Thursday, September 27, 2018

Jenis Penyajian Tari Tradisional


Jenis Penyajian Tari Tradisional
Penyajian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : Tari Tunggal, Tari Berpasangan, Tari Berkelompok, Dramati, dan Tari Bertema. 

·      Tari Tunggal adalah tarian yang memang hanya dibawakan atau dilakukan oleh dan untuk satu orang saja.
Contoh tari tradisi tunggal misalnhya tari Topeng Ronggeng dari Betawi.
·      Tari berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang, baik itu laki-laki maupun perempuan atau gabungan dari laki-laki dan perempuan ( bukan banci ). Adapun prinsip dari tari berpasangan yaitu :
1.  adanya gerak saling mengisi,
2.  adanya gerak saling berinteraksi,
3.  merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajiannya. Contoh dari tari ini adalah tari payung dari Sumatera Barat yagn diciptakan oleh Huriah adam.
·      Tarian berkelompok adalah  tarian yang dilakukan oleh laki-laki  dan perampuan atau campuran dari penari laki-laki dan perampuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan.
Contoh tarian berkelompok ini ialah tari Cente Manis dari Betawi, Burung Enggang dari Kalimantan, Tifa dari Papua, Yosim Panca dari Papua dan tari Belibis dari Bali.
·      Dramari merupakan bentuk penyajian tari yang memiliki disain Dramatik. Ada dua disain dramatik yaitu kerucut tunggal dan dan kerucut ganda. Disain dramatik kerucut tunggal artinya dalam satu pertunjukan tari hanya ada titik klimaks kemudian menurun. Pada disain kerucut ganda saat pertunjukan terdapat beberapa titik klimaks sebelum akhirnya turun. Contoh Paling terkenal adalah cerita Matah Ati yang bersumber pada gerak tari gaya mangkunegaran. Daramati ini merupakan bentuk tradisi yang bersumber dari tradisi Jawa Tengah. Pada peragaan dramati selain mengausai secara aspek gerak  juga aspek ekspresi. Untuk mendukung cerita harus mampu menterjemahkan naskah menjadi gerak tari. Kemampuan menyanyi juga diperlukan untuk tokoh-tokoh tertentu, karena dialog biasanya dilakukan dengan cara bernyanyi. Kalau pementasan drama lebih menekan pada aspek dialog dan juga monolog maka pada dramati aspek pentingnya adalah bahasa gerak. Penari harus mampu menyampaikan makna melalui gerak tari dan ekspresinya.
Dharma tari  memerlukan unsur  pendukung tari antara lain:
- tata rias dan  tata busana

No comments:

Post a Comment