Saturday, February 2, 2019

PENGERTIAN MAKANAN BERGIZI

Kegiatan Belajar 1
MAKANAN BERGIZI
A.  PENGERTIAN MAKANAN BERGIZI
Kesehatan dan gizi   merupakan kebutuhan  anak yang mendasar   untuk kelangsungan  pertumbuhan perkembangan anak.
Sehat   dapat diartikan sebagai    suatu keadaan  baik segenap badan   dan
bagian-bagiannya atau   suatu hal  yang mendatangkan  kebaikan. Kesehatan   sendiri dapat   diartikan   sebagai keadaan sehat  (terbebas dari  penyakit)  dan kebaikan  keadaan (badan dan  lainnya). Sedangkan  gizi  berasal dari Bahasa  arab “Al Gizzai” yang artinya   makanan   dan  manfaatnya untuk kesehatan. Selain itu gizi  juga  dapat  diartikan sebagai  sari makanan  yang bermanfaat bagi kesehatan. Arti lain gizi adalah  mempelajari   cara memberikan makanan  yang sebaik-baiknya agar tubuh  selalu dalam kesehatan yang optimal. Di dalam gizi terdapat  zat-zat   makanan yang dibutuhkan tubuh    daan bila dikonsumsi   oleh seseorang    dapat   mendatangkan kesehatan.
Kesehatan dan gizi   dapat diartikan   sebagai suatu yang    mendatangkan sehat   atau kebaikan   dengan memberikan   zat makan yang   dibutuhkan tubuh. Jadi kesehatan   dan gizi merupakan   dua hal yang   saling berhubungan.
Kesehatan anak  usia dini  hendaknya   diperhatikan   secara   komperehensif,  selain   aspek psikis, aspek   kesehatan fisik juga  sangat  penting   dalam  menunjang   pertumbuhan   dan perkembangan anak.
Untuk   mendapatkan anak  yang sehat   secara fisik dan psikis   serta anak   yang berkualitas   perlu   dipersiapkan   oleh orang tua   sejak dalam    kandiingan, di  antaranya selalu   memperhatikan makanan/minuman   yang dikonsumsi   ibu hamil.
Anak memiliki “kebutuhan  dasar”   untuk tumbuh   kembang, yaitu  Asuh, Asih, Asah yang diuraikan sebagai berikut.
1.      ASUH
Kebutuhan  fisik/jasmani, yang   meliputi: a) Makanan/minuman   bergizi merupakan    kebutuhan utama  dan   terpenting; b) perawatan    kesehatan dasar,   antara lain  imunisasi,   pemberian ASI; c) penimbangan   bayi/anak   yang   teratur  dan pengobatan   anak   yang sakit; d) rumah/pemukiman   yang layak, higiene, sanitasi  lingkungan   yang   baik; e) sandang; dan f) kesegaran jasmani,   serta   rekreasi.
2.      ASIH
Kebutuahn   emosi,  cinta dan kasih sayang. Asih  merupakan hal    yang penting dalam    kebutuhan  emosional   bagi   seorang anak, yaitu  dicintai dan merasa   aman dengan lingkungannya. Anak berusaha   mendapatkan  cinta dari orang-orang  disekitarnya   dan diterima oleh  orang yang terpenting   dalam hidupnya. Cinta   dan kasih   sayang   harus  dikomunikasikan  melalui kata   dan tindakan. Hal ini akan  membantu   perasaan   aman sehingga  akan mengembangkan konsep  diri anak.
3.      ASAH
Kebutuhan   akan stimulasi   mental. Selain   makanan sehat, olahraga    merupakan aspek   yang sangat mempengaruhi    kesehatan mental    dan fisik anak,   hal ini   didukung oleh   pernyataan   Buck dkk, 2007 (dalam Santrock, 2007)   yaitu :Exercise   is linked   with  many aspects of being  physically   an mentally  healthy   in children   and  adult (ketika  berolahraga, anak menggerakkan otot-otot  tubuhnya yang merupakan  stimulasi    bagi   perkembangan motorik   terutama  motorik kasar.
Disamping kebutuhan   dasar asuh, asih, dan asah  sebagaimana  telah  diuraikan diatas, anak juga   membutuhkan    kesehatan   yang   suatu keadaan    yang komplit   baik fisik, mental, dan social   dan bebas    dari penyakit   dan   kelemahan.
Anak  yang sehat   adalah anak   yang dapat tumbuh    dan kembang    dengan baik, teratur,    jiwanya    berkembang sesuai   dengan   tingkat   umurnya,   aktif, gembira, makannya teratur, bersih dan dapat    menyesuaikan diri dengan   lingkungannya. Ciri-ciri anak sehat, menurut   Departemen kesehatan   RI (1993), yaitu sebagai berikut.
1.      Tumbuh dengan baik,  dapat dilihat   dari naiknya   berat badan   dan  tinggi badan secara    teratur   dan proporsional.
2.      Tingkat perkembangannya sesuai dengan  tingkat umurnya.
3.      Gest, aktif dan gembira.
4.      Mata bersih dan bersinar
5.      Nafsu makan baik.
6.      Bibir dan lidah tampak segar.
7.       Pernafasan tidak  berbau.
8.      Kulit  dan rambut   tampak bersih  dan tidak kering/kusam.
9.      Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Disamping   hal tersebut, ciri anak   sehat dapat   dilihat dari    beberapa segi, yaitu:
1.      Segi  fisik : sehat badan  dan pertumbuhan    jasmaninya    normal.
2.      Segi psikis :   jiwanya    berkembang  secara wajar,   pikiran bertambah    cerdas, perasaan pertambah peka, kemauan persosialisasi   baik.
3.      Segisosial :   anak tampak aktif,   gesit dan  gembira serta   mudah   menyesuaikan diri dengan   lingkungan.   Selain itu anak   sehat juga    dapat dilihat dari tingkat  intelegensinya  (IQ)  dan berat    badan   anak.

B.  MANFAAT   PEMBERIAN MAKANAN   DI LEMBAGA PAUD
Usia  0 – 6 tahun   khususnya   usia  2 – 6  tahun sering kali   muncul   masalah  sulit makan.   Hal ini   dapat  menyebabkan anak  kekurangan gizi. Oleh karena itu , program   makan    Bersama dilembaga PAUD    menjadi   penting    untuk mendidik  anak  usia    dini memiliki prilaku   makan yang baik.
Melalui program makan   di Lembaga PAUD   banyak  hal   yang   bisa  dilakukan   Lembaga untuk meningkatkan    statu gizi   dan    kesehatan anak.
Beberapa manfaat   program makanan    di Lembaga PAUD, antara  lain sebagai berikut :
1.      Membentuk kebiasaan makan yang baik.
2.      Memenuhi kebutuhan gizi   anak minimal dapat   memenuhi   setengah   kebutuhan anak sehari.
3.      Meningkatkan kecerdasan   spiritual anak   melalui doa   Bersama  dan mensyukuri    nikmat tuhan    yang telah memberikan rezeki.
4.      Meningkatkan kecerdasan   emosional   dan interpersonal  anak melalui kegiatan  berbagi makanan dengan teman  dan guru.
5.      Menumbuhkan rasa    tanggung jawab anak   dengan meminta   mengambil makanan    secukupnya   lalu   menghabiskan makanan  yang diambil.
6.      Menumbuhkan   kemandirian anak   melalui  makan  sendiri dan  membereskan alat makan sendiri.
7.      Melatih  motorik  halus dan kasar anak  melalui penggunaan   tangan.
8.      Meningkatkan kecerdasan  kognitif   anak melalui  integrase makan  dengan pembelajaran matematis  (jumlah, klasifikasi   warna dan   bentuk,  dan pengenalan    berbagai sumber   makanan nabati   dan hewani.
9.      Mengenalkan anak   pada fungsi   makanan, zat-zat   gizi yang   dibutuhkan, bahan-bahan kimia  atau kontaminan   yang dapat  membahayakan bagi tubuh manusia.

C.  TAHAP PERENCANAAN  MAKANAN ANAK DI  LEMBAGA PAUD
Beberapa   hal yang perlu   diperhatikan   dalam tahap PAUD  perencanaan makanan   di Lembaga PAUD,  yaitu:
1.      Tentukan Kebutuhan Gizi Anak
2.      Observasi   kondisi unik   anak yang   berkenaan dengan   konsumsi   antara lain : alergi makanan, apakah   anak tergolong  autism   atau  hiperaktif.
3.      Pemilihan    bahan makanan    dibuat   bervariasi.
4.      Pemilihan  bahan   makanan diupayakan   menggunakan bahan  pangan lokal.
5.      Cara  sederhana   tahap perencanaan konsumsi.
Idealnya   Lembaga PAUD   melakukan   penghitungan   kebutuhan zat   gizi anak   dengan   mengacu pada angka   kecukupan   gizi  lalu dijabarkan   ke dalam menu  gdan bahan makanan. Cara sederhana    dengan langkah-langkah  praktis dapat    digunakan dalam   perencanaan makanan   di Lembaga PAUD.
a.       Perhatikan   usia anak   didik anda, apakah   termasuk   kelompok umur  1 – 3 tahun   atau 4 – 6 tahun ?
b.      Agar tercapai   keseimbangan maka   tetapkan    kebutuhan makanan   anak berdasarkan   aturan   penyajian    menurut kelompok   umur.
c.       Pilih dan tetapkan    bahan makanan dengan   selalu mengacu  pada   pencapaian  keragaman   bahan makanan.
d.      Kenali anak   dengan gangguan   autism, hiperaktif atau alergi   terhadap   bahan makanan tertentu.
e.       Tentukan tekstur   makanan yang akan disajikan.
f.        Tetapkan menu makanan   yang akan disajikan.


No comments:

Post a Comment