Sekolah Inklusi
merupakan salah satu bentuk
layanan, Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) dan sebagai upaya
pensesialisasian ABK kepada
masyarakat. Menurut Crocket & Kauffman (dalam Howard 1998 : 10) menyatakan
bahwa anak Inklusi adalah
istilah yang diterapkan mendidik
siswa dengan dan tanpa
gangguan Bersama-sama dalam kelas regular di lingkungan sekolah.
Dengan adanya
sekolah Inklusi mendapatkan berbagai
sisi positif bagi anak berkebutuhan khusus /ABK, karebna dengan anak
berkebutuhan khusus masuk di
kelas regular. Anak berkebutuhan khusus
dapat mengembangkan
kemampuan dan komunikasi dan interaksi
melalui relasi dengan
teman sebaya, siswa regular belajar dengan untuk sensitif, memahami menghargai dan
menumbuhkan rasa nyaman terhadap
perbedaan individu selain itu
anak berkebutuhan khusus
juga belajar keterampilan social dan mampu
beradaptasi dengan teman
sebayanya. Karena mereka di masukkan sekolah umum. Melalui sekolah inklusif anak berkebutuhan
khusus terhindar dari dampak
negatif antara lain
kecendrungan pendidikannya
yang kurang berguna
untuk kehidupan nyata label
“cacat dalam hal ini anak
berkebutuhan khusus tidak
merasa malu untuk dapat
bermain dan berinteraksi dengan
teman sebayanya.
Pendidikan inklusi dapat di pahami
sebagai revisi system Pendidikan
bagi anak berkebutuhan khusus yang
telah ada sebelumnya kalua belum
anak berkebutuhan khusus di
terima di sekolah umum,
karena kebijakan intern sekolah masing-masing dengan
pertimbangan kemanusiaan dalam
model Pendidikan inklusi ini,
kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus
untuk mengikuti kegiatan di sekolah umum, telah memiliki dasar
hukum yang kuat dan jelas
berdasar psiko eukatif
serta bukan lagi
pertimbangan kemanusiaan semata.
Dengan demikian, kehadiran Pendidikan inklusi dapat dilakukan
sebagai bentuk pembaharuan
dalam memandang anak
berkebutuhan khusus dan memakai konsep-konsep ABK sehingga anak berkebutuhan
khusus harus dibatasi
Pendidikan ABK akan
tetapi diberikan untuk
dapat mengikuti Pendidikan
secara terpadu melalui layanan
Pendidikan inklusi.
1.1
Tujuan
Oendidkan Inklusi
dimaksudkan sebagai sistem
layanan Pendidikan yang mengikat sertakan
anak berkebutuhan khusus belajar Bersama dengan anak sebayanya di sekolah
regular yang terdekat
dengan tempat tinggalnya.
Penyelenggaraan Pendidikan inklusi
menurut pihak sekolah
melakukan penyesuaian baik dari segi
kurikulum, sarana dan prasarana Pendidikan, maupun
sistim pembelajaran yang sesuaikan
dengan kebutuhanindividu peserta didik. Dengan adanya Pendidikan
inklusi anak berkebutuhan
khusus dapat bermain dan berinteraksi dengan
teman sebayanya di kelas regular, dalam hal ini anak berkebutuhan khusus
secara tidak langsung mendapatkan
terapi bermain melalui Bahasa
fisik, motorik, dan intlektual sehingga
anak berkebutuhan khusus tidak merasa berbeda dengan anak yang lainnya.
1.2
Manfaat
Melibatkan
dan memberdayakan masyarakat
untuk melakukan analisis situasi Pendidikan lokal
mengumpukan informasi siswa anak
pada setiap distik dan
mengidentifikasi alas an mengapa mereka tidak sekolah mengidentifikasi hambatan
kelainan fisik, social dan
masalah lainnya terhadap akses
dan pembelajaran. Melibatkan masyarakat dalam melakukan perencanaan
dan monitoring mutu Pendidikan
bagi semua anak serta
dalam Pendidikan inklusi akan mampu
mendorong terjadinya
perubahan sikap lebih positif dan peserta
didik terhadap adanya perbedaan
melalui Pendidikan yang
dilakukan secara Bersama-sama.
Adapun Pendidikan
yang diperoleh oleh anak, guru
dan Lembaga antara lain:
Bagi
anak
-
Sejak dini anak memiliki pemahaman
tentang perbedaan dan keberagaman munculnya sikap empati
pada siswa secara alamiah.
-
Munculnya
budaya saling menghargai dan menghormati antar siswa
-
Adanya
sikap komperatif dan kolaboratif sehingga
memungkinkan adanya saling bantu
antar satu dengan lainnya.
Bagi guru
-
Lebih
tertantang untuk mengembangkan
metode pembelajaran
-
Bertambahnya kemampuan
dan pengetahuan guru tentang
keberagaman siswa, termasuk keunikan
karakteristik dan sekaligus kebutuhannya.
-
Terjadinya komunikasi dan kerjasama antar guru dan guru ahli dibidangnya.
-
Menumbuhkembangkan empati guru terhadap
siswa yang berkebutuhan khusus.
Bagi sekolah
-
Memberikan kontribusi
yang sangat besar bagi program wajib belajar.
-
Memberikan peluang terjadinya
pemerataan bagi semua kelompok
masyarakat.
-
Mengkomodasi kebutuhan masyarakat.
-
Mengingatkan pelayanan Pendidikan.
No comments:
Post a Comment