Saturday, February 2, 2019

PENDAHULUAN TUGAS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Sekolah Inklusi  merupakan  salah satu bentuk layanan, Pendidikan   bagi anak  berkebutuhan khusus (ABK) dan sebagai  upaya  pensesialisasian ABK  kepada masyarakat. Menurut Crocket & Kauffman (dalam Howard 1998 : 10)  menyatakan    bahwa anak   Inklusi   adalah  istilah  yang diterapkan  mendidik  siswa  dengan   dan tanpa  gangguan  Bersama-sama  dalam kelas regular   di lingkungan sekolah.  

Dengan adanya   sekolah Inklusi   mendapatkan   berbagai  sisi positif   bagi  anak berkebutuhan khusus /ABK, karebna   dengan anak   berkebutuhan khusus   masuk di kelas   regular. Anak berkebutuhan   khusus  dapat  mengembangkan kemampuan  dan komunikasi  dan interaksi  melalui  relasi   dengan  teman sebaya, siswa regular belajar dengan   untuk sensitif,  memahami menghargai  dan   menumbuhkan   rasa nyaman   terhadap  perbedaan individu   selain  itu  anak   berkebutuhan   khusus  juga belajar  keterampilan social   dan mampu   beradaptasi  dengan teman sebayanya. Karena mereka   di masukkan   sekolah umum. Melalui   sekolah inklusif anak  berkebutuhan   khusus   terhindar   dari dampak   negatif  antara  lain  kecendrungan   pendidikannya yang   kurang  berguna   untuk kehidupan   nyata label “cacat  dalam hal ini  anak    berkebutuhan khusus   tidak merasa  malu  untuk dapat   bermain   dan berinteraksi   dengan  teman  sebayanya.
Pendidikan inklusi dapat   di pahami   sebagai revisi  system   Pendidikan   bagi anak berkebutuhan khusus yang   telah ada   sebelumnya   kalua belum   anak berkebutuhan khusus   di terima   di sekolah  umum,  karena kebijakan  intern   sekolah masing-masing   dengan  pertimbangan  kemanusiaan  dalam  model Pendidikan  inklusi ini, kesempatan  bagi   anak berkebutuhan  khusus  untuk  mengikuti   kegiatan di sekolah   umum, telah memiliki   dasar   hukum yang kuat   dan   jelas   berdasar   psiko  eukatif   serta  bukan  lagi   pertimbangan   kemanusiaan   semata.   Dengan demikian,  kehadiran  Pendidikan inklusi dapat   dilakukan   sebagai  bentuk   pembaharuan   dalam  memandang   anak  berkebutuhan khusus   dan memakai   konsep-konsep ABK   sehingga anak  berkebutuhan  khusus  harus   dibatasi  Pendidikan  ABK  akan  tetapi   diberikan   untuk   dapat  mengikuti   Pendidikan   secara  terpadu melalui  layanan   Pendidikan inklusi.




1.1              Tujuan
Oendidkan Inklusi   dimaksudkan sebagai   sistem layanan Pendidikan yang  mengikat   sertakan  anak  berkebutuhan khusus  belajar Bersama dengan   anak sebayanya   di sekolah  regular   yang  terdekat   dengan tempat  tinggalnya. Penyelenggaraan   Pendidikan  inklusi  menurut   pihak   sekolah   melakukan   penyesuaian baik   dari segi  kurikulum, sarana dan prasarana Pendidikan,  maupun   sistim  pembelajaran yang   sesuaikan  dengan  kebutuhanindividu   peserta didik.  Dengan adanya   Pendidikan   inklusi   anak berkebutuhan khusus  dapat bermain  dan berinteraksi   dengan  teman  sebayanya   di kelas regular,  dalam hal ini   anak berkebutuhan   khusus  secara    tidak langsung   mendapatkan   terapi bermain  melalui   Bahasa  fisik, motorik,   dan intlektual   sehingga  anak   berkebutuhan   khusus tidak   merasa berbeda dengan anak yang lainnya.

1.2              Manfaat
Melibatkan dan  memberdayakan  masyarakat   untuk melakukan  analisis  situasi Pendidikan  lokal  mengumpukan informasi  siswa anak pada setiap  distik   dan  mengidentifikasi  alas an   mengapa mereka    tidak sekolah   mengidentifikasi   hambatan   kelainan fisik, social  dan masalah lainnya   terhadap  akses  dan pembelajaran.  Melibatkan  masyarakat  dalam melakukan   perencanaan  dan monitoring   mutu  Pendidikan  bagi semua   anak  serta   dalam   Pendidikan inklusi   akan mampu  mendorong   terjadinya perubahan    sikap lebih positif   dan peserta  didik terhadap   adanya  perbedaan   melalui Pendidikan   yang dilakukan   secara  Bersama-sama.
Adapun  Pendidikan  yang diperoleh   oleh anak, guru dan Lembaga  antara lain:
Bagi anak
-          Sejak dini   anak memiliki   pemahaman  tentang  perbedaan  dan keberagaman   munculnya sikap  empati   pada siswa  secara alamiah.
-          Munculnya   budaya saling  menghargai   dan menghormati   antar siswa 
-          Adanya   sikap   komperatif  dan kolaboratif  sehingga  memungkinkan   adanya  saling bantu  antar satu  dengan lainnya.
Bagi guru
-          Lebih  tertantang  untuk  mengembangkan  metode   pembelajaran 
-          Bertambahnya   kemampuan  dan pengetahuan guru   tentang keberagaman   siswa, termasuk   keunikan  karakteristik   dan sekaligus   kebutuhannya.
-          Terjadinya komunikasi   dan kerjasama antar   guru dan guru  ahli dibidangnya.
-          Menumbuhkembangkan empati guru   terhadap  siswa   yang berkebutuhan  khusus.
Bagi sekolah  
-          Memberikan   kontribusi  yang  sangat besar   bagi program   wajib belajar.
-          Memberikan peluang   terjadinya  pemerataan  bagi semua   kelompok   masyarakat.
-          Mengkomodasi   kebutuhan masyarakat.
-          Mengingatkan  pelayanan Pendidikan.

No comments:

Post a Comment