Berdasarkan ketentuan memilih seorang pemimpin
di Desa Pakraman Kintamani berdasarkan
konsep Tri Hita Karana sebagai
berikut:
1.
Meklaci
Meklaci yaitu proses menentukan jero kubayan, yang memimpin masyarakat desa
pakraman kintamani dalam bidang
upacara yadnya/ niskala sebelum
proses kepemimpinan tersebut berjalan jero
kubayan menjalini suatu proses ritual
atau proses ditentukannya jero
kubayan tersebut dan jero kubayan
melalui prosesi meklaci yaitu prosesi
pengangkatan jero kubayan yang
dilaksanakan di desa pakraman kintamani
dalam prosesi meklaci diawali dengan
prosesi miuning di kahyangan tiga dengan menggunakan sarana
banten pejati dan pawintenan menggunakan
sarana banten sayut durmangala, dan terbasan prayascita.
Demikian
pula yang dimaksud prosesi meklaci
adalah suatu proses kegiatan pengangkatan/ pelantikan pemimpin (jero kubayan) atau pemimpin secara
niskala, sesuai dengan adat, dresta
di Desa Pakraman kintamani yang
dilaksanakan di Pura Bale Agung desa Pakraman kintamani.
Hal ini diungkap oleh I Nyoman Sukadia selaku
Bendesa di Desa Pakraman Kintamani dalam wawancarannya sebagai berikut:
”Siapapun yang menjadi jero kubayan memang harus
melalui proses upacara meklaci yang
dalam prosesinya melaksanakan upasaksi piuning,
dan pawintenan,untuk Kubayan hal tersebut merupakan proses
dilantiknya hulu desa pakraman
kintamani di bidang yadnya yaitu jero kubayan desa pakraman kintamani secara niskala
yang dilaksanakan di pura Bale Agung
desa pakraman sedangkan untuk prosesi mawinten menggunakan banten sayut durmangala dan tebasan prayascita, untuk miuning di kahyangan tiga disini biasanya mengunakan banten pejati” (Wawancara, 11 Mei 2018).
2.
Miuning di Kahyangan Tiga
Miuning dalam prosesi
meklaci selalu diawali dengan
prosesi miuning yang artinya meminta
keksaksian/ kedatangan Ida Sang hyang
Widhi Wasa yang mengunakan saran banten pejati untuk meminta kesaksian kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar diberinya keselamatan dan kelancara yang dilaksanakan di pura kahyangan Tiga Desa Pakraman kintamani.
Terkait hal tersebut juga diungkap oleh Jero Armadi selaku jero Panembelasan di Desa
Pakraman Kintamani sebagai berikut:
“Memang dari dulu sejak saya tahu memang
upacara meklaci tersebut sudah
dilaksanakan untuk disahkannya jero
kubayan desa pakraman kintamani
yang dalam pelaksanaannya berisikan diawali dengan upacara miuning di kahyangan tiga dengan
mengunakan sarana banten pejati untuk
memintak kesaksian, Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar diberi kelacaran dan keselamatan
dalam melaksanakan upacara meklaci
tersebut dan hal tersebut dari dulu memang sudah kami laksanakan samapai
sekarang, begitu yang kami yakini” (Wawancara, 12 Mei 2018).
Berdasarkan wawancara di atas menunjukan
bahwa prosesi meklaci diawali dengan
melaksanakan prosesi miuning di Pura kahyangan
Tiga dengan mengguakan sarana banten
pejati yang bertujuan meminta kesaksian Ida
Sang Hyang widhi Wasa agar diberikan kelancaran dan keselamatan dalam
pelaksanaan upacara meklaci tersebut.
3.
Mawinten
Mawinten yaitu upacara yang bertujuan meminta kesucian lahir dan
batin, untuk mendapatkan kesucian yang dilaksanakan oleh jero kubayan desa pakraman kintamani
yang menggunakan saran banten sayut durmangala yang fungsinya untuk
menbersihkan mala/ hal-hal negatif dari jro kubayan
tersebut dan tebasan prayascita fungsinya
melukat atau membersihkan jero kubayan seacara
sekala ataupun niskala.
Terkait hal tersebut juga diungkap oleh Jero Armadi selaku jero Panembelasan di Desa
Pakraman Kintamani sebagai berikut:
“Pelaksanaan upacara mawinten inilah yang paling penting dalam upacara meklaci dilaksanakan tentunya untuk menyucikan
jero kubayan secara sekala/ niskala denga mempergunakan sarana tebasan prayascita yang fungsinya untuk melukat/membersihkan
diri jero kubayan dan juga mengunakan
sarana sayut durmangala yang
fungsinya untuk menghilangkan mala dari diri jero
kubayan agar mendapatkan kesusian karena kedepannya jero kubayan tersebut akan memimpin upacara yadnya yang ada di Desa Pakraman
Kintamani khususnya” (Wawancara, 12 Mei 2018).
Berdasarkan
wawancara di atas, seorang pemimpin ataupun jero
kubayan yang bertugas memimpin masyarakat di bidang yadnya dilantik/ ditentukannya melalui prosesi upacara meklaci yang didalamnya berisikana
upacra miuning yaitu memohon doa restu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan meminta
kesucianan lahir dan bantin melalui upacara mawinten
yang dilaksanakan di pura Bale Agung
desa Pakraman kintamani. Pada
dasarnya penerapan ajaran Tri Hita Karana
di bidang Pahyangan dalam menentukan
seorang pemimpin sudah sesuai dengan konsep Tri
Hita Karana yaitu di bidang Parhyangan
seperti yang nampak pada gambar dibawah
ini.
No comments:
Post a Comment