Saturday, August 4, 2018

CONTOH ESAI


OLEH :

NAMA                 : NI KADEK  AFRILLIANINGSIH
KELAS                : XI AK 2



Terbiasa Untuk Hidup Sehat
Hidup  sehat merupakan  pola hidup yang baik   dan benar guna  untuk kesehatan jasmani  maupun  rohani  agar  senantiasa  bisa  selalu aktif  dalam kegiatan apapun.

Pada masyarakat   umumnya masih   terdapat  segelintir  orang yang  kurang menerapkan hidup sehat,  dengan  tanpa   mereka sadari  akan berdampak   pada kehidupan selanjutnya. Terdapat berbagai   macam pola   hidup sehat, namun yang paling  sering diabaikan   adalah kebiasaan  untuk  mencuci  tangan  sebelum atau sesudah melakukan kegiatan.
Kegiatan mencuci tangan  hal yang sederhana  namun apabila   tidak  dilakukan maka akan   berdampak buruk   pada kehidupan.  Karena tangan   memegang asset   besar dalam  masuknya makanan   ke dalam tubuh. Apabila  makanan  yang dibawa   oleh tangan  sudah baik   namun tangan  sebagai perantara  sebaliknya   yang  membawa  kuman berarti  apa gunanya  makanan yang  bersih  namun ujung-ujungnya  buruk karena  kurangnya kebersihan  tangan.
Maka  dari itu kita sangat  perlu  menanamkan  cara  kepada masyarakat  agar mereka  terbiasa untuk   mencuci  tangan  yang baik  dan benar. Dengan cara  apa? Dengan   cara sederhana tentunya  yaitu  mengingatkan,  mengingatkan  adalah cara yang paling   sederhana  karena  apabila masyarakat   sudah  saling  mengingatkan satu sama lain   maka mereka akan menjadi terbiasa.  Namun,  tidak semua masyarakat  akan mampu   menerapkannya  karena  mereka sering  mengatakan “Tidak mencuci tangan  sebelum makan  tidak akan menyebabkan kematian”. Banyak sekali masyarakat  yang  berpatokan dengan itu.
Namun  banyak  cara yang bisa  kita lakukan  untuk  menghilangkan  rasa yang  tidak  perduli  kepada   kebersihan tangan. Berikut  adalah  penjelasan secara  rinci.
Kita mulai  dari yang  sudah  kita  jelaskan   tadi bahwa   yang  kita mulai  pertama  adalah   kesadaran  diri sendiri,   dari kesadaran  diri   kita bisa mengajak   orang lain  untuk   sadar akan  hidup sehat. Pertama,  ubah kebiasaan tidak mencuci   tangan sebelum  atau sesudah  melakukan  kegiatan.  Memberi himbauan  mencuci tangan  dengan sabun   pada air mengalir. Seperti sudah kita ketahui bahwa setiap  rumah tanggga  pasti  memiliki  sabun  dan keran air. Kedua,  jika   sudah terbiasa  mencuci   tangan dengan baik  dan benar   terapkan  kebiasaan  baik tersebut   dengan memberi  tahu masyarakat  yang kurang tahu  akan manfaat cuci tangan. Yang dimana  manfaatnya sangat  banyak  seperti:  terhindar  dari diare atau penyakit-penyakit  lainnya dan  juga memberi  himbauan   bahwa  tangan  yang terlihat  bersih   bukan berarti   tangan  tersebut sehat. Ketiga,  mengajak masyarakat  untuk membuat  tempat cuci  tangan  pada tempat-tempat  yang strategis   dalam  artian  tempat  yang terdapat banyak   orang  yang lewat  pada  tempat  tersebut. Sehingga  apabila  ada orang  yang melihat pasti  akan  terbangun niat  untuk mencuci tangan.
Setelah  kesadaran diri  untuk mencuci tangan,  kesadaran  itu juga  terdapat  partisipasi  pemerintah   didalamnya  yang sudah  menjadi program  pemerintah   yang dimana  orang yang  menggeluti profesi  atau tenaga   kesehatan  seperti bidan,  perawat,  dokter, dll.  Tenaga kesehatan  yang menjadi   perantara  terwujudnya program  pemerintah tersebut. Seperti  pada daerah  masing-masing  bahwa tenaga  kesehatan   sering  menjalankan  program  yang salah satunya “Cuci  tangan dengan sabun”. Tenaga  kesehatan  menjalankannya   baik  pada sekolah-sekolah  atau  masyarakat  yang terdapat   pada lingkungan  tersebut. Setelah  masyarakat  menjalankan   program tersebut   selain terhindar  dari penyakit,  masyarakat juga   dapat menjadi pendukung  program  kesehatan pemerintah.  Dengan  demikian  apabila  sudah  terdapat  fasilitas  dari pemerintah  seharusnya  masyarakat tidak  menyia-nyiakan  bahkan   masyarakat  harus menjalankan  untuk  memperbaiki  kurangnya kesadaran  mencuci tangan  demi kesehatan  individu  maupun  Bersama  untuk  masa depan  yang lebih baik.


No comments:

Post a Comment