Thursday, January 3, 2019

Pengertian Koreografi Lingkungan


Koreografi Lingkungan
            Koreografi Lingkungan merupakan adaptasi dari Teater Lingkungan temuan Richard Schechner (Yudiaryani, 2002: 320-331) yang memanfaatkan alam lingkungan sebagai penunjang estetis pertunjukan, ruang eksperimentasinya di ruang masyarakat. Misalnya eksplorasinya di lingkungan sekolah, lapangan, taman, pasar, maka latihan dan pertunjukannya dapat digelar di tempat itu atau di sekitarnya yang tidak mengganggu aktivitas orang lain.

            Sardono W. Kusumo (2004)  dalam tulisannya Hanuman,  Tarzan, Homo Erectus Menunjukkan keluasan pergaulannya serta interaksinya dengan berbagai pribadi seniman tradisional dan lingkungan yang diangap sebagai guru dan mempunyai arti penting dalam proses penemuan jati diri Sardono sebagai koreografer yang memiliki ketajaman pengamatan yang holistik dan persepsinya yang liar kadang di luar dugaan, sehingga koreografinya selalu mengungkapkan aspek hubungan antara kemanusiaan dengan lingkungan secara mendasar dan hakiki. Menumbuhkan kesadaran bahwa koreografer harus selalu dalam kondisi berproses kreatif pada setiap langkah kehidupannya, bukan hanya pada saat akan berkarya saja, dengan demikian semakin terasah tajam pisau analisisnya.
Pencarian gagasan dapat dilakukan dengan terjun langsung ke masyarakat, karena pengalaman empiris atau yang dialami sendiri merupakan suatu pengalaman yang berharga bagi perancang. Pencarian tema terjadi di ruang-ruang di masyarakat yang terbagi atas beberapa kategori, yaitu: ruang publik (pasar, lapangan, jalan raya, pertokoan, dan seterusnya), ruang komunitas (tempat pembuatan batik/seni kriya/patung/genteng/batu bata/pasir, pembuangan sampah dan lain-lain), ruang pribadi (rumah, halaman rumah yang masih ditempati, dan setrusnya), ruang khusus (sumber air, sungai, telaga, tebing, sawah, dan lain-lain), ruang arsitektural (candi, bangunan kuna, istana raja, rumah adat, pura). Gagasan yang ditemukan di lokasi akan unik karena tidak akan ditemukan lagi di ruang lain, gagasan dapat dipetik dari hal-hal kecil dari kehidupan masyarakat yang sebelumnya tidak menjadi perhatian.

No comments:

Post a Comment