Wednesday, November 8, 2017

Vertikultur tanaman anggrek

Ukuran biji anggrek sangat kecil, hampir menyerupai benang. Kecilnya ukuran ini menyebabkan jumlah makanan dalam biji sangat sedikit, sehingga sangat sulit bagi anggrek untuk tumbuh.


Biji anggrek dapat tumbuh bila kondisi lingkungan cukup lembab dan dibantu oleh jenis jamur tertentu yang dikenal dengan mikoriza. Rendahnya daya tumbuh anggrek ini menyebabkan anggrek cukup langka. Para peneliti dan petani anggrek telah mengembangkan teknik reproduksi anggrek dengan menggunakan kultur jaringan untuk memgatasi permasalahan tersebut. Tunas atau biji anggrek yang telah diambil kemudian ditanam pada medium agar yang berisi nutrisidan zat pengatur yumbuh. Biji anggrek dapat tumbuh lebih banyak melalui cara tersebut.
Setelah proses penanaman biji anggrek mengalami tahap pengakaran dan tumbuhnya akar. Tumbuhnya akar menandakan bahwa prose vertikultur yang dijalankan berjalan dengan baik. Selanjutnya dilakukan penjarangan terhadap biji yang telah mengalami pengakaran atau disebut plantet. Plantet akan tumbuh menjadi tanaman anggrek dengan struktur organ lengkap yaitu akar, batang, dan daun. Jika sudah demikian tanaman anggrek dapat dikeluarka. Dari botol kultur dan ditanam pada media pot tetapi masih ditanam dalam ruangan proses allimatisasi. Kondisi ono bertujuan agar tanaman anggrek mengenao kondisi di luar botol. Jka tanaman anggrek tumbih menghasilkan tunas baru dalam proses aklitimasi. Maka tanaman yang baru dapat dipindahkan ke luar ruangan

No comments:

Post a Comment