Kehamilan merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan suami istri, termasuk kami yang sudah menikah hampir setahun tetapi saya belum kunjung hamil juga, dan akhirnya kami mengikuti program kehamilan dan berhasil hamil berkat ketekunan berdoa, menjaga hidup sehat dan tentu saja minum obat yang diresepkan dokter.
Kebanyakan wanita hamil apalagi kehamilan yang masih muda mengalami ngidam tetapi tidak dengan saya. Dikehamilan pertama saya tidak mengalami ngidam, pusing, pening, lelah, muntah-muntah atau menginginkan makanan tertentu. Semua berjalan seperti biasa sehingga saya tidak percaya kalau sedang hamil, lalu saya ingin membuktikan kehamilan saya dengan tes pack dan saya memberanikan diri membeli dua buah tes pack dengan merek yang berbeda tetapi sesampainya dirumah saya takut menggunakannya lagi rasa trauma itu masih ada setiap menggunakan tes pack hasilnya selalu negatif. Walaupun demikian hasil usg dari dokter sudah cukup membuktikan kalau saya benar-benar hamil dan akhirnya saya mengabarkan kehamilan saya kepada keluarga besar saya. Tentu saja mereka senang karena semua berharap saya cepat-cepat hamil.
Pada saat USG di bulan ke tiga tepatnya 3 Juni 2016 dibilang sama Pak Dokter bahwa " anaknya cowok pak" Kamipun sangat bahagia,
Walaupun kehamilan di trisemester 1 dan 2 berjalan dengan lancar tanpa kendala dan gangguan, kehamilan di trisemester ketiga ini mulai terasa ada keluhan seperti sakit punggung, perut kaku, sakit gigi sepanjang hari, kaki bengkak, badan bengkak, hidung juga bengkak, tapi saya nikmati saja dan tetap postif thingking.
Memasuki trisemester ketiga saya pun mulai mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan bayi, seperti popok, bedong, selimut, minyak telon, sabun, dan kawan-kawannya yang lain.
Usia kandungan 9 bulan saya merasa sudah kayak kebo,, iseng timbang badan dan wow...wow...wow... Jarum timbangan sudah diangka 73kg itu berarti selama hamil berat badan saya naik sekitar 25kg, it's amazing... Tapi dokter kandungan saya tidak menyarankan untuk diet,, jadi saya makan dan minum seperti biasa.
Tanggal 27 oktober 2016 saya diantar suami kemali kontrol ke dokter sekalian membeli perlengkapan bayi yang belum saya miliki.
Saat kontrol dokter mengatakan ari-ari si adik sudah matang dan bisa lahir kapan saja, walaupun due datenya masih 2 minggu lg.
Kami sangat senang tapi disitu saya juga merasa takut dan degdegan, berarti saya akan segera melahirkan tapi saya pasrahkan saja semua kalau saya bisa dan kuat saya akan menjalani persalinan normal tapi kalau tidak saya alan menempuh persalinan melalui operasi cecar.
Keesokan harinya tepat tanggal 28 oktobwr 2016 jam 1 siang perut saya mulai mules mules, saya kira saya kecapean jadi saya baqa tidur.. Dan syukurnya saya bisa tidur nyenyak bahlan bermimpi kalau perut saya amat sangat sakit. Akhirnya jam 4 sore saya bangun perut benar2 tambah sakit, saya merasa saya akan segera melahirkan jadi saya segera melakukan geeakan gerakan untuk mempermudah melahirlan seperti jongkok bangun, mengepel, nungging dan 30 menit setelahnya keluar flek atau darah. Sayapun mantap untuk pergi kerumah sakit. Jadi saya dan auami segera mandi dan mengambil tas bersalin yang sudah saya persiapkan sebelumnya. Perjalanan ke rumah sakit hanya 5 menit dan saya lanhsung diperiksa dan ternyata sudah ada bukaan 2. Susterpun menyarankan saya untuk makan dan jalan jalan.jam 6.30 saya diperiksa lago sudah bikaan 4. Sakitnya makin parah tapi saya masih nosa bolak balik kamar mandi tanpa bantuan. Bukaan 5 saya sudah tidak bisa bangun dari tpat tidur, rasanya sakit sekali suamipun membantu dengan memijit bagian bokong saya. Saat itu waktu berjalan sangat lambat setiap detik saya berdoa agar bukaannya menjadi lebih cepat. Jam 9 diperiksa bukaan sudah bukaan 7. Itu berarti sebentar lg bukaan 10. Sempat terbersit untuk melakukan operasi cecar tapi saya audah dibukaan 7 perjuangan saya sebwntar lagi. Pada saat bikaan 7 suster menghubungi dokter kandungan saya dan dia bilangvakan segera datang. Semakin lama keinginan untuk mengejan semakin besar tapi suster menyarankan saya agar tidak mengejan agar kepala bayinya tidak lonjong dan agar nanti tidak banyak jahitan. Saya sudah berusaha untuk tidak mengejan tapi saya tidak sanggup melakukannya menahan mengejan sangat amat sakit. Akhirnya jam 10 bukaan saya lengkap merka bilang bikaan saya maju dari perkiraan akhirnya suster mencari dokter pengganti karna dokter kandungan saya belum sampai. Suster dan dokter mengangkat kaki saya dan mereka memberi aba2 untuk saya mengejan. 3 x saya salah mengejan dan suster menyuruh saya mengejan dengan benar beberapa 3 menit kemudian lahirlah dedek cowok yang ganteng.
Entah kemana rasa sakit yang amat sangat tadi langsung hilang karna saya mengejan sejak awal jadi kepala dedek agak menonjol dan saya mendapat jahitan yang banyak rasanya seperti diobras.. Hehe..
Pas melihat bayi saya untuk melalukan IMD saya terkejut melihat kepala bayi saya seperti alien. Tapi kata suster bentuk kepalany
No comments:
Post a Comment