kinerja siswa, karena pendidikan pada dasarnya mendidik siswa. Artinya apapu program yang diterapkan wujud outputnya harus berbentuk kinerja siswa atau yang bisa disebut hasil belajar.

No comments:

Post a Comment