Pada bagian ini akan disajikan model-model
evaluasi program secara umum yang sering digunakan dalam menilai suatu program
kegiatan baik yang berkaitan dengan pembelajaran maupun diluar kegiatan
pembelajaran. Ada banyak model evaluasi
yang dibuat oleh ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya
dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap pembuatannya. Model-model
ini dianggap model standar atau dapat dikatakan merek standar dari pembuatannya.
Dasar pembagian model-model evalusi sangat beragam, ada yang berdasarkan misi,
tujuan, kepentingan atau penekanannya dapat juga disebut sesuai dengan paham
yang dianutnya yang disebut pendekatan, atau approach. (tayibnapis, 2000 : 13). Evaluasi juga
dibedakan berdasarkan waktu pelaksanaannya, kapan evaluasi dilakukan, untuk
apa evaluasi dilakukan, dan acuan
serta paham yang dianut oleh evaluator.
Tayibnapis (2000) membedakan model evaluasi
menjadi empat yaitu ; 1) model CIPP dari
Stufflebeam, 2) model
UCLA dari Alkin, 3) model Brinkerhoff dan 4) model stake atau model
countenance. Sedangkan Tantra (2004 : 31) menyatakan model evaluasi
dibedakan berdasarkan orientasi evaluasi yakni;
(a)
Evaluasi
yang berorientasi pada tujuan yang meliput;
Evaluasi model Tyler, model ini berpandangan bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses penentuan tentang ketercapaian tujuan atau program, model
Metfessel dan Michael, adalah model evaluasi yang dilaksnakan oleh pihak
terkait (stakeholders) , yang dilaksanakan secara periodik, diformulasikan
berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus,
model Diskrepansi Provus. Model ini berpandangan bahwa evaluasi adalah
sebuah proses pengelolaan informasi secara berlanjut. Hasil evaluasi digunakan sebagai alat pengawasan dan alat
bantu pengembangan program.
(b)
Evaluasi
berorientasi pada konsumen, model ini lebih banyak digunakan sebagai alat
evaluasi sumatif. Pengembangan produk pendidikan lebih cenderung menggunakan
daftar pertanyaan yang mengandung hal-hal yang diinginkan oleh konsumen atau
pemakai lulusan.
(c) Evaluasi berorientasi pada keahlian, model evaluasi
ini bertumpu pada keahlian para pakar professional. Misalnya seorang pakar
kurikulum disuruh mengevaluasi sebuah kurikulum Madrasah dilihat dari aspek
struktur dan unsur kurikulumnya.
(d)
Evaluasi
berorientasi pada Advisari, model ini
berupaya sekeras-kerasnya untuk mendengarkan pandangan dari duabelah pihak yang
berbeda yaitu dari pandangan yang sepaham dengan pandangan yang tidak sepaham.
(e)
Evaluasi
berorientasi pada partisipan, model ini menekankan pada perlunya evaluator
terjun secara langsung kedalam proses perencanaan dan pelaksanaan program dari
awal sampai akhir.
(f)
Evaluasi
yang berorientasi pada manajemen model ini disebut juga model CIPP (Context,
Input, Proses, Product) yang ditemukan dan
dikembangkan oleh Stufflebeam, sehingga sering disebutt dengan model CIPP
Stufflebeam. Model ini diusulkan kepada pemegang
keputusan (a decision oriented evaluation approach
structured) untuk menolong administrator membuat keputusan. la berpendapat bahwa evaluasi sebagai "Suatu
proses menggambarkan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
berguna untuk menilai alternatif keputusan" (Stufflebeam, 1973, him. 127).
No comments:
Post a Comment