A.
PENGERTIAN PENDEKATAN KOGNITIF
Aspek-aspek yang termasuk kognitif
adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
pendekatan kongnitif ini menekankan pada bagaimana cara individu memberi
respons yang datang dari lingkungan dngan cara mengorganisasikan data, memformulasikan
masalah, membangun konsep, dan rencana pemecahan masalah dengan simbol-simbol
verbal dan nonverbal atau pendekatan kogniif adalah suatu pendekatan yang
menekankan pada kecakapan intelektual.
B. CARA
MERANCANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN
KOGNITIF
Salah satu metode pembelajaran yang
berdasarkan pendekatan kognitif adalah latihan inkuri (Inquiry Training).
Metode ini berangkat dari satu kenyataan bahwa perkembangan individu itu
bersifat independen (bebas). Oleh karena itu, dalam penerapannya lebih
menitikberatkan pada penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan
sistematis.
Metode latihan inkuri didasrkan atas
terjadinya konfrotasi intelektual. Guru memulainya dengan mengajukan suatu
situasi teka-teki kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam kegiatan
ini harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang memmbangkitkan siswa
untuk terjadinya konfrontasi intelktual.
Tahap-tahap Penerapan metode latihan inkuri adalah
berikut ini :
1.
Menyajikan
masalah
Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan menentukan prosedur inkuri yang akan ditempuh oleh siswa.
Guru mengajukan situasi yang mengandung masalah dan menentukan prosedur inkuri yang akan ditempuh oleh siswa.
2.
Mengumpulkan
data dan verifikasi data
Siswa
mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan
untuk membuktikan hakikat objek dan
kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah.
3. Mengumpulkan unsur baru
siswa bersama guru
mengadakan eksperimen dan pengumpulan data (unsur baru ). maksud kegiatan
eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang mendukung, mengajukan hipotesis
dan mengetes sebab akibat.
4. Merumuskan Penjelasan
siswa bersama guru
merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi, dan sistematis.
5. Menganalisis Terhadap Proses Inkuri
Siswa menganalisis
pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana
proses inkuri telah dilaksanakan dan apabila menemui beberapa kekurangan dicoba
untuk diperbaiki secara sistematis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru
dalam menerapkan metode latihan inkuri adalah berikut ini.
a. Rencanakan waktu yang akan digunakan
b. Siswa dapat melakukan secara kelompok
c. Lanjutkan latihan inkuri dengan jalan diskusi
d. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.
C. MENERAPKAN
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN KOGNITIF
Sebagai contoh,
kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 6 semester II sebagai berikut.
1. Kompetensi
Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara indonesia dan negara
tetangga
2. Materi Pokok
Gejala alam dan sosial negara indonesia dan negara tetangga
3. Hasil Belajar
a.
Membandingkan
gejala alam negara indonesia dengan negara-negara tetangga.
b.
Mendeskripsikan
gejala sosial Indonesia dan negara-negara tentangga
4. Indokator
a.
Menunjukkan
pada peta letak dan nama negara-negara tenatngga Indonesia
b.
Membandingkan
ciri-ciri gejala alam di Indonesia dengan negara-negara tetangga.
c.
Membandingkan
ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan negara-negara tetangga.
d.
Memberi
contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Setelah kita
pahami hal-hal di atas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini.
1.
Menyajikan
Masalah
Guru
mengajukan masalah dengan pertanyaan, seperti berikut ini. Bagimana gejala alam
dan sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangganya ?
2. Mengumpulkan
Data Dan Verifikasi Data
Siswa mengumpulkan
data melalui buku-buku sumber yang brekaitan dengan masalah yang dirumuskan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji situasi peristiwa Pemberontakan G30S/PKI
Sehingga siswa memahami situasi secara objektif. Pada tahap verifikasi data ditanyakan
situasi, kondisi, dan objek secara sistematis.
3. Mengumpulkan Unsur Baru
Guru dan siswa
mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan masalah yang
dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan untuk menjawab
masalah.
4. Merumuskan Penjelasan
Guru membantu siswa
dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas masalah secara mendetail, rapi,
dan sistematis.
5. Menganalisis Proses Inkuiri
Siswa menganalisis
pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses inkuri yang
dilakukan. Kemudian, memperbaiki kekurangan yang ada.
MERANCANG DAN
MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN
SOSIAL
A.
PENGERTIAN
PENDEKATAN SOSIAL
Pendekatan sosial
mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memutuskan perhatiannya
kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial.
Pendekatan sosial
berangkat dari dua asumsi. pertama, masalah-masalah sosial diidentifikasikan
atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial dan menggunakan prinsip
sosial pula. kedua, proses-proses sosial yang dmokratis perlu dikembangkan
untuk memperbaiki masyarakat dalam arti sluas-luasnya dan terus-menerus.
Salah satu metode
pembelajaran yang berlandaskan pendekatan sosial yang akan diambil sebagai
contoh adalah inkuri sosial. metode ini berangkat dari kenyataan bahwa siswa
sering menghadapi masalah-masalah sosial fungsi sekolah selain memecahkan
masalah sosial juga memelihara dan menjaga nilai-nilai sosial.
Dalam pelaksanaan
metode mengajar inkuri sosial siswa diatur dalam bentuk struktur sosial. siswa
akan membentuk sistem sosial yang berubah dan bergerak dari tahap yang satu ke
tahap berikutnya. Siswa berusaha menemukan jawaban sendiri atas masalahnya.
Terdapat tiga ciri
pokok metode inkuri sosial sebagai berikut.
1.
Adanya
aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menumbuhkan terciptanya suasana
diskusi.
2.
Adanya
penetapan hipotensis sebagai arah dalam pemecahan masalah.
3.
Adanya
fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis
Ketika proses inkuri
sosial berlangsung guru harrus berperan sebagai pembimbing. dalam membimbing
siswa, guru janganlah sebagai pemberi perintah, akan tetapi guru sebagai
motivator dan reflektor. kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai pembimbing
adalah berikut ini.
1.
Memberikan
bantuan kepada siswa dalam mejelaskan kedudukan siswa dalam kegiatan belajar
mengajar
2.
memberikan
penjelasan tentang cara-cara belajar yang harus dilakukan siswa.
3.
memberikan
penjelasan tentang cara-cara menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan
4.
membantu
siswa dalam merumuskan setiap istilah yang ada pada hipotensis.
5.
membantu
siswa dalam memilih dan menyusun asumsi-asumsi yang akan digunakan serta cara
diskusi dan berpikir efektif dan objektif.
Tahap -tahap
penerapan metode inkuri sosial adalah berikut ini.
1.Tahap Orientasi
Siswa dengan
bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang dijadikan pokok
pembahasan.
2. Tahap
Hipotesis
Siswa bersama guru menyusun hipotesis. hipotesis ini sebagai acuan dalam
usaha pemecahan masalah. hipotesis yang baik harus memenuhi syarat berikut ini.
a.
Vailid
(sahih), yaiu menguji apa yang seharusnya diuji
b.
Kompatibilitas
yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan generalisasi pengalaman
siswa/guru yang telah diperoleh sebelumnya.
c.
mempunyai
hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi agar dapat diadakan pembuktian.
3. Tahap Defenisi
Siswa mengadakan pembahasan
mengenai pengertian istilah yang terdapat pada hipotesis.
4.
Tahap Eksplorasi
Siswa mengadakan pengujian
hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasi
dan asumsi-asumsinya.
5.
Tahap Pembuktian Hipotesis
Siswa melakukan pembuktian
dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data
yang sesuai dengan masalah yang dibahas.
6.
Tahap Generalisasi
Siswa dengan batuan guru
menyusun pernyataan yang benar-benar terbaik untuk pemecahan masalah.
B. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS DI SD
YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN SOSIAL
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 5 semester I.
Sebagai berikut.
1.
Kompetensi
dasar
Kemampuan
memahami keadaan penduduk dan pemerintah di indonesia.
2. Pokok Bahasan
Penduduk dan sistem pemerintah di Indonesia.
3. Hasil Belajar
a.
Mengidentifikasi
keadaan penduduk di indonesia.
b.
Mendeskripsikan
peran dan tanggung jawab pemerintah
4. Indikator
a.
Menjelaskan
perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan kepadatan penduduk
di indonesia.
b.
Menginterprestasikan
berbagai grafik penduduk
c.
Menjelaskan
permasalahan penduduk di indonesia
d.
Mengidentifikasi
bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi di indonesia
e.
Menguraikan
pengertian pemerintah, pemerintahan daerah dan pemerintah pusat.
f.
Menjelaskan
sistem pemerintah demokrasi
g.
Memberi
contoh tugas dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat.
Setelah kita memahami hal-hal di atas, maka langkah
selanjutnya adalah sebagai berikut.
1. Tahap Orientasi
Siswa dengan bantuan guru mengambil dan
menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan
penduduk muda, persebaran tidak merata dan kepadatan yang tinggi.
2. Tahap Hipotesis
Siswa dengan bantuan guru menyusun
hipotesis, yaitu berikut ini.
a.
kondisi
fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai hubungan dengan
terjadinya kemiskinan'
b.
kualitas
sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah, mempunyaihubungan
dengan terjadinya kemiskinan.
3. Tahap Definisi
Siswa membahas pengertian dari
istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.
a.
Kondisi
fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap peri
kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada suatu daerah.
b.
Kualitas
sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya
alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.
c.
Kemiskinan
dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan
struktural/buatan.
d.
Pada
golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seperti pyramid, yaitu
golongan penduduk usia muda jauh lebih besar dari pada usia dewasa dan tua.
4. Tahap Eksplorasi
Siswa mengadakan pengujian hipotesis
dengan logika dedukasi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta
asumsi-asumsi yang mendasarinya.
5. Tahap Pembuktian
Siswa melakukan pembuktian dengan jalan
melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai
dengan masalah yang dibahas.
MERANCANG DAN MENERAPKAN
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG BERLANDASKAN PENDEKATAN PERSONAL
A. PENGERTIAN PENDEKATAN PERSONAL
Pendekatan personal ini lebih menekankan pada proses yang membantu individu
dalam membentuk dan mengorganisasikan kenyataan-kenyataan yang kompleks.
B. CARA MERANCANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN YANG BERLANDASKAN
PENDEKATAN PERSONAL
Salah satu metode
pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal yang akan dipilih sebagai
contoh adalah metode pertemuan kelas. metode ini berdasarkan pada teori Glasser
yang mempunyai dua asumsi, pertama, bahwa manusia intu mempunyai 2 kebutuhan
dasar, yaitu cinta dan harga diri. Kedua, kebutahan tersebut berakar dalam
hubungan antarmanusia. masalah individu muncul apabila ia tidak dapat memnuhi 2
kebutuhan pokok.
Metode peretemuan kelas, dilihat
dan fokus pembicaran dalam diskusi menurut Glasser dibedakan menjadi 3 tipe
sebagai berikut.
1. Tipe
Pertemuan Pemecahan Masalah Sosial
Dalam
pertemuan ini siswa berusaha mengembangkan tanggung jawab untuk belajar dan
berperilaku dengan jalan memecahkan masalahnya di dalam kelas.
2. Tipe
Pertemuan Terbuka
Guru
memulai peretemuan dengan pertanyaan " apa yang menarik perhatian kalin
?". Siswa diberi kebebasan dalam memikirkan dan menjawab pertanyaan dari
guru. Siswa berinisiatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu topik yang menarik
berdasrkan pengalamannya.
3. Tipe
Pertemuan Terarah dan Terbuka
Pada
dasrnya sama dengan tipe kedua, tetapi permasalahnya diarahkan kepada hal-hal
yang sedang dipelajarai siswa.
Beberapa pedoman guru
dalam menerapkan metode pertemuan kelas, antara lain berikut ini.
1.
Guru
mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar
2.
Kepeminpinan
guru sebagai penengah
3.
Dalam
tahapan tertentu guru harus mendorong siswa untuk berinisiatif
4.
Guru
mengembangkan hubungan yang sangat menarik dan sensitif
5.
Guru
mendorong siswa untuk bertanggung jawab mendiagnosis perilaku sendiri dan
menolak perilaku yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
6.
Guru
secara keseluruhan mengidentifikasikan, memilih dan mentaati alternatif
perilaku.
7.
Guru
harus mampu mencipatkan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok untuk menilai
perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut.
Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas adalah berikut ini.
1. Menciptakan Iklim Yang Mengundang Keterlibatan
Guru berupaya untuk menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan siswa.
adalah berikut ini.
a. Mendorong setiap siswa untuk berperan serta dalam kegiatan belajar
mengajar
b. Menyeleksi pendapat siswa tanpa disertai dengan celaan dan penilaian.
2. Menyajikan Masalah Untuk Diskusi
Tugas siswa
dibantu guru adalah berikut ini.
a.Mengajukan masalah
b.Mengemukakan masalah
c.Mendeskripsikan masalah
d.Mengidentifikasi konsekuensi
e.Mengedentifikasi norma sosial.
3. Mengembangkan Pertimbangan Nilai Pribadi
Siswa dapat membuat pertimbangan pribadi terhadap perilakunya sendiri.
Untuk dapat melakukan tindakan tersebut siswa harus :
a.Mengidentifikasi nilai dari masalah perilaku dan norma
sosial.
b.Membuat pertimbangan pribadi terhadap norma-norma sosial
yang dapat mengarah kepada pemilihan perilaku dan nilai-nilai perilaku yang
ditemukan.
4. Mengidentifikasi Alternatif Tindakan
Siswa
mengidentifikasi alternatif perilaku khusus dan siswa sepakat untuk menaatinya.
5. Merumuskan Kesepakatan
Siswa secara bersama merumuskan kesepakatan.
6. Perilaku Tindak Lanjut
Mengukur efektivitas kesepakatan dan
perilaku baru
C. MENERAPKAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN IPS SD YANG
BERLANDASKAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERSONAL
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum sekolah dasar kelas 5 semester 2,
sebagai berikut.
1. Kompetensi
Dasar
Kemampuan
memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh
pergerakan nasional.
2. Pokok Bahasan
(materi pokok)
Perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional indonesia
3. Hasil Belajar
a.
Mengidentifikasi
tokoh-tokoh penting pergerakan Nasional dan tokoh-tokoh pejuang setempat.
b.
Mengidentifikasi
peranan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatuakn indonesia.
4.Indikator
a.
Membuat
ringkasan riwayat hidup tokoh-tokoh penting pergerakan Nasional (misal R.A
Kartinin, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker).
b.
Membuat
laporan tentang tokoh pejuang yang ada di provinsinya.
c.
Menceritakan
peristiwa sumpah pemuda
d.
Menceritakan
peranan masing-masing tokoh dalam peristiwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
e.
Menceritakan
peranan sumpah pemuda 28 Oktober 1928
dalam mempersatukan Indonesia.
Setelah guru memahami hal-hal di atas maka langkah selanjutnya adalah
berikut ini.
1. Mencipatakan iklim yang mengundang keterlibatan
Guru dalam iklim tahap ini berusaha mendorong
siswa berperan serta dan berbicara mengenai sumpah pemuda.
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
Penyajian masalah dapat berasal dari guru dan siswa dalam bentuk
pertentangan sederhana mengenai sumpah pemuda. Tindakan-tindakan yang dapat
dilakukan guru adalah :
a.memberikan pembenaran perilaku siswa
b.turut campur tangan jika siswa cendrung ke arah mencela
dan mengkritik
c.menugasi kelompok untuk menjelaskan sumpah pemuda
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
Nilai-nilai tersebut adalah nilai pribadi
a.Nilai kebersamaan untuk mencapai tujuan luhur
b.Nilai persatuan dan kesatuan bangsa
c.Nilai kebulatan tekad untuk mencapai kemerdekaan
d.Nilai mengahargai pendapat dan karya orang lain.
4. Mengidentifikasi alternatif tindakan
Siswa menunjukkan Nilai-nilai dari peristiwa sumpah
pemuda.
5. Merumuskan Kesepakatan
Siswa merumuskan dan menyepakati sikap dan perilaku serta
menaatinya
6. Perilaku tindak lanjut
Siswa menilai
efektivitas perilaku baru yang diperoleh dan memperkuatnya untuk
tindakan-tindakan mendatang.
No comments:
Post a Comment