Thursday, May 10, 2018

Unsur- unsur menyimak



Kegiatan  menyimak merupakan  kegiatanyang cukup kompleks  karena sangat bergantung  kepada  berbagai unsur   dasar  dan unsur tambahan  yang mendukung. Yang dimaksud  dengan unsur dasar  adalah unsur pokok  yang menyebabkan  timbulnya  komunikasi  dalam menyimak  setiap  unsur  merupakan satu  kesatuan  yang tak terpisahkan  dengan unsur lain. Unsur-unsur  dasar menyimak  itu adalah  (1) pembicara, (2) penyimak, (3) bahan  simakan, dan (4) bahan lisan  yang digunakan. Agar  lebih jelas dapat  anda perhatikan penjelasn berikut.

1.      Pembicara
Yang dimaksud  pembicara adalah  orang yang  menyampaikan pesan  yang berupa  informasi  yang dibutuhkan  oleh  penyimak  oleh karena itu,  seorang  pembicra perlu  mengetahui  siapa penyimaknya.
Dalam aktivitasnya, seorang  penyimak sering  melakukan kegiatan  menulis dengan  mencatat hal-hal  penting  selama melakukan  kegiatan  menyimak. Catatan tersebut  merupakan pokok-pokok pesan yang  disampaikan  pembicara kepada penyimak.
Fungsi catatan tersebut  bagi penyimak  adalah sebagai berikut.
a.       Meninjau Kembali Bahan Simakan (review)
Kegiatan  meninjau kembali  bahan simakan  merupakan salah  satu  cirri penyimak kritis. 
b.      Mengenalisis Bahan Simakan
Pada dasarnya,  menyimak  adalah menerima  pesan, namun dalam  kenyataannya seseorang  penyimak  tidak hanya   begitu saja,  ia juga  berusaha untuk  menganalisis  pesan yang telah  diterimanya. 
c.       Mengevaluasi Bagan simakan
Pada tahap akhir  kegiatan menyimak  adalah mengevaluasi  hasil simakan. Langkah  ini dapat  dilakukan  dengan cara berikut.
1) Kekuatan bukti
Untuk  membenarkan  pernyataan pembicaraan,  penyimak harus  mengevaluasi  bukti-bukti yang dikatakan pembicara.
2) Validitas
Jika  pernyataan pembicara diikuti alas an-alasan  yang kuat,  terpercaya,  dan logis maka  penyimak akan  mengakui bahwa  isi pembicaraan  itu validitasnya tinggi.
3) Kebenaran tujuan
Penyimak harus  mampu menemukan tujuan  pembicara. 

2.      Penyimak
Penyimak yang baik adalah penyimak  yang memiliki pengetahuan  pengalaman yang banyak  dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan  dan pengalaman yang banyak dan luas, ia  dapat melakukan kegiatan  menyimak dengan baik. (Kamidjan, 2001:6) menyatakan  bahwa  penyimak  yang baik  adalah penyimak  yang memiliki  dua sikap, yaitu objektif  san sikap kooperatif.
 Yang dimaksud dengan sikap objektif adalah pandangan  penyimak terhadap bahan simakan.
3.      Bahan simakan
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan, terutama dalam menyimak. yang dimaksudkan dengan bahan simakan adalah pesan yang akan disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan simakan itu dapat berupa konsep, gagasan, atau informasi. Jika pembicara tidak dapat menyampaikan bahan simakan dengan baik, pesan itu tidak dapat diserap oleh penyimak yang mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam komunikasi.
Untuk menghindari kegagalan, perlu dikaji ulang bahan simakan dengan cara berikut.
a)      Menyimak tujuan pembicara.
b)      Menyimak urutan pembicaraan.
c)      Menyimak topik utama pembicaraan.
d)     Menyimak  topic bawahan.
e)      Menyimak ahir pembicaraan.
4.      Bahasa Lisan
Bahasa lisan (primer) merupakan media yang dipakai untuk menyimak.
Pembicara menyampaikan gagasan dengan bahasa lisan. Bahasa lisan merupakan turutan yang disampaikan pembicara dan diterima penyimak melalui alat pendengaran.
Unsur bahasa lisan yang digunakan dalam berkomunikasi ada dua macam, yaitu aspek linguistik dan nonlinguistik. Aspek linguistik ialah kata-kata, frace, kalimat yang diucapkan pembicara kepada penyimak. Aspek nonlinguistic sering disebut dengan istilah kinestetik atau kinesik. Aspek itu merupakan alat komunikasi yang dapat membantu memperjelas aspek linguistik. Tujuannya agar gagasan tersebut dapat dengan mudah diterima penyimak. Adapun aspek nonlinguistic tersebut dapat berupa (1) anggukan kepala, artinya menyatakan setuju, (2) acungan ibu jari, artinya menyatakan pujian, (3) gelengan kepala, artinya menyatakan tidak setuju, (4) gerakan alis ke atas, artinya menyatakan tanda kurang setuju atau kurang benar, (5) membungkukkan badan, atanda menghormat, dan sebagainya. Aspek kinestetik dapat membantu untuk memperjelas kalimat-kalimat yang diucapkan pembicara. Aspek kinestetiksangat bermanfaat bagi penyimak.
Penyimak harus mengerti dan memahami bentuk-bentuk linguistik dan nonlinguistic dalam berkomunikasi lisan agar mereka dapat menyerap makna komunikasi tersebut dan dapat menangkap pesan yang disampaikan pembicara.

No comments:

Post a Comment