A.
URAIAN
Dalam uraian
materi sebelumnya telah
dibahas secara mendalam
menganai karakteristik
lukisan anak. Pada prinsipnya cara menggambar dan
tema yang diangkat dalam gambar
sama.
Anak menggambar
sesuatu objek bergantung
oleh ketertarikannya (interest) terhadap objek tersebut. Pada usia ego (5 – 9 tahun), anak sedang
mendewakan dirinya sebagai pusat
ide dan gagasan, semua kejadian harus
mengikut sertakan dirinya.
Demikian pula ketika anak sudah
mulai menggemari film
perkelahian maka anak laki-laki usia 9 –
12 tahun gambaran kepatriotan tampak
dalam tema perjuangan atau perkelahian.
Perkembangan ini dapat dikategorikan dalam
beberapa tingkatan (periodisasi).
Selanjutnya di bawah ini, periodisasi
gambar anak akan diungkapkan berdasarkan
perkembangan usia mentalnya.
1.
Masa coreng Moreng:
a)
Judul
Gambar yang berubah-ubah
Dalam perkembangan seni rupa
dapat dilihat sebagai berikut.
Usia perkembangan garis; pada usia ini (sekitar 1 sampai
dengan tahun) anak masih melatih diri
mengkoordinasikan bentuk garis yang sempurna
maupun yang kurang tepat.
2.
Masa Prabagan
(Preschematic): Usia 4 – 7
tahun
Pada masa prabagan
ini anak sudah mulai mengenal dirinya, baik
jenis kelamin maupun
eksitensi dirinya dalam hubungan keluarga maupun masyarakat sosialnya.
3.
Masa
Bagan (schematic): Usia 7 – 9 tahun
Masa berabagan juga ditandai
dengan kematangan general, oleh
sebagian anak laki-laki menggambar
dijadikan sarana bermain dan
bercerita tentang kepahlawanan.
4.
Masa Realisme
Awal (Drawing Realisme): Usia 9 – 11 Tahun
Perkembangan mental anak
pada periode ini adalah kemampuan pengindraan; bentuk yang detail
mampu diungkap terutama hal-hal
yang berada di lingkungan sekitar.
5.
Masa
Realisme Semu (Pseudo Realism): Usia
11 – 14 Tahun
Seiring dengan perkembangan biologi, anak usia 11 – 15 tahun sudah
membedakan dengan jelas kedudukan dirinya dan fungsi
masing-masing organ tubuh. Pita
suara telah berubah dari anak menuju
dewasa atau remaja.
No comments:
Post a Comment