4.3.1
Nilai
Pendidikan Estetika
“Seni dipandang secara umum merupakan suatu
yang berpredikat indah atau memiliki unsur keindahan, atau yang dinilai indah.
Tolak ukur penilaian indah atau keindahan adalah secara umum berpedoman pada
kritik seni Pembinaan dalam khususnya kepemimpinan yang mang nenerapkan seni-seni
Ilmu Kepemimpinan Yaitu Niti Sastra adalah
mengembangkan nilai-nilai seni budaya Hindu yang luhur. Seni mengandung unsur
keindahan. Semua orang suka akan keindahan.
Seni itu ada beraneka ragam seperti seni
lukis, seni tari, seni pahat atau patung, seni suara, seni dekorasi atau hiasan
dan seni lainnya.
Dalam kepemimpinan hindu yang mengandung aspek-aspek
agama di dalamnya untuk mengungkapkan aspek-aspek tersebut sering dapat
berkonotasi memiliki arti: suci/ kesucian, magis (super natural power). Salah satu cara untuk menetapkan rasa
keagamaan melalui meleksanakan Ajaran Niti
Satra. Cara kebaktian seperti ini merupakan cara pendekatan kepada Tuhan
Yang Maha Esa dengan karma marga. Dalam
suatu kepemimpinan berbentuk seni pada pelaksanaanya merupakan persembahan yang
tertinggi tolak atas kesujudan persembahan sebaik-baiknya, seindah-indahnya,
dan sejujurnya agar ucapan batinya dapat menghubungkan diri pemimpin tersebut
kepada semua masyarakat/ bawahannya.
Bagi prajuru,
Bendesa dan seluruh warga desa pakraman
kintamani seni sakral dalam proses kepemimpinan tersebut bukan sekedar
pernyataan lahiriah, tetapi totalitas berintegrasinya pikiran, perasaan, ucapan
dan sikap, sehingga perlakuan terhadap proses kepemimpinan tersebut mendapatkan
tempat terhormat, dikeramatkan, dan disucikan dan penghayatan masyarakat
terhadap hal ini memenuhi ruang dan waktu. Keseimbangan alam (estetis) dan
moral keagamaan (etis religius) inilah yang diciptakan oleh pemimpin. Dapat
dipahami bahwa makna seni sacral dalam sistem kepemimpinan merupakan totalitas
terpadu antara pikiran, ucapan, kelakuan dan persamaan, dengan harapan
keseimbangan yang didambakan akan dapat dipelihara pada kedalaman kedamaian
hati yang suci, bersih dancinta kasih yang murni.
No comments:
Post a Comment