Saturday, May 5, 2018

jenis-jenis menyimak



a.      jenis-jenis  menyimak
Secara garis besar, Tarigan (1983:22) membagi  jenis menyimak menjadi  dua macam, yaitu  (1) menyimak ekstensif dan (2) menyimak intensif. Kesua  jenis menyimak  sangat berbeda. Perbedaan itu tambapk  dalam cara  melakukan kegiatan  menyimak.  Menyimak  ekstensif  lebih banyak dilakukan  oleh masyarakat umum.  Misalnya, orang  tua, remaja,  dan anak-anak   menyimak tayangan  sinetron  pada sebuah televise, berita radio dan lain-lain.

1)        Menyimak ekstensif  adalah proses  menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan  siaran radio, televise, percakapan orang diangkot, di pasar, kotbah di masjid, pengumuman di stasiun  kereta api,  dan sebagainya. Ada  beberapa  jenis kegiatan  ekstensif, antara lain sebagai berikut.
a)      Menyimak Sosial
Menyimak Sosial dilakukan  oleh masyarakat dalam kehidupan  sosial,  seperti di pasar,  di terminal,  stasiun, kantor, dan sebagainya.  Kegiatan menyimak  ini lebih  menekankan pada faktor  status sosial,  sopan santun,  dan tingkatan  dalam masyarakat. Misalnya,  seorang anak yang sedang  menyimak dan  menanggapi  nasihat seorang nenek dengan sikap yang santun. 
b)      Menyimak Skunder,
Menyimak Skunder  terjadi secara kebetulan. Misalnya,  anda tiba-tiba  mendengarkan percakapan  beberapa anggota keluarga  yang berada pada ruang  lainnya di rumah anda, mendengar suara  radio, suara televise,   bahkan suara-suara yang ada di sekitar rumah anda. 
c)      Menyimak Estetika
Menyimak Estetika  sering juga disebut  menyimak apresiatif  menyimak estetika  adalah kegiatan  menyimak  untuk menikmati dan menghayati  sesuatu. Misalnya,  menyimak pembacaan puisi,  rekaman drama,  cerita, syair lagu,  dan sebagainya. 
d)     Menyimak Pasif
Menyimak Pasif  adalah menyimak  atau bahasa yang dilakukan  tanpa sadar. Misalnya, dalam  kehidupan sehari-hari, seseorang  mendengarkan bahasa daerah,  setelah itu  dalammasa  dua atau tiga  tahun ia dapat  berkomunikasi dengan  menggunakan bahasa  daerah  yang ia simak tersebut.
2)        Menyimak Intensif
Pada menyimak  intensif lebih  menekankan pada kemampuan  penyimak  untuk memahami  bahan simakan. Misalnya,  menyimak pelajaran  di sekolah. Pada kegiatan  tersebut menuntut  agar siswa  memahami  penjelasan yang  diperikan dengan memberikan  pertanyaan-pertanyaan  sebagai alat ukur  untuk mengetahui daya simak siswa. Makin tinggi  daya simak  seseorang,  makin tinggi pula pengetahuan  yang diserapnya.  Dengan demikian,  dapat meningkatkan  kreativitas dirinya (diri siswa).  Beberapa  hal yang berkaitan dengan menyimak intensif antara lain (a) menyimak intensif pada dasarnya menyimak  pemahaman, (b) menyimak intensif  memerlukan  tingkat konsentrasi  pikiran dan perasaan  yang tinggi, (c) menyimak  intensif pada dasarnya  memahami bahasa formal, dan (d) menyimak intensif memerlukan  produksi materi  yang disimak.
a)      Menyimak Intensif pada dasarnya menyimak Pemahaman
Pemahaman adalah  proses  memahami suatu objek. Pemahaman  dalam kegiatan menyimak  merupakan proses  memahami suatu  bahasa simakan.  Pada dasarnya  orang melakukan  kegiatan menyimak  intensif  dengar tujuan  untuk memahami  makna bahan yang disimak dengan baik. Pemahanam merupakan  prioritas utama.
b)      Menimak Intensif Memerlukan Tingkat Konsentrasi  yang Tinggi
Konsentrasi  adalah memusatkan  semua gejala jiwa,  seperti pikiran, perasaan,  ingatan, perhatian,  dan sebagainya  kepada salah satu  objek. Dalam menyimak  intensif  diperlukan pemusatan  gejala jiwa  secara menyeluruh  terhadap bahan yang disimak. Agar  penyimak  dapat melakukan konsentrasi  yang tinggi  maka perlu dilakukan  dengan beberapa cara,  antara lain (a) menjaga pikiran agar  tidak  pecah, (b) perasaan  tenang  dan tidak bergejolak , (3) perhatian  terpusat pada  objek yang sedang  disimak, (d) penyimak  harus  mampu menghindari  berbagai hal  yang dapat mengganggu  kegiatan  menyimak,  baik internal maupun ekternal.
c)      Menyimak intensif  adalam Memahami Bahasa Formal
Bahasa formal  adalah bahasa  yang digunakan  dalam situasi  formal.  yang dimaksudkan  dengan situasi formal  adalah situasi  komunikasi  resmi.  Misalnya, diskusi,  berdebat,  temu ilmiah, kegiatan belajar  mengajar, dan sebagainya. Bahasa  yang  digunakan pada kegiatan  tersebut  adalah  bahasa  resmi  atau bahasa  baku.  bahasa  buku  lebih menekankan makna.
d)     Menyimak Intensif Diakhiri dengan Reproduksi  Bahan Simakan
Reproduksi adalah  kegiatan  mengungkapkan kembali  sesuatu yang  telah dipahami.  Untuk  membuat reproduksi  dapat dilakukan  secara (1) lisan (berbicara) dan (2) tulis (mengarang, menulis). Reproduksi  dilakukan setelah menyimak.
Fungsi reproduksi itu,  antara lain (1) mengukur kemampuan  integratif  dentara menyimak dengan berbicara, (2) mengukur kemampuan integratif  antara menyimak dengan menulis atau  mengarang, (3) mengetahui  kemampuan daya serap seseorang, (4) mengetahuitingkat  pemahaman  seorang  tentang bahan  yang telah  disimak.  Menyimak  intensif  merupakan salah satu  kegiatan  menyimak yang terdiri atas  beberapa jenis. Jenis-jenis menyimak  intensif  antara lain adalah (a) menyimak kritis, (b)  menyimak konsentratif, (c) menyimak eksporatif, (d) menyimak kratif, (e) menyimak  interogatif, (f) menyimak selektif.
a)       Menyimak Kritis, adalah kegiatan  menyimak yang dilakukan dengan  sungguh-sungguh untuk memberikan penilaian secara  objektif,  menentukan  keaslian, kebenaran,  dan kelebihan, serta  kekurangan-kekurangannya. Hal-hal yang   perlu diperhatikan  dalam menyimak   kritis (1) mengambil  tepat  tindak ujaran  pembicara, (2) mencari  jawaban atas pertanyaan mengapa menyimak?, dapatkah  penyimak  membedakan antara  fakta dan opini dalam menyimak?, dapatkah  penyimak mengambil simpulan dan hasil menyimak?,  dapatkah  penyimak menafsirkan  makna  idiom, ungkapan,  dan majas dalam kegiatan menyimak? (kamidjan, 2001;22)
b)      Menyimak Konsentratif,  yang  dilakukan dengan penuh perhatian  untuk memperoleh  pemahaman yang baik  terhadap informasi  yang disimak. Kegiatan menyimak  konsentratif  bertujuan untuk  (1)  mengikuti petunjuk-petunjuk, (2) mencari  hubungan antarunsur  dalam menyimak, (3) mencari hubungan kuantitas dan kualitas  dalam suatu komponen, (4) mencari butir-butir informasi  penting  dalam kegiatan menyimak, (5) mencari  urutan penyajian  dalam bahan  menyimak,  dan (6)  mencari gagasan utama  dari bahan  yang telah  disimak (Kamidjan, 2001:23).
c)      Menyimak eksploratif  adalah  kegiatan menyimak  yang dilakukan dengan penuh  perhatian untuk mendapatkan  informasi baru. pada akhir kegiatan,  seorang penyimak eksploratif  akan (1) menemukan gagasan baru , (2) menemukan informasi baru dan informasi  tambahan dari  bidang tertentu, (3)  menemukan topic-topik baru yang dapat dikembangkan  pada masa yang akan datang, (4) menemukan unsur-unsur  bahasa yang  bersifat baru.
d)     Menyimak Kreatif  adalah kegiatan menyimak  yang bertujuan untuk  mengambangkan daya imajinasi  dan kreativitas  penyimak.  Kreativitas penyimak  dapat dilakukan dengan cara (1) menirukan  lafal atau bunyi  bahasaasing atau bahasa daerah  yang disimaknya, (2) mengemukakan gagasan  yang sama  dengan pembicara,  namun menggunakan  struktur dan pilihan  kata yang berbeda, dan bahkan dengan style/gaya  yang berbeda pula, (3) merekontruksikan pesan yang telah disampaikan pembicara, (4) menyusun petunjuk-petunjuk  atau nasihat berdasar materi  yang telah disimak. Misalnya  anda mendengarkan ceramah  agama dari Kyai H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym),  setelah menyimak anda akan dapat menirukan  apa  yang anda dengar, anda dapat menanyakan gagasan-gagasan  anda kepada  pembicara, anda dapat merekonstruksikan  hasil  simakan didasarkan pada  pengetahuan anda dan anda dapat memanfaatkan  hasil simakan  anda  untuk memberikan arahan/nasehat  kepada siswa-siswa anda.
e)      Menyimak interogatif   adalah kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh informasi  dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang  diarahkan kepada  pemerolehan informasi  tersebut.  Kegiatan menyimak  interogatif  bertujuan untuk (1) mendapatkan  fakta-fakta dari  pembicara, (2) mendapatkan gagasan   baru yang  dapat dikembangkan menjadi  sebuah  wacana menarik, (3) mendapatkan informasi  apakah  bahan yang telah disimak  asli atau tidak.
f)       Menyimak  selektif  adalah  kegiatan menyimak  yang dilakukan  secara selektif dan terfokus  untuk mengenal  bunyi-bunyi asing, nada  dan suara,  bunyi-bunyi  homogeny, kata-kata, frase, klausa, kalimat, dan  bentuk-bentuk  bahasa yang  sedang dipelajarinya.

No comments:

Post a Comment