Monday, July 23, 2018

Pengertian Droup Out


Pengertian Droup Out
Drop out adalah keluar dari sekolah sebelum waktunya, atau sebelum lulus. Drop out demikian ini perlu dicegah, oleh karena hal demikian dipandang sebagai pemborosan bagi biaya yang sudah terlanjur dikeluarkan untuk siswa yang mengalami droup out tersebut. Banyaknya peserta didik yang drop out adalah indikasi rendahnya produktivitas pendidikan. Tingginya angka drop out juga bisa mengganggu angka partisipasi pendidikan atau sekolah.

Putus sekolah merupakan predikat yang diberikan kepada mantan peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan suatu jenjang pendidikan, sehingga tidak dapat melenjutkan studinya kejenjang pendidikan selanjutnya. Misalnya seorang warga masyarakat atau anak yang hanya mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar (SD) sampai kelas lima, disebut putus sekolah SD (belum tamat SD/ tanpa STTB). Demikian juga seorang warga masyarakat yang ber-STTB SD kemudian mengikuti pendidikan di SMP sampai kelas dua saja, disebut putus sekolah SMP, dan seterusnya.
Bila seorang warga masyarakat telah tamat SD, SMP, SMA, dan PT serta memiliki STTB atau ijazah negara yang sah, maka ia disebut berpendidikan tertinggi SD, SMP, SMA, dan PT, sehingga bila ia bekerja menjadi pegawai negeri sipil (PNS) ia memperoleh efek sipil sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Republik Indonesia. Masalah putus sekolah khususnya pada jenjang pendidikan rendah, kemudian tidak bekerja atau tidak berpenghasilan tetap, dapat merupakan beban masyarakat bahkan sering menjadi pengganggu ketentraman masyarakat. Hal ini diakibatkan kurangnya pendidikan atau pengalaman intelektual, serta tidak memilki keterampilan yang dapat menopang kehidupannya sehari-hari. Lebih-lebih bila mengalami frustasi dan merasa rendah diri tetapi bersikap over kompensasi, bisa menimbulkan gangguan-gangguan dalam masyarakat berupa perbuatan kenakalan yang bertentangan dengan norma-norma yang positif.
Droup out yang penulis bahas dalam karya tulis ini adalah jenis droup out yang disebabkan oleh siswa merasa jenuh atau capek ke sekolah karena jarak skolah yang jauh. Pada akhirnya anak usia sekolah tidak dapat menamatkan sekolah untuk memperoleh ijazahnya di tingkat pendidikan sekolah dasar sehingga dikategorikan droup out.

No comments:

Post a Comment