PENGHENTIAN ASET TETAP
Ada
beberapa transaksi yang mengehentikan pemakaian aset tetap, yaitu :
a. Transaksi
penjualan asset tetap.
b. Berakhirnya
masa manfaat asset tetap, dan
c. Pertukaran
dengan asset lain.
Penjualan Asset Tetap
Jika
penggunaan asset tetap tertentu dihentikan, rekening-rekening yang bersangkutan
dengan asset tersebut harus dihapus. Jika pengehentian disebabkan transaksi
penjualan, seleisish anatara harga jual dengannilai buku asset tetap yang
tersisa harus diakui sebagai laba atau rugi. Jika nilai buku asset lebih kecil
dibandingkan dengan kas/asset lain yang diterima, timbul keuntungan.
Sebaliknya, jika nilai buku asset lebih besar dibandingkan dengan kas/asset
lain yang diterima, timbul kerugian.
Sebagai
ilustrasi, Pada tanggal 1 Januari 2008, PT Melani memeproleh seuah gedung
dengan kos Rp600.000 kos gedung didepresiasi dengan metode garis lurus;taksiran
manfaat gedung 20 tahun, dengan taksiran nilai residu sebesar Rp60.000. Pada
tanggal 30 Juni 2016, gedung tersebut dijual secara tunai dengan harga Rp
440.500; perusahaan menggunakan tahun kalender sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan. Berdasarkan data tersebut ada dua pencatatan yang harus dilakukan ,
yaitu (1) mencatat pemutakhiran depresiasi, dan (2) mencatat transaksi
penjualan;sebagai berikut :
Beban depresiasi Gedung Rp13.500
Akumulaso
depresiasi gedung Rp13.500
Pencatatan
ini menyebapkan nilai akumulasi depresiasi menjadi sebesar Rp229.500, diperoleh
dari perhitungan berikut :
Beban
Depresiasi Gedung 2008-2015
(Rp600.000-Rp60.000)/20
x 8 thn Rp216.000
Beban
Depresiasi Gedung tahun 2016
(Rp600.000-Rp60.000)/20
x 0,5 thn 13,500
Akumulasi
Depresiasi gedung Rp229.500
Pencatatan
yang dilakukan atas transaksi penjualan gedung tersebut adalah :
Kas Rp440.500
Akumulaso depresiasi gedung
229.500
Gedung Rp600.000
Laba
Penjualan Gedung 70.000
No comments:
Post a Comment