A. BAHAN MAKANAN DAN KELOMPOK PANGAN
SUMBER ZAT GIZI
1. Bahan
Makana Sumber Zat Gizi
Terdapat lebih
dari 45 jenis zat gizi yang dibutuhkan seseorang. Zat gizi yang dibutuhkan tubuh berasal dari berbagai
bahan makanan. Selain Air Susu Ibu (ASI), tidak ada satu bahan makanan di alam
ini yang mengandung zat gizi
lengkap sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan zat gizi baru bisa terpenuhi jika menu yang dihidangkan mengandung beberapa bahan
makanan. Pengetahuan tentang
kandungan zat gizi bahan
makanan menjadi penting untuk menyusun menu yang akan disajikan.
2. Kelompok Pangan Sumber Zat Gizi
Pengelompokan pangan
ini harus menunjukkan peranan
khususnya dalam menyediakan zat
gizi utama yang dibutuhkan manusia meliputi: sumber kalori, sumber protein dan sumber mineral.
Pengelompokan pangan pada
pedoman pangan umumnya merupakan pengelompokan pangan mayor (utama) berdasarkan
konsep dasar triguna makanan. Di Indonesia, pada tahun 1950 lembaga makanan
Rakyat Departemen Kesehatan
RI memperkenalkan kepada
masyarakat slogan “Empat Sehat Lima Sempurna (ESLS)”.
Namun ESLS ini belum dilengkapi dengan
konsumsi anjuran yang bersifat kuantitatif.
Pada tahun 1994, Departemen kesehatan
mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dengan
13 pesan dasar menuju gizi
seimbang. Kelahiran PUGS ini merupakan suatu proses dinamisasi dan penjabaran secara operasional dari slogan ESLS. Dimana pengelompokan
bahan makanan pada
logo tersebut berdasarkan fungsi
utama zat gizi yang
dalam ilmu gizi populer dengan
istilah “Triguna makanan” yang
meliputi: Pertama:sumber tenaganya
itu padi-padian, umbi-umbian, serta tepung-tepungan yang digambarkan pada
bagian dasar krucut; Kedua: sumber zat pengaturnya itu sayur-sayuran dan
buah-buahan pada bagian tengah
krucut dan ketiga: sumber zat pembangun yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil
olahan.
Dari
anjuran tersebut terlihat terdapat enam kelompok pangan yaitu:
nasi, pangan hewani, susu,
pangan nabati, sayuran
dan buah-buahan.
3. Peran
Penting Minum Bagi Anak
Keberadaan
air sangat penting bagi tubuh. Kekurangan air
yang cepat dalam tubuh (dehidrasi) pada anak usia dini
dapat mengganggu kesehatan anak bahkan dapat membahayakan keselamatan
hidup anak.
4. Pengaturan
Konsumsi Air
Konsumsi
air diatur oleh rasa haus dan kenyang. Walaupun rasa haus dapat
mengatur konsumsi air, dalam keadaan kehilangan air yang terjadi secara cepat,
mekanisme ini sering tidak dapat
pada waktunya mengganti
air yang diperlukan.
5. Pengaturan
Pengeluaran Air
Pengeluaran air
dari tubuh diatur oleh
ginjal dan otak hipotalamus mengatur konsentrasi garam di
dalam tubuh merangsang kelenjar pituitary mengeluarkan Hormone Antidiuretika (ADH). ADH dikeluarkan bilamana konsentasi garam tubuh terlalu tinggi, atau bila volume darah atau
tekanan darah terlalu rendah.
Bila terlalu banyak air
keluar dari tubuh, volume
darah dan tekanan darah akan turun.
No comments:
Post a Comment