a.     
jenis-jenis  menyimak 
Secara
garis besar, Tarigan (1983:22)
membagi  jenis menyimak menjadi  dua macam, yaitu  (1) menyimak ekstensif dan (2) menyimak
intensif. Kesua  jenis menyimak  sangat berbeda. Perbedaan itu tambapk  dalam cara 
melakukan kegiatan  menyimak.  Menyimak 
ekstensif  lebih banyak
dilakukan  oleh masyarakat umum.  Misalnya, orang  tua, remaja, 
dan anak-anak   menyimak tayangan  sinetron 
pada sebuah televise, berita radio dan lain-lain. 
1)       
Menyimak ekstensif  adalah proses 
menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
mendengarkan  siaran radio, televise,
percakapan orang diangkot, di pasar, kotbah di masjid, pengumuman di
stasiun  kereta api,  dan sebagainya. Ada  beberapa 
jenis kegiatan  ekstensif, antara
lain sebagai berikut. 
a)      Menyimak
Sosial 
Menyimak Sosial
dilakukan  oleh masyarakat dalam
kehidupan  sosial,  seperti di pasar,  di terminal, 
stasiun, kantor, dan sebagainya. 
Kegiatan menyimak  ini lebih  menekankan pada faktor  status sosial,  sopan santun, 
dan tingkatan  dalam masyarakat.
Misalnya,  seorang anak yang sedang  menyimak dan  menanggapi 
nasihat seorang nenek dengan sikap yang santun.  
b)      Menyimak
Skunder, 
Menyimak Skunder  terjadi secara kebetulan. Misalnya,  anda tiba-tiba  mendengarkan percakapan  beberapa anggota keluarga  yang berada pada ruang  lainnya di rumah anda, mendengar suara  radio, suara televise,   bahkan suara-suara yang ada di sekitar rumah
anda.  
c)      Menyimak
Estetika 
Menyimak Estetika  sering juga disebut  menyimak apresiatif  menyimak estetika  adalah kegiatan  menyimak 
untuk menikmati dan menghayati 
sesuatu. Misalnya,  menyimak
pembacaan puisi,  rekaman drama,  cerita, syair lagu,  dan sebagainya.  
d)     Menyimak
Pasif 
Menyimak Pasif  adalah menyimak  atau bahasa yang dilakukan  tanpa sadar. Misalnya, dalam  kehidupan sehari-hari, seseorang  mendengarkan bahasa daerah,  setelah itu 
dalammasa  dua atau tiga  tahun ia dapat  berkomunikasi dengan  menggunakan bahasa  daerah 
yang ia simak tersebut. 
2)       
Menyimak Intensif 
Pada menyimak  intensif lebih  menekankan pada kemampuan  penyimak 
untuk memahami  bahan simakan.
Misalnya,  menyimak pelajaran  di sekolah. Pada kegiatan  tersebut menuntut  agar siswa 
memahami  penjelasan yang  diperikan dengan memberikan  pertanyaan-pertanyaan  sebagai alat ukur  untuk mengetahui daya simak siswa. Makin
tinggi  daya simak  seseorang, 
makin tinggi pula pengetahuan 
yang diserapnya.  Dengan
demikian,  dapat meningkatkan  kreativitas dirinya (diri siswa).  Beberapa 
hal yang berkaitan dengan menyimak intensif antara lain (a) menyimak
intensif pada dasarnya menyimak 
pemahaman, (b) menyimak intensif 
memerlukan  tingkat
konsentrasi  pikiran dan perasaan  yang tinggi, (c) menyimak  intensif pada dasarnya  memahami bahasa formal, dan (d) menyimak
intensif memerlukan  produksi materi  yang disimak. 
a)      Menyimak Intensif pada dasarnya
menyimak Pemahaman 
Pemahaman adalah  proses 
memahami suatu objek. Pemahaman 
dalam kegiatan menyimak  merupakan
proses  memahami suatu  bahasa simakan.  Pada dasarnya 
orang melakukan  kegiatan
menyimak  intensif  dengar tujuan 
untuk memahami  makna bahan yang
disimak dengan baik. Pemahanam merupakan 
prioritas utama. 
b)      Menimak Intensif Memerlukan Tingkat
Konsentrasi  yang Tinggi 
Konsentrasi  adalah memusatkan  semua gejala jiwa,  seperti pikiran, perasaan,  ingatan, perhatian,  dan sebagainya  kepada salah satu  objek. Dalam menyimak  intensif 
diperlukan pemusatan  gejala
jiwa  secara menyeluruh  terhadap bahan yang disimak. Agar  penyimak 
dapat melakukan konsentrasi  yang
tinggi  maka perlu dilakukan  dengan beberapa cara,  antara lain (a) menjaga pikiran agar  tidak 
pecah, (b) perasaan  tenang  dan tidak bergejolak , (3) perhatian  terpusat pada 
objek yang sedang  disimak, (d)
penyimak  harus  mampu menghindari  berbagai hal 
yang dapat mengganggu 
kegiatan  menyimak,  baik internal maupun ekternal. 
c)      Menyimak intensif  adalam Memahami Bahasa Formal 
Bahasa formal  adalah bahasa 
yang digunakan  dalam situasi  formal. 
yang dimaksudkan  dengan situasi
formal  adalah situasi  komunikasi 
resmi.  Misalnya, diskusi,  berdebat, 
temu ilmiah, kegiatan belajar  mengajar, dan sebagainya. Bahasa  yang 
digunakan pada kegiatan 
tersebut  adalah  bahasa 
resmi  atau bahasa  baku. 
bahasa  buku  lebih menekankan makna. 
d)     Menyimak Intensif Diakhiri dengan
Reproduksi  Bahan Simakan 
Reproduksi adalah  kegiatan 
mengungkapkan kembali  sesuatu
yang  telah dipahami.  Untuk 
membuat reproduksi  dapat
dilakukan  secara (1) lisan (berbicara)
dan (2) tulis (mengarang, menulis). Reproduksi 
dilakukan setelah menyimak. 
Fungsi reproduksi
itu,  antara lain (1) mengukur
kemampuan  integratif  dentara menyimak dengan berbicara, (2)
mengukur kemampuan integratif  antara
menyimak dengan menulis atau  mengarang,
(3) mengetahui  kemampuan daya serap
seseorang, (4) mengetahuitingkat 
pemahaman  seorang  tentang bahan 
yang telah  disimak.  Menyimak 
intensif  merupakan salah
satu  kegiatan  menyimak yang terdiri atas  beberapa jenis. Jenis-jenis menyimak  intensif 
antara lain adalah (a) menyimak kritis, (b)  menyimak konsentratif, (c) menyimak
eksporatif, (d) menyimak kratif, (e) menyimak 
interogatif, (f) menyimak selektif. 
a)       Menyimak
Kritis, adalah kegiatan  menyimak
yang dilakukan dengan  sungguh-sungguh
untuk memberikan penilaian secara 
objektif,  menentukan  keaslian, kebenaran,  dan kelebihan, serta  kekurangan-kekurangannya. Hal-hal yang   perlu diperhatikan  dalam menyimak   kritis (1) mengambil  tepat  tindak ujaran 
pembicara, (2) mencari  jawaban
atas pertanyaan mengapa menyimak?, dapatkah 
penyimak  membedakan antara  fakta dan opini dalam menyimak?,
dapatkah  penyimak mengambil simpulan dan
hasil menyimak?,  dapatkah  penyimak menafsirkan  makna 
idiom, ungkapan,  dan majas dalam
kegiatan menyimak? (kamidjan, 2001;22)
b)      Menyimak Konsentratif,  yang 
dilakukan dengan penuh perhatian 
untuk memperoleh  pemahaman yang
baik  terhadap informasi  yang disimak. Kegiatan menyimak  konsentratif 
bertujuan untuk  (1)  mengikuti petunjuk-petunjuk, (2) mencari  hubungan antarunsur  dalam menyimak, (3) mencari hubungan
kuantitas dan kualitas  dalam suatu
komponen, (4) mencari butir-butir informasi 
penting  dalam kegiatan menyimak,
(5) mencari  urutan penyajian  dalam bahan 
menyimak,  dan (6)  mencari gagasan utama  dari bahan 
yang telah  disimak (Kamidjan,
2001:23). 
c)      Menyimak eksploratif  adalah 
kegiatan menyimak  yang dilakukan
dengan penuh  perhatian untuk mendapatkan  informasi baru. pada akhir kegiatan,  seorang penyimak eksploratif  akan (1) menemukan gagasan baru , (2)
menemukan informasi baru dan informasi 
tambahan dari  bidang tertentu,
(3)  menemukan topic-topik baru yang
dapat dikembangkan  pada masa yang akan
datang, (4) menemukan unsur-unsur  bahasa
yang  bersifat baru. 
d)     Menyimak Kreatif  adalah kegiatan menyimak  yang bertujuan untuk  mengambangkan daya imajinasi  dan kreativitas  penyimak. 
Kreativitas penyimak  dapat
dilakukan dengan cara (1) menirukan 
lafal atau bunyi  bahasaasing atau
bahasa daerah  yang disimaknya, (2)
mengemukakan gagasan  yang sama  dengan pembicara,  namun menggunakan  struktur dan pilihan  kata yang berbeda, dan bahkan dengan style/gaya  yang berbeda pula, (3) merekontruksikan pesan
yang telah disampaikan pembicara, (4) menyusun petunjuk-petunjuk  atau nasihat berdasar materi  yang telah disimak. Misalnya  anda mendengarkan ceramah  agama dari Kyai H. Abdullah Gymnastiar (Aa
Gym),  setelah menyimak anda akan dapat
menirukan  apa  yang anda dengar, anda dapat menanyakan
gagasan-gagasan  anda kepada  pembicara, anda dapat merekonstruksikan  hasil 
simakan didasarkan pada 
pengetahuan anda dan anda dapat memanfaatkan  hasil simakan 
anda  untuk memberikan
arahan/nasehat  kepada siswa-siswa anda. 
e)      Menyimak interogatif   adalah kegiatan menyimak yang bertujuan
memperoleh informasi  dengan cara
mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang 
diarahkan kepada  pemerolehan
informasi  tersebut.  Kegiatan menyimak  interogatif 
bertujuan untuk (1) mendapatkan 
fakta-fakta dari  pembicara, (2)
mendapatkan gagasan   baru yang  dapat dikembangkan menjadi  sebuah 
wacana menarik, (3) mendapatkan informasi  apakah 
bahan yang telah disimak  asli
atau tidak. 
f)       Menyimak  selektif  adalah 
kegiatan menyimak  yang
dilakukan  secara selektif dan
terfokus  untuk mengenal  bunyi-bunyi asing, nada  dan suara, 
bunyi-bunyi  homogeny, kata-kata,
frase, klausa, kalimat, dan 
bentuk-bentuk  bahasa yang  sedang dipelajarinya. 
 
No comments:
Post a Comment