1. Kreativitas
Salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia
adalah perwujudan diri dengan berkreasi, hal tersebut juga ditekankan oleh
Maslow 1968 (melalui Munandar 1987: 45-46) menekankan bahwa kreativitas
merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan
dirinya, berhasil mengembangkan dan menggunakan semua bakat dan kemampuannya.
Kreativitas (berpikir kreatif)
sebagai kemampuan untuk melihat
bermacam
-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Kemampuan
menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman hidup yang dituangkan
dalam karya kreatif, yang dikerjakan dengan menggabungkan unsur-unsur menjadi
sesuatu yang baru, atau membuat kombinasi baru dari hal-hal yang ada.
Munandar ( 1987: 50-51) mengemukakan
bahwa secara operasional kreativitas sebagai kemampuan yang mencerminkan
kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta
kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu
gagasan. Mampu memberikan penilaian dari dari satu obyek, situasi, melalui sudut pandang yang berbeda.
Mengembangkan kreativitas selalu menuntut untuk dapat memikirkan
bermacam-macam kemungkinan jawaban,
gagasan, suatu masalah dengan tidak hanya memberikan satu jawaban.
Ciri afektif yang menentukan
seseorang kreatif antara laian: rasa ingin tahu, tertarik terhadap tugas-tugas
majemuk yang dirasakan sebagai tantangan, berani mengambil resiko jika membuat
kesalahan atau dikritik orang, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan,
mempunyai rasa humor, ingin mencari pengalaman-pengalaman baru, dapat
menghargai diri sendiri maupun orang lain.
Kreativitas merupakan kemampuan
mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan
pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien,
tepat sasaran dan tepat guna (Chandra, 1994: 17-24).
Menurut Alma M Hawkins (Hadi, 2003:
23-24) pengalaman-pengalaman tari yang memberikan kesempatan bagi aktivitas
yang diarahkan sendiri, serta memberi sumbangan bagi pengembangan kreatif,
dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian utama, yaitu eksplorasi, improvisasi
dan komposisi. Masing-masing klasifikasi aktivitas ini akan disusun sesuai
dengan tingkat perkembangan seseorang.
Dalam penilaian kreativitas,
keberhasilan dilihat dari kemampuan untuk menampilkan hasil kerja kreatif,
menggabungkan dan mengombinasikan berbagai elemen secara unik, sehingga
melahirkan berbagai karya alternatif, secara individu maupun kelompok (Suyanto,
2000: 162).
Menurut Bagong
Kussudiardja (dalam Murti, 1993: 178) proses penemuan pola, penemuan bentuk,
dan ide baru adalah salah satu wujud kreativitas. Demikian pula, penyusunan dan
pengolahan pola dan ide yang sudah ada, pengintegrasian faktor-faktor yang baru
atau menggarapnya dalam suatu susunan yang baru merupakan wujud kreativitas.
Penemuan, pengolahan, atau penggarapan yang baru tersebut tidak semata-mata
dilandasi keinginan untuk sekedar berbeda dibandingkan yang lain. Tetapi,
memang sudah menjadi bagian yang utuh dari suatu proses kreatif. Garapan
tari lahir dari beberapa dorongan dan
berbagai macam alasan, yang meliputi, alasan teknis, estetika, tema,
politik, edukatif dan kreativitas (Kussudiardja, 2000: 45).
No comments:
Post a Comment