Monday, October 16, 2017

METODE, MEDIA, DAN PEMANFAATAN SEUMBER BELAJAR IPS KELAS 5 DAN 6 MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN KOGNITIF



A.    PENGERTIAN  PENDEKATAN KOGNITIF
            Aspek-aspek yang termasuk kognitif adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. pendekatan kongnitif ini menekankan pada bagaimana cara individu memberi respons yang datang dari lingkungan dngan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep, dan rencana pemecahan masalah dengan simbol-simbol verbal dan nonverbal atau pendekatan kogniif adalah suatu pendekatan yang menekankan pada kecakapan intelektual.

B. CARA MERANCANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN KOGNITIF
            Salah satu metode pembelajaran yang berdasarkan pendekatan kognitif adalah latihan inkuri (Inquiry Training). Metode ini berangkat dari satu kenyataan bahwa perkembangan individu itu bersifat independen (bebas). Oleh karena itu, dalam penerapannya lebih menitikberatkan pada penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis.
            Metode latihan inkuri didasrkan atas terjadinya konfrotasi intelektual. Guru memulainya dengan mengajukan suatu situasi teka-teki kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam kegiatan ini harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang memmbangkitkan siswa untuk  terjadinya konfrontasi intelktual.
Tahap-tahap  Penerapan metode latihan inkuri adalah berikut ini :
1.      Menyajikan masalah
Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan menentukan prosedur inkuri yang akan ditempuh oleh siswa.
2.      Mengumpulkan data dan verifikasi data
            Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan untuk membuktikan  hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah.
      3. Mengumpulkan unsur baru
siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan data (unsur baru ). maksud kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang mendukung, mengajukan hipotesis dan mengetes sebab akibat.
     4. Merumuskan Penjelasan
siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail,  rapi, dan sistematis.
    5. Menganalisis Terhadap Proses Inkuri
Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana proses inkuri telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan dicoba untuk diperbaiki secara sistematis.
            Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan metode latihan inkuri adalah berikut ini.
a. Rencanakan waktu yang akan digunakan
b. Siswa dapat melakukan secara kelompok
c. Lanjutkan latihan inkuri dengan jalan diskusi
d. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.

C. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN KOGNITIF
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 6 semester II sebagai berikut.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara indonesia dan negara tetangga
2. Materi Pokok
Gejala alam dan sosial negara indonesia dan negara tetangga
3. Hasil Belajar
a.       Membandingkan gejala alam negara indonesia dengan negara-negara tetangga.
b.      Mendeskripsikan gejala sosial Indonesia dan negara-negara tentangga
4. Indokator
a.       Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tenatngga Indonesia
b.      Membandingkan ciri-ciri gejala alam di Indonesia dengan negara-negara tetangga.
c.       Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan negara-negara tetangga.
d.      Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Setelah kita pahami hal-hal di atas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini.
1.      Menyajikan Masalah
            Guru mengajukan masalah dengan pertanyaan, seperti berikut ini. Bagimana gejala alam dan sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangganya ?
2.  Mengumpulkan Data Dan Verifikasi Data
Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber yang brekaitan dengan masalah yang dirumuskan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji situasi peristiwa Pemberontakan G30S/PKI Sehingga siswa memahami situasi secara objektif. Pada tahap verifikasi data ditanyakan situasi, kondisi, dan objek secara sistematis.
3. Mengumpulkan Unsur Baru
Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan untuk menjawab masalah.
4. Merumuskan Penjelasan
Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas masalah secara mendetail, rapi, dan sistematis.
5. Menganalisis Proses Inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses inkuri yang dilakukan. Kemudian, memperbaiki kekurangan yang ada.
MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL
A.    PENGERTIAN PENDEKATAN SOSIAL
Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memutuskan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial.
Pendekatan sosial berangkat dari dua asumsi. pertama, masalah-masalah sosial diidentifikasikan atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial dan menggunakan prinsip sosial pula. kedua, proses-proses sosial yang dmokratis perlu dikembangkan untuk memperbaiki masyarakat dalam arti sluas-luasnya dan terus-menerus.
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan sosial yang akan diambil sebagai contoh adalah inkuri sosial. metode ini berangkat dari kenyataan bahwa siswa sering menghadapi masalah-masalah sosial fungsi sekolah selain memecahkan masalah sosial juga memelihara dan menjaga nilai-nilai sosial.
Dalam pelaksanaan metode mengajar inkuri sosial siswa diatur dalam bentuk struktur sosial. siswa akan membentuk sistem sosial yang berubah dan bergerak dari tahap yang satu ke tahap berikutnya. Siswa berusaha menemukan jawaban sendiri atas masalahnya.
Terdapat tiga ciri pokok metode inkuri sosial sebagai berikut.
1.      Adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menumbuhkan terciptanya suasana diskusi.
2.      Adanya penetapan hipotensis sebagai arah dalam pemecahan masalah.
3.      Adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis
                        Ketika proses inkuri sosial berlangsung guru harrus berperan sebagai pembimbing. dalam membimbing siswa, guru janganlah sebagai pemberi perintah, akan tetapi guru sebagai motivator dan reflektor. kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai pembimbing adalah berikut ini.
1.      Memberikan bantuan kepada siswa dalam mejelaskan kedudukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
2.      memberikan penjelasan tentang cara-cara belajar yang harus dilakukan siswa.
3.      memberikan penjelasan tentang cara-cara menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan
4.      membantu siswa dalam merumuskan setiap istilah yang ada pada hipotensis.
5.      membantu siswa dalam memilih dan menyusun asumsi-asumsi yang akan digunakan serta cara diskusi dan berpikir efektif dan objektif.
                     Tahap -tahap penerapan metode inkuri sosial adalah berikut ini.
1.Tahap Orientasi            
Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang dijadikan pokok pembahasan. 
2. Tahap Hipotesis
Siswa bersama guru menyusun hipotesis. hipotesis ini sebagai acuan dalam usaha pemecahan masalah. hipotesis yang baik harus memenuhi syarat berikut ini.
a.       Vailid (sahih), yaiu menguji apa yang seharusnya diuji
b.      Kompatibilitas yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan generalisasi pengalaman siswa/guru yang telah diperoleh sebelumnya.
c.       mempunyai hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi agar dapat diadakan pembuktian.
                             3. Tahap Defenisi
        Siswa mengadakan pembahasan mengenai pengertian istilah yang terdapat pada hipotesis.
                             4. Tahap Eksplorasi
        Siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasi dan asumsi-asumsinya.
                             5. Tahap Pembuktian Hipotesis
        Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas.
                             6. Tahap Generalisasi
        Siswa dengan batuan guru menyusun pernyataan yang benar-benar terbaik untuk pemecahan masalah.
B. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 5 semester I. Sebagai berikut.
1.      Kompetensi dasar
                     Kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintah di indonesia.
2.  Pokok Bahasan
               Penduduk dan sistem pemerintah di Indonesia.
3.  Hasil Belajar
a.       Mengidentifikasi keadaan penduduk di indonesia.
b.      Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah
4.  Indikator
a.       Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan kepadatan penduduk di indonesia.
b.      Menginterprestasikan berbagai grafik penduduk
c.       Menjelaskan permasalahan penduduk di indonesia
d.      Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi di indonesia
e.       Menguraikan pengertian pemerintah, pemerintahan daerah dan pemerintah pusat.
f.        Menjelaskan sistem pemerintah demokrasi
g.      Memberi contoh tugas dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat.
           Setelah kita memahami hal-hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut.
1. Tahap Orientasi
      Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan penduduk muda, persebaran tidak merata dan kepadatan yang tinggi.
2. Tahap Hipotesis
      Siswa dengan bantuan guru menyusun hipotesis, yaitu berikut ini.
a.       kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan'
b.      kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah, mempunyaihubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3. Tahap Definisi
      Siswa membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.
a.       Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap peri kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada suatu daerah.
b.      Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.
c.       Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan struktural/buatan.
d.      Pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seperti pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh lebih besar dari pada usia dewasa dan tua.
4. Tahap Eksplorasi
      Siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan logika dedukasi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.
5. Tahap Pembuktian
      Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas.

           MERANCANG DAN MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN PERSONAL
A. PENGERTIAN PENDEKATAN PERSONAL
Pendekatan personal ini lebih menekankan pada proses yang membantu individu dalam membentuk dan mengorganisasikan kenyataan-kenyataan yang kompleks.
B. CARA MERANCANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN PERSONAL
           Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal yang akan dipilih sebagai contoh adalah metode pertemuan kelas. metode ini berdasarkan pada teori Glasser yang mempunyai dua asumsi, pertama, bahwa manusia intu mempunyai 2 kebutuhan dasar, yaitu cinta dan harga diri. Kedua, kebutahan tersebut berakar dalam hubungan antarmanusia. masalah individu muncul apabila ia tidak dapat memnuhi 2 kebutuhan pokok.
      Metode peretemuan kelas, dilihat dan fokus pembicaran dalam diskusi menurut Glasser dibedakan menjadi 3 tipe sebagai berikut.
      1. Tipe Pertemuan Pemecahan Masalah Sosial
             Dalam pertemuan ini siswa berusaha mengembangkan tanggung jawab untuk belajar dan berperilaku dengan jalan memecahkan masalahnya di dalam kelas.
      2. Tipe Pertemuan Terbuka
             Guru memulai peretemuan dengan pertanyaan " apa yang menarik perhatian kalin ?". Siswa diberi kebebasan dalam memikirkan dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa berinisiatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu topik yang menarik berdasrkan pengalamannya.
      3. Tipe Pertemuan Terarah dan Terbuka
             Pada dasrnya sama dengan tipe kedua, tetapi permasalahnya diarahkan kepada hal-hal yang sedang dipelajarai siswa.
            Beberapa pedoman guru dalam menerapkan metode pertemuan kelas, antara lain berikut ini.
1.      Guru mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar
2.      Kepeminpinan guru sebagai penengah
3.      Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong siswa untuk berinisiatif
4.      Guru mengembangkan hubungan yang sangat menarik dan sensitif
5.      Guru mendorong siswa untuk bertanggung jawab mendiagnosis perilaku sendiri dan menolak perilaku yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
6.      Guru secara keseluruhan mengidentifikasikan, memilih dan mentaati alternatif perilaku.
7.      Guru harus mampu mencipatkan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok untuk menilai perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut.
Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas adalah berikut ini.
1. Menciptakan Iklim Yang Mengundang Keterlibatan
Guru berupaya untuk menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan siswa. adalah berikut ini.
a. Mendorong setiap siswa untuk berperan serta dalam kegiatan belajar mengajar
b. Menyeleksi pendapat siswa tanpa disertai dengan celaan dan penilaian.
2. Menyajikan Masalah Untuk Diskusi
Tugas siswa dibantu guru adalah berikut ini.
a.Mengajukan masalah
b.Mengemukakan masalah
c.Mendeskripsikan masalah
d.Mengidentifikasi konsekuensi
e.Mengedentifikasi norma sosial.
3. Mengembangkan Pertimbangan Nilai Pribadi
Siswa dapat membuat pertimbangan pribadi terhadap perilakunya sendiri. Untuk dapat melakukan tindakan tersebut siswa harus :
a.Mengidentifikasi nilai dari masalah perilaku dan norma sosial.
b.Membuat pertimbangan pribadi terhadap norma-norma sosial yang dapat mengarah kepada pemilihan perilaku dan nilai-nilai perilaku yang ditemukan.
4. Mengidentifikasi Alternatif Tindakan
Siswa mengidentifikasi alternatif perilaku khusus dan siswa sepakat untuk menaatinya.
5. Merumuskan Kesepakatan
Siswa secara bersama merumuskan kesepakatan.
6. Perilaku Tindak Lanjut
 Mengukur efektivitas kesepakatan dan perilaku baru
C. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERSONAL
     Sebagai contoh, kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 5 semester 2, sebagai berikut.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh pergerakan nasional.
2. Pokok Bahasan (materi pokok)
Perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional indonesia
3. Hasil Belajar
a.      Mengidentifikasi tokoh-tokoh penting pergerakan Nasional dan tokoh-tokoh pejuang setempat.
b.      Mengidentifikasi peranan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatuakn indonesia.
   4.Indikator
a.      Membuat ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting pergerakan Nasional (misal R.A Kartinin, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker).
b.      Membuat laporan tentang tokoh pejuang yang ada di provinsinya.
c.       Menceritakan peristiwa sumpah pemuda
d.      Menceritakan peranan masing-masing tokoh dalam peristiwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
e.       Menceritakan peranan sumpah pemuda 28 Oktober 1928  dalam mempersatukan Indonesia.
Setelah guru memahami hal-hal di atas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini.
1. Mencipatakan iklim yang mengundang keterlibatan
  Guru dalam iklim tahap ini berusaha mendorong siswa berperan serta dan berbicara mengenai sumpah pemuda.
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
Penyajian masalah dapat berasal dari guru dan siswa dalam bentuk pertentangan sederhana mengenai sumpah pemuda. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan guru adalah :
a.memberikan pembenaran perilaku siswa
b.turut campur tangan jika siswa cendrung ke arah mencela dan mengkritik
c.menugasi kelompok untuk menjelaskan sumpah pemuda
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
Nilai-nilai tersebut adalah nilai pribadi
a.Nilai kebersamaan untuk mencapai tujuan luhur
b.Nilai persatuan dan kesatuan bangsa
c.Nilai kebulatan tekad untuk mencapai kemerdekaan
d.Nilai mengahargai pendapat dan karya orang lain.
4. Mengidentifikasi alternatif tindakan
Siswa menunjukkan Nilai-nilai dari peristiwa sumpah pemuda.
5. Merumuskan Kesepakatan
Siswa merumuskan dan menyepakati sikap dan perilaku serta menaatinya
6. Perilaku tindak lanjut
Siswa menilai efektivitas perilaku baru yang diperoleh dan memperkuatnya untuk tindakan-tindakan mendatang.

No comments:

Post a Comment