Saturday, February 2, 2019

ZAT GIZI


Kegiatan Belajar 2
ZAT GIZI
A.  JENIS ZAT GIZI
Terdapat   banyak zat  gizi yang dibutuhkan   tubuh.   Masing-masing   zat gizi   mempunyai tugas   dan fungsi   yang berbeda dalam tubuh. Zat-zat   gizi ini    berdasarkan jumlah   yang dibutuhkan    bagi tubuh  dapat    dikelompokkan   menjadi dua   kelompok  besarnya itu :
1.      Makro Nutrien: Air, Karbohidrat, Lemak  dan Protein.
2.      Mikro Nutrien: Vitamin  dan Mineral.


B.  JUMLAH GIZI
Prinsip pemberian   makan   yang pertama   adalah   menyediakan   makanan   dengan julah   zat gizi   yang dikandung   makanan tersebut   yang   dapat memenuhi   kebutuhan   tubuh anak  usia  dini.    Kebutuhan   zat gizi (nutritional requirement) adalah   tingkatan jumlah   zat gizi yang   diperlukan oleh tubuh   agar semua proses  fisiologis   dapat berlangsung   dengan baik. Beberapa  factor yang mempengaruhi  kebutuhan gizi   seseorang antara  lain :
1.      Umur .
2.      Jenis kelamin.
3.      Aktivitas.
4.      Berat badan.
5.      Tinggi badan.
6.      Status Fisiologis.
7.      Genetika.
Sebagai panduan    dalam   pemberian makanan  telah disusun angka   kecukupan gizi (AKG)  atau Recommended Dietary Allowances. AKG pada    dasarnya berbeda   dengan angka   kebutuhan gizi. AKG adalah     suatu anjuran   tetang   jumlah zat  gizi yang seharusnya diperoleh  dari makanan   yang dikonsumsi   sehari-hari  agar kebutuhan gizi terpenuhi.
Berbagai pertimbangan   diperhitungkan  dalam  penyusunan  AKG  seperti variasi  kebutuhan individual   dan penyediaan   cadangan   zat gizi bagi tubuh. AKG dibuat  menurut AKG umur.
AKG dibuat   setingkat   dengan    kebutuhan   rata-rata ditambah    dua kali   simpanan  baku (standardeviasi)   sehingga sudah    mencakup lebih  dari 97.5% populasi.

C.  BAHAN MAKANAN    DAN KELOMPOK   PANGAN  SUMBER ZAT GIZI
1.      Bahan Makana Sumber Zat Gizi
Terdapat    lebih    dari 45    jenis zat gizi   yang dibutuhkan seseorang. Zat gizi   yang dibutuhkan tubuh    berasal dari   berbagai  bahan  makanan.   Selain Air Susu Ibu (ASI), tidak ada   satu bahan makanan    di alam   ini yang mengandung zat   gizi lengkap sesuai   dengan kebutuhan   tubuh. Kebutuhan zat gizi baru   bisa terpenuhi   jika menu yang    dihidangkan mengandung beberapa bahan makanan. Pengetahuan tentang  kandungan   zat   gizi bahan   makanan menjadi   penting untuk  menyusun menu yang akan disajikan.
2.       Kelompok Pangan Sumber Zat Gizi
Pengelompokan  pangan   ini harus menunjukkan peranan  khususnya    dalam menyediakan    zat   gizi utama   yang dibutuhkan   manusia meliputi: sumber kalori,   sumber protein dan sumber mineral.
Pengelompokan  pangan pada   pedoman   pangan umumnya   merupakan pengelompokan  pangan mayor (utama)  berdasarkan   konsep   dasar  triguna makanan. Di Indonesia,   pada tahun 1950 lembaga   makanan   Rakyat Departemen  Kesehatan RI  memperkenalkan   kepada   masyarakat   slogan “Empat Sehat Lima Sempurna (ESLS)”. Namun ESLS ini belum dilengkapi   dengan konsumsi   anjuran   yang bersifat  kuantitatif.
Pada  tahun 1994, Departemen    kesehatan   mengeluarkan Pedoman  Umum Gizi Seimbang (PUGS)  dengan   13   pesan dasar   menuju gizi   seimbang. Kelahiran  PUGS ini merupakan  suatu proses    dinamisasi    dan penjabaran   secara operasional   dari slogan ESLS. Dimana  pengelompokan  bahan   makanan    pada  logo tersebut  berdasarkan   fungsi   utama   zat gizi   yang   dalam ilmu gizi  populer dengan istilah  “Triguna makanan”  yang meliputi: Pertama:sumber tenaganya itu  padi-padian, umbi-umbian,  serta tepung-tepungan yang digambarkan pada bagian  dasar krucut; Kedua: sumber   zat pengaturnya itu  sayur-sayuran   dan   buah-buahan    pada bagian tengah krucut   dan ketiga: sumber  zat   pembangun yaitu  kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan.
Dari anjuran tersebut   terlihat   terdapat enam   kelompok pangan   yaitu:   nasi, pangan hewani,   susu, pangan  nabati,  sayuran  dan buah-buahan.
3.      Peran Penting Minum  Bagi Anak
 Keberadaan  air sangat   penting  bagi tubuh. Kekurangan  air   yang  cepat dalam tubuh  (dehidrasi) pada anak usia  dini   dapat mengganggu kesehatan   anak    bahkan dapat   membahayakan   keselamatan   hidup anak.
4.      Pengaturan Konsumsi Air
Konsumsi air   diatur   oleh rasa haus   dan kenyang. Walaupun rasa    haus dapat   mengatur  konsumsi air, dalam  keadaan kehilangan   air yang terjadi  secara cepat,  mekanisme   ini sering   tidak dapat  pada waktunya    mengganti air   yang diperlukan.
5.      Pengaturan Pengeluaran Air
Pengeluaran  air   dari tubuh    diatur oleh ginjal   dan otak  hipotalamus mengatur konsentrasi   garam di   dalam tubuh  merangsang   kelenjar pituitary mengeluarkan Hormone Antidiuretika (ADH). ADH   dikeluarkan bilamana  konsentasi garam   tubuh terlalu tinggi, atau bila volume   darah atau   tekanan darah  terlalu rendah.
Bila terlalu   banyak air  keluar dari tubuh,   volume darah   dan   tekanan darah  akan turun.

No comments:

Post a Comment