Sunday, July 29, 2018

Model-model Evaluasi Program



Pada bagian ini akan disajikan model-model evaluasi program secara umum yang sering digunakan dalam menilai suatu program kegiatan baik yang berkaitan dengan pembelajaran maupun diluar kegiatan pembelajaran. Ada banyak model evaluasi  yang dibuat oleh ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap pembuatannya. Model-model ini dianggap model standar atau dapat dikatakan merek standar dari pembuatannya. Dasar pembagian model-model  evalusi  sangat beragam, ada yang berdasarkan misi, tujuan, kepentingan atau penekanannya dapat juga disebut sesuai dengan paham yang dianutnya yang disebut pendekatan, atau ap­proach. (tayibnapis, 2000 : 13). Evaluasi juga dibedakan berdasarkan waktu pelaksanaannya, kapan evaluasi dilakukan, untuk apa evaluasi dilakukan, dan acuan serta paham yang dianut oleh evaluator.

Tayibnapis (2000) membedakan model evaluasi menjadi  empat yaitu ; 1) model CIPP dari Stufflebeam, 2) model UCLA dari Alkin, 3) model Brinkerhoff dan 4) model stake atau model countenance.  Sedangkan  Tantra (2004 : 31) menyatakan model evaluasi dibedakan berdasarkan orientasi evaluasi yakni;
(a)      Evaluasi yang berorientasi pada tujuan yang meliput;  Evaluasi model Tyler, model ini berpandangan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses penentuan tentang ketercapaian tujuan atau program, model Metfessel dan Michael, adalah model evaluasi yang dilaksnakan oleh pihak terkait (stakeholders) , yang dilaksanakan secara periodik, diformulasikan berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus,  model Diskrepansi Provus. Model ini berpandangan bahwa evaluasi adalah sebuah proses pengelolaan informasi secara berlanjut. Hasil evaluasi  digunakan sebagai alat pengawasan dan alat bantu pengembangan program.
(b)      Evaluasi berorientasi pada konsumen, model ini lebih banyak digunakan sebagai alat evaluasi sumatif. Pengembangan produk pendidikan lebih cenderung menggunakan daftar pertanyaan yang mengandung hal-hal yang diinginkan oleh konsumen atau pemakai lulusan.
(c)       Evaluasi berorientasi pada keahlian, model evaluasi ini bertumpu pada keahlian para pakar professional. Misalnya seorang pakar kurikulum disuruh mengevaluasi sebuah kurikulum Madrasah dilihat dari aspek struktur dan unsur  kurikulumnya.
(d)      Evaluasi berorientasi pada Advisari,  model ini berupaya sekeras-kerasnya untuk mendengarkan pandangan dari duabelah pihak yang berbeda yaitu dari pandangan yang sepaham dengan pandangan yang tidak sepaham.
(e)      Evaluasi berorientasi pada partisipan, model ini menekankan pada perlunya evaluator terjun secara langsung kedalam proses perencanaan dan pelaksanaan program dari awal sampai akhir.
(f)       Evaluasi yang berorientasi pada manajemen model ini disebut juga model CIPP (Context, Input, Proses, Product) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Stufflebeam, sehingga sering disebutt dengan model CIPP Stufflebeam. Model ini diusulkan kepada pemegang keputusan (a decision oriented evaluation approach structured) untuk menolong administrator membuat keputusan. la berpendapat bahwa evaluasi sebagai "Suatu proses menggambarkan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan" (Stufflebeam, 1973, him. 127).


No comments:

Post a Comment