Begitu
banyak model evaluasi dengan berbagai orientasi dari para penemunya, namun pada
kajian ini hanya akan dibahas secara mendetail mengenai model evaluasi program
CIPP, karena sangat berkaitan dengan jenis studi ini. Stufflebeam (1971) dan Shinkfield (1985) merupakan dua tokoh terkemuka pendukung model evaluasi berorientasi pada pengambilan keputusan. Mereka berpendapat bahwa evaluasi merupakan sebuah proses menjelaskan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang
berguna bagi pengambilan sebuah keputusan yang terbaik. Untuk mencapai
keempat tujuan ini, maka model CIPP mengevaluasi empat macam unsur yaitu :
(1) Context Evaluation : evaluasi terhadap konteks,
(2) Input Evaluation : evaluasi terhadap masukan
(3) Proses Evaluation : evaluasi terhadap proses
(4) Produk Evaluation : evaluasi terhadap hasil
CIPP merupakan sasaran evaluasi,
yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah kegiatan. Dengan kata lain,
model CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang dievaluasi sebagai
sebuah sistem sehingga mau tak mau evaluator harus menganalisis program
tersebut berdasarkan komponen-komponennya.
Suchman (dalam Mustika, 2006)
menyatakan bahwa penelitian evaluasi antara lain dipakai untuk menemukan apakah
tujuan dari suatu kegiatan dapat dicapai dan seberapa jauh dapat dicapai. Hasan
(1988) berpendapat bahwa penelitian evaluasi berhubungan dengan kriteria.
Menurut Thomas (1980) menjelaskan bahwa evaluasi adalah pengumpulan data atau
informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Worthen & Sanders
(1987), penelitian evaluasi dapat menggunakan metode inquiri dan judgement yang
meliputi tiga hal penting, (1) menentukan standar kualitas program dan
memutuskan apakah kriteria yang digunakan bersifat relatif atau absolut, (2)
mengumpulkan informasi yang relevan dengan konteks program, dan (3)
mengaplikasikan kreteria dalam evaluasi untuk kualitas program. Isaac (1989)
mengemukakan sebuah kerangka evaluasi untuk melayani manajer dan para
administrator menghadapi empat jenis keputusan pendidikan yang berbeda seperti
:
1. Evaluasi
konteks atau latar
Evaluasi ini membantu menetapkan
suatu rencana, menentukan apa yang dibutuhkan oleh suatu program untuk mencapai
tujuan program tersebut.
2. Evaluasi input
Evaluasi ini menetapkan suatu
struktur, menentukan sumber-sumber apa yang tersedia, strategi alternatif yang
bagaimana untuk suatu program yang harus dipertimbangkan, dan rencana apa yang
kelihatannya mempunyai potensi terbaik untuk menyusun prosedur program.
3. Evaluasi proses
Evaluasi ini mebantu keputusan
dalam pelaksanaan. Seberapa baik suatu rencana dapat dilaksanakan,
kendala-kendala apa yang menghambat keberhasilan suatu rencana tindakan apa
yang diperlukan untuk perbaikan suatu rencana yang telah ditentukan. Tindakan
tersebut dapat dikontrol, dimonitor dan direvisi.
4. Evaluasi product
Evaluasi ini membantu keputusan
yang dipergunakan untuk meninjau kembali suatu putaran rencana. Hasil apa yang
telah dicapai, seberapa baik dilakukan penghematan, dan apa yang dilakukan jika
program tersebut telah mencapai hasil ssesuai dengan harapan.
Berdasarkan pendapat ini dapat
disimpulkan bahwa penelitian evaluasi dapat digunakan untuk melihat sejauh mana
kesesuaian hasil kegiatan tersebut dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut
Isaac dan Michael (1984), CIPP merupakan suatu rangkaian semua komponen dalam
satu dimensi yang utuh namun para elevator dapat melakukan satu atau gabungan
komponen utama yang terdapat dalam model CIPP. Model evaluasi CIPP (Contex, Input, Process, dan Product)
meliputi hal sebagai berikut :
1. Evaluasi
terhadap konteks (context evaluation), yaitu memberikan infromasi
keputusan yang menyangkut perencanaan untuk menentukan tujuan. Tujuan evaluasi
ini adalah untuk memberikan rasional dalam menetapkan tujuan suatu program.
Untuk itu dalam penelitian ini aspek yang dievaluasi yang berkaitan dengan
konteks difokuskan pada : (1) karakteristik staf manajemen, guru, dan pegawai
yang meliputi, latar pendidikan / kompetensi, mas akerja, pangkat / jabatan,
(2) Sarana, prasarana pendidikan, dan (3) Fasilitas pendukung pendidikan.
2. Evaluasi
terhadap masukan (Input Evaluation),
komponen masukan / input sebagai
daya dukung program yang berhubungan pula dengan keberhasilan implementasi.
3. Evaluasi
terhadap Proses (process evaluation), evaluasi ini bertujuan untuk
membantu dalam penerapan. Evaluasi ditujukan untuk menilai tentang hambatan dan
kendala apa saja yang ada, revisi apa yang diperlukan, bila pertanyaan demikian
terjawab dengan baik, maka prosedur lebih lanjut dapat dipantau, dikontrol dan
diperbaiki. Tataran proses pada penelitian difokuskan pada : (1) aspek
kemampuan psikomotor guru yang terindikasi dari keterampilan guru mengajar yang
diukur dari keterampilan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran, proses
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. (2) proses pengadaan sarana
pendidikan, dan (3) Proses pemeliharaab sarana pendidikan.
4. Evaluasi Product, merupakan komponen output dimana akan kelihatan setelah
program selesai dilaksanakan. Komponen output
selalu berhubungan dengan kinerja siswa, karena pendidikan pada dasarnya
mendidik siswa. Artinya apapu program yang diterapkan wujud outputnya harus berbentuk kinerja
siswa atau yang bisa disebut hasil
belajar.
No comments:
Post a Comment