Diawal-awal pernikahan siklus menstruasi yang lama seringkali menipu saya. Saya kira saya terlambat menstruasi karena hamil tetapi setelah melakukan Tes pack ternyata negatif. Hal ini terjadi beberapa bulan tepatnya 3 bulan sehingga saya merasa frustasi dan trauma menggunakan tes pack. Saya pun menyadari ada yang berbeda dan tidak beres pada tubuh saya. Akhirnya saya memberanikan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui apa yang terjadi pada diri saya dan akhirnya saya didiagnosis PCO.
(Hasil USG yang menyatakan saya PCO)
Lalu dokter menyarankan saya kembali memeriksakan diri pada saat hari pertama menstruasi (kalau tidak salah, saya lupa). Pada saat menstruasi saya kembali memeriksakan diri ke dokter lalu diberi obat fertin. Dua minggu kemudian saya kembali memeriksakan kondisi sel telur saya, syukurlah sudah ada yang matang dan siap dibuahi. Pada saat itu kami sudah berharap besar tetapi ternyata 2 minggu berikutnya saya menstruasi tetapi menstruasi kali ini tepat 30 hari.
Saya pun mengulang pemeriksaan yang sama pada bulan berikutnya, tetapi tetap gagal akhirnya dokter menyarankan suami saya untuk tes sperma. Setelah tes sperma kelurlah hasil bahwa suami saya mengalami Antenozoospermia (pergerakan sperma lambat) sehingga sperma mati sebelum mencapai sel telur. Dokter menyarankan agar suami minum vitamin yang terdiri dari 2 jenis (kalau tidak salah namanya platof dan interxanthin) dan harus diminum setiap hari selama 3 bulan, jika selama 3 bulan tersebut belum hamil maka dokter menyarankan tes sperma lagi dan akan dilakukan pemeriksaan lebih jauh. Akhirnya sumipun mengikuti saran dokter, ia rajin minum vitamin tersebut dan selama 3 bulan pertama hasilnya nihil.
(Hasil Tes Sperma Suami)
Kami pun mulai pasrah tetapi kami tetap menjalani hidup sehat, kami makan sehat sayur dan buah (suami saya berikan buah semangka yang banyak, karena bagus untuk kesehatan sperma) olahraga teratur, lalu kami sepakat untuk tidak lagi melakukan tes sperma tetapi langsung beli vitamin yang sama yang diresepkan sebelumnya. Dan akhirnya pada 18 Maret tahun 2016 saya mengalami terlambat haid.
Siklus menstruai saya sudah normal 30 hari dan tidak pernah terlambat beberapa bulan terakhir sejak saya mengikuti program hamil dan menjalani hidup sehat, saya pun menunggu hingga terlambat 2 minggu. Setelah terlambat 2 minggu dan belum mentruasi juga saya memberanikan diri ke dokter untuk melakukan USG (saya tidak mau pakai tes pack karena trauma). Harap-harap cemas penuh doa saya dan suami masuk ke rung pemeriksaan dan hasilnya ada kantong janin, dan saya dinyatakan hamil 1 bulan dan saya diberikan obat penguat (cygest) selama 3 bulan, dan kembali lagi ke dokter 1 bulan kemudian untuk mengetahui adanyanya detak jantung atau tidak.
Sampai dirumah saya dan suamipun tidak bisa menahan tangis haru bahagia, akhirnya apa yang kami harapkan dikabulkan.
(Kantung Janin sudah kelihatan)
(Janinnya suda kelihatan dan sudah ada detak jantung)
No comments:
Post a Comment