1. OBSERVASI ANAK DENGAN GANGGUAN AUTIS
a. Definisi Autis
Autis adalah suatu kondisi yang mengenai seseorang sejak
lahir maupun masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan
social atau komunikasi yang normal. Karena autis merupakan kumpulan yang beragam dari penyebab
dan mani festasi klinisnya, dengan diagnosis berdasarkan manifestasi perilaku
yang kompleks ( gangguan bersosialisasi, serta perilaku yang terbatas berulang
dan stereo tipe). Diagnosis autism dibuat berdasarkan observasi prilaku dan
tumbuh kembang.
b. Ciri-ciri (karakteristik) autis
1. Memiliki
ganguan interaksi social
-
Tidak tertarik untuk bermain dan lebih
suka menyendiri
-
Senang menarik-narik tangan orang untuk
meminta sesuatu
-
Tidak mau bertatap mata
2. Gangguan
Komunikasi
-
Perkembangan bahasa lambat atau sama
sekali tidak ada
-
Senang meniru atau membeo
-
Anak tampak tuli, sulit bicara atau pernah
berbicara tapi sirna
-
Kadang kata=kata yang digunakan tidak
sesuai artinya
-
Mengoceh tanpa arti berulang-ulang dengan
bahasa yang tidak di mengerti oleh orang lain
-
Sebagian dari anak ini tidak berbicara
atau sedikit berbicara
3. Pola
bermain
-
Tidak bermain seperti anak pada umumnya
-
Senang akan benda-benda yang berputar
-
Tidak bermain sesuai fungsi mainan
-
Dapat sangat lekat dengan suatu benda dan
di bawa kemana-mana
4. Gangguan
sensoris
-
Bila mendengar suara keras langsung
menutup telinga
-
Sering menggunakan indera pemciuman dan
perasanya
-
Sangat sensitive terhadap pelukan
5. Perkembangan
terlambat atau tidak normal
-
Perkembangan tidak seperti anak normal,
khususnya pada ketrampilan social, komunikasi, dan kognisi
-
Dapat mempunyai perkembangan yang normal
pada awalnya namun kemudian menurun atau sirna
Observasi
yang saya lakukan di SLB Negeri 1 Bangli dengan anak autis yang bernama Iman,
anak tersebut dengan gangguan autis dimana kondisi yang mengenai anak sejak
lahir maupun masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan
social atau komunikasi yang normal.
Karakteristik
yang ada pada anak autis bernama Iman adalah :
1. Hiperaktif
2. Asik
dengan dunianya sendiri
3. Tidak
bisa berkomunikasi 2 arah
2.
Penanganan
yang dilakukan
Penanganan
yang dilakukan oleh guru kelas dari Anak Iman adalah guru harus benar-benar
memahami karakteristik yang ada pada Iman karena untuk melakukan pendampingan
guru harus tahu dan memahami kondisi anak tersebut. Langkah yang dilakukan oleh
pendampingnya adalah dengan cara mengajak anak melakukan kegiatan bersama dan
di damping oleh gurunya. Untuk interaksi sosialnya guru mengarahkan anak
tersebut untuk bermain dan bergabung dengan trmanya walaupun sangat sulit dan
butuh tahapan untuk hasil yang baik namun semua sudah mulai muncul interaksi
sosialnya untuk bermain bersama teman selain itu guru selalu mengajak anak
untuk berkomunikasi untuk menstimulasi anak agar mau dan terbiasa berkomunikasi
dengan orang lain. Untuk perkembangan akademiknya pendampingan guru sangat
dekat sekali harus bisa memahami anak keinginan belajarnya seperti apa, jika
dia ingin menebalkan huruf atau angka maka hanya itu yang bmau ia
kerjakan,banyak hal yang bisa di lakukan untuk perkembangan akademiknya seperti
mewarnai gambar menggunting dan menempel gambar,walaupun perkembangan akademiknya masih belum maksimal
masih perlu banyak proses dan pendampingan tapi guru tersebut sangat semangat
dan sangat sabar menghadapi anak tersebut.
3.
Sarana
Dan Prasarana
Sarana
dan prasarana yang dalam kelas Autis ini sama dengan kelas yang ada di sekolah
lain tidak ada alat yang khusus yang di gunakan guru untuk mengajar antara lain
:
1.
Meja Siswa
2.
Bangku siswa
3.
Papan tulis
5. Penataan/settimg ruangan
Penataan
ruangan disini hanya pengelompokan kelas anak seperti I/aut II/aut dan III/c,
tidak ada skat ataupun pembatas, semua siswa menjadi 1 kelas hanya berbeda meja
dan guru yang mengajar. Karena keterbatasan tempat dan sarana yang mereka
miliki maka dari itu semua menjadi 1 ruang kelas
No comments:
Post a Comment