Makna Studi Evaluatif
Studi evaluatif merupakan suatu
kegiatan penelitian yang berintikan kegiatan investigasi evaluatif, terkendali,
dan bertujuan yang menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah yang ketat asas (Rossi dalam Syaodiq, 2007). Pada studi
ini sasaran yang dievaluasi adalah input,
proses dan hasil suatu program dengan menggunakan metode ilmiah baik
pada prosedur maupun pada analisis penelitian. Evaluasi pada dasarnya merupakan
penafsiran atau interprestasi yang sering bersumber pada data kuantitatif, hal
ini diperkuat oleh pendapat Marsoen (dalam Gana, 2006:57), yang mengemukakan
bahwa tidak semua penafsiran itu bersumber dari keterangan-keterangan yang
bersifat kuantitatif seperti contoh yang dikemukakan adalah :
keterangan-keterangan yang disukai siswa, informasi yang datang dari orang tua
siswa, pengalaman-pengalaman masa lalu, yang semuanya itu tidak bersifat
kuantitatif tetapi bersifat kualitatif.
Menurut Arikunto (1989:275)
”studi evaluatif merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan
nilai-nilai positif, keuntungan suatu program, dan mempertimbangkan proses
serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan penilaian”. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa mengevaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menemukan
nilai dari suatu objek yang diteliti, sedangkan studi evaluatif adalah
menelusuri lebih jauh tentang penyebab yang berpengaruh terhadap hasil evaluasi
yang diperoleh. Jadi, melalui studi evaluatif ini diharapkan terungkap
masalah-masalah yang dihadapi oleh sekolah dan menemukan jalan keluar terhadap
masalah tersebut.
Dalam rangka
evaluasi ada tiga istilah yang saling berkaitan, yakni : evaluasi, pengukuran
(measurement), dan assessement. Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu ”Evaluation” Wand dan Brown (dalam Nurkencana dan Sunartana, 1866:1)
mengatakan bahwa : evaluation refers to the act or process to dtermining the
value of something. Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai dari pada sesuatu. Evaluasi adalah penelitian yang
sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa objek, Joint
Committee (dalam Tayibnapis, 2000:4). Evaluasi merupakan salah satu fungsi
manajemen. Fungsi manajemen tersebut mutlak harus dilakukan dalam setiap
organisasi atau lembaga. Ketidak mampuan atau kelalaian melakukan fungsi
tersebut sangat mempengaruhi pencapaian tujuan bersama (Depdiknas, 2004:50).
Evaluasi adalah
pembuatan pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang disepakati dan
dapat dipertanggungjawabkan Nanang Fattah (2001:107). Masih dalam buku yang
sama Morrison mengatakan ada tiga faktor penting dalam konsep evaluasi, yaitu
pertimbangan (judgement), deskripsi obyek penilaian, dan kriteria yang
bertanggung jawab (defensible criteria). Evaluasi adalah suatu proses
berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai
(assess) keputusan – keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem
pengajaran, yang mempunyai tiga implikasi yaitu : (1) Evaluasi adalah suatu
proses yang terus menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimuali
sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan berakhirnya pengajaran, (2)
proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk
mendapatkan jawaban-jawaban bagaimana memperbaiki pengajaran, (3) Evaluasi
menurut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan (Hamalik, 2002:210).
Menurut Rossi (dalam Griandhi, 2003), Studi
evaluatif adalah suatu kegiatan penelitian evaluatif (evaluation research) yang merupakan suatu investigasi evaluatif
terkendali yang menggunakan kaidah – kaidah ilmiah yang ketat asas.Pada Studi
ini sasaran yang dievaluasi adalah input ,proses dan hasil suatu program dengan
menggunakan metode ilmiah baik pada prosedur maupun pada analisis penelitian.
Evaluasi pada dasarnya merupakan penapsiran atau interprestasi yang sering
bersumber pada data kwantitatif,yah ini diperkuat oleh pendapat Marsoen (dalam
Gana,2006:57), yang mengemukakan bahwa tidak semua penafsiran itu bersumber
dari keterangan yang bersifat kwantitatif seperti contoh yang dikemukakan
adalah : keterangan-keterangan yang disukai siswa,informasi yang datang dari
orang tua siswa,pengalaman-pengalaman masa lalu,yang semuanya itu tidak
bersifat kuantitatif tetapi bersifat kualitatif.
Menurut Arikunto (1989:275)”studi
evaluatif merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan
nilai-nilai positif,keuntungan suatu program,dan mempertimbangkan proses serta
serta tehnik yang telah digunakan untuk melakukan penilaian ”.Dengan
demikian,dapat dikatakan bahwa mengevaluasi merupakan suatu kegiatan untuk
menentukan nilai dari suatu obyek yang diteliti,sedangkan studi evaluatif
adalah menelusuri lebih jauh tentang menyebab yangberpengaruh terhadap hasil
evaluasi yang diperoleh.Jadi melalui studi evaluatif ini diharapkan terungkap masalah-masalah yang dihadapi oleh
sekolah dan menemukan jalan keluar terhadap masalah tersebut.
No comments:
Post a Comment