A.
PENTINGNYA
PEMBELAJARAN SENI BAGI ANAK
National Education Association (NEA,
1990) menyebutkan bahwa seni merupakan dasar dari kecerdasan individu,
estetika, dan perkembangan emosi. Menurut Gardner (1998). Bahwa kecerdasan
seseorang tidak hanya dipengaruhi dari bagaemana orang tersebut menyelesaekan
soal-soal tes atau berhitung. Ada kemampuan-kemampuan dasar untuk mengukur
kecerdasan, contohnya adalah kecerdasan musical, kecerdasan kinestik,
kecerdasan kinestetik, kecerdasan logika matematika. Kecerdasan ini yang
awalnya menjadi dasar penghitungan IQ,
kecerdasan linguistic (individu maupun mengekpresikan pikirannya dalam bentuk
kata-kata dan kalimat), kecerdasan spasial (bagae mana individu bisa
memvisualisasikan objek dari berbagae sudut pandang, memperkirakan jarak),
kecerdasan interpersonal (individu mampu berelasi dengan baik dengan orang
lain), kecerdasan intrapersonal (pengetahuan individu dalam memahami dirinya,
pikirannya maupun perasaannya), dan kecerdasan naturalis (kemampuan individu
untuk membeda-bedakan dan mengetahui karakteristik dari masing-masing spesies
alam). Dari ke-8 kecerdasan yang dikemukakkan oleh Gardner, ada 4 kecerdasan
musik, kecerdasan kinestetik, (menari, bermain drama), Kecerdasan interpersonal
(Drama), dan kecerdasan spasial (menari dalam kelompok).