Kegiatan menyimak merupakan kegiatanyang cukup kompleks karena sangat bergantung kepada
berbagai unsur dasar dan unsur tambahan yang mendukung. Yang dimaksud dengan unsur dasar adalah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya
komunikasi dalam menyimak setiap
unsur merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan dengan unsur
lain. Unsur-unsur dasar menyimak itu adalah
(1) pembicara, (2) penyimak, (3) bahan
simakan, dan (4) bahan lisan yang
digunakan. Agar lebih jelas dapat anda perhatikan penjelasn berikut.
1. Pembicara
Yang dimaksud pembicara adalah orang yang
menyampaikan pesan yang berupa informasi yang dibutuhkan oleh
penyimak oleh karena itu, seorang
pembicra perlu mengetahui siapa penyimaknya.
Dalam aktivitasnya, seorang penyimak sering melakukan kegiatan menulis dengan mencatat hal-hal penting
selama melakukan kegiatan menyimak. Catatan tersebut merupakan pokok-pokok pesan yang disampaikan
pembicara kepada penyimak.
Fungsi
catatan tersebut bagi penyimak adalah sebagai berikut.
a. Meninjau
Kembali Bahan Simakan (review)
Kegiatan meninjau kembali bahan simakan
merupakan salah satu cirri penyimak kritis.
b. Mengenalisis
Bahan Simakan
Pada dasarnya, menyimak
adalah menerima pesan, namun
dalam kenyataannya seseorang penyimak
tidak hanya begitu saja, ia juga
berusaha untuk menganalisis pesan yang telah diterimanya.
c. Mengevaluasi
Bagan simakan
Pada tahap akhir kegiatan menyimak adalah mengevaluasi hasil simakan. Langkah ini dapat
dilakukan dengan cara berikut.
1) Kekuatan bukti
Untuk membenarkan
pernyataan pembicaraan, penyimak
harus mengevaluasi bukti-bukti yang dikatakan pembicara.
2) Validitas
Jika pernyataan pembicara diikuti alas
an-alasan yang kuat, terpercaya,
dan logis maka penyimak akan mengakui bahwa isi pembicaraan itu validitasnya tinggi.
3) Kebenaran tujuan
Penyimak harus mampu menemukan tujuan pembicara.
2. Penyimak
Penyimak
yang baik adalah penyimak yang memiliki
pengetahuan pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas, ia dapat melakukan kegiatan menyimak dengan baik. (Kamidjan, 2001:6) menyatakan
bahwa penyimak yang baik
adalah penyimak yang
memiliki dua sikap, yaitu objektif san sikap kooperatif.
Yang dimaksud dengan sikap objektif adalah
pandangan penyimak terhadap bahan
simakan.
3. Bahan
simakan
Bahan
simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan, terutama dalam
menyimak. yang dimaksudkan dengan bahan simakan adalah pesan yang akan
disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan simakan itu dapat berupa konsep,
gagasan, atau informasi. Jika pembicara tidak dapat menyampaikan bahan simakan
dengan baik, pesan itu tidak dapat diserap oleh penyimak yang mengakibatkan
terjadinya kegagalan dalam komunikasi.
Untuk
menghindari kegagalan, perlu dikaji ulang bahan simakan dengan cara berikut.
a) Menyimak
tujuan pembicara.
b) Menyimak
urutan pembicaraan.
c) Menyimak
topik utama pembicaraan.
d) Menyimak topic bawahan.
e) Menyimak
ahir pembicaraan.
4. Bahasa
Lisan
Bahasa
lisan (primer) merupakan media yang dipakai untuk menyimak.
Pembicara
menyampaikan gagasan dengan bahasa lisan. Bahasa lisan merupakan turutan yang
disampaikan pembicara dan diterima penyimak melalui alat pendengaran.
Unsur
bahasa lisan yang digunakan dalam berkomunikasi ada dua macam, yaitu aspek
linguistik dan nonlinguistik. Aspek linguistik ialah kata-kata, frace, kalimat
yang diucapkan pembicara kepada penyimak. Aspek nonlinguistic sering disebut
dengan istilah kinestetik atau kinesik. Aspek itu merupakan alat komunikasi
yang dapat membantu memperjelas aspek linguistik. Tujuannya agar gagasan
tersebut dapat dengan mudah diterima penyimak. Adapun aspek nonlinguistic
tersebut dapat berupa (1) anggukan kepala, artinya menyatakan setuju, (2)
acungan ibu jari, artinya menyatakan pujian, (3) gelengan kepala, artinya
menyatakan tidak setuju, (4) gerakan alis ke atas, artinya menyatakan tanda
kurang setuju atau kurang benar, (5) membungkukkan badan, atanda menghormat,
dan sebagainya. Aspek kinestetik dapat membantu untuk memperjelas
kalimat-kalimat yang diucapkan pembicara. Aspek kinestetiksangat bermanfaat
bagi penyimak.
Penyimak
harus mengerti dan memahami bentuk-bentuk linguistik dan nonlinguistic dalam
berkomunikasi lisan agar mereka dapat menyerap makna komunikasi tersebut dan
dapat menangkap pesan yang disampaikan pembicara.
No comments:
Post a Comment