KISI-KISI ALAT PENGUMPULAN DATA
Monday, November 19, 2018
PERSETUJUAN SEBAGAI PESERTA PENELITIAN
PERSETUJUAN SEBAGAI PESERTA
PENELITIAN
(INFORMET CONSENT)
Saya
yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi
sebagai peserta penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Akademi Kebidanan pada
UPT. Akademi
INSTRUMEN PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA
INSTRUMEN
PENELITIAN
SOSIAL
EKONOMI KELUARGA
I.
IDENTITAS
ORANG TUA
Nama Ayah :………………………………………………..
Ibu :………………………………………………..
Umur Ayah :………………………………………………..
Ibu :………………………………………………..
Agama Ayah :………………………………………………..
Ibu :………………………………………………..
Alamat :………………………………………………..
II.
KONDISI
SOSIAL EKONOMI
Pendidikan
terakhir Ayah : (SD/SLTP/SLTA/D1,D2,D3,D4/BA/S1,S2,S3)*
Ibu : (SD/SLTP/SLTA/D1,D2,D3,D4/BA/S1,S2,S3)*
Pekerjaan
atau jabatan Ayah :………………………………………………….
Ibu :………………………………………………….
Pendapatan
perbulan Ayah :………………………………………………….
Ibu :…………………………………………………
Keterangan
: * = Coret yang tidak perlu.
|
Sunday, November 18, 2018
TONSILITIS KRONIS
TONSILITIS
KRONIS
I.
Definisi
Tonsilitis
Kronis adalah peradangan kronis Tonsil setelah serangan akut yang terjadi berulang-ulang atau infeksi subklinis.
Tonsilitis berulang terutama terjadi pada anak-anak dan diantara serangan tidak jarang tonsil tampak sehat. Tetapi tidak
jarang keadaan tonsil diluar serangan
terlihat membesar disertai dengan hiperemi ringan yang mengenai pilar anterior
dan apabila tonsil ditekan keluar
detritus.
ANATOMI TONSIL
ANATOMI TONSIL
Tonsilla lingualis, tonsilla palatina, tonsilla
faringeal dan tonsilla tubaria membentuk cincin jaringan limfe pada pintu masuk
saluran nafas dan saluran pencernaan. Cincin ini dikenal dengan nama cincin
Waldeyer. Kumpulan jaringan ini melindungi anak terhadap infeksi melalui udara
dan makanan. Jaringan limfe pada cincin Waldeyer menjadi hipertrofi fisiologis
pada masa kanak-kanak, adenoid pada umur 3 tahun dan tonsil pada usia 5 tahun, dan
kemudian menjadi atrofi pada masa pubertas. Tonsil palatina dan adenoid (tonsil
faringeal) merupakan bagian terpenting dari cincin waldeyer. jaringan limfoid lainnya yaitu tonsil lingual, pita
lateral faring dan kelenjar-kelenjar limfoid. Kelenjar ini tersebar dalam fossa
Rossenmuler, dibawah mukosa dinding faring posterior faring dan dekat orificium
tuba eustachius (tonsil Gerlach's).
Sunday, November 11, 2018
TAHUN PELAJARAN 2015/2016, IPS, kelas I SD
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS : 1 (satu)
⦁ pilihlah salah satu jawaban yang benar
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS : 1 (satu)
⦁ pilihlah salah satu jawaban yang benar
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1, IPA, Kelas I SD
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS : 1 (satu)
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS : 1 (satu)
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1, Budi Pekerti, Kelas I
PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI 3 BATUR
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI 3 BATUR
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1, Bahasa Indonesia, KELAS 1 SD
PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI 1 KINTAMANI
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI 1 KINTAMANI
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1, PKN Kelas I SD
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MATA PELAJARAN : PKn
KELAS : 1 (satu)
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MATA PELAJARAN : PKn
KELAS : 1 (satu)
Friday, November 9, 2018
Model Pembelajaran Ekspository
⦁ Model Pembelajaran Ekspository
Ekpository adalah sebuah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Sedangkan pendapat Roy Killen dalam Wina Sanjaya (2009) menamakan metode ekspositori dengan istilah strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction). Karena dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena metode ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah metode chalk and talk. Metode ekspositori adalah bentuk pendekatan pembelajaran yang berpusat guru (teacher centered approach). Guru sangat berperan dominan dan fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik siswa (academic achievement student).
contoh latar belakang penelitian agama hindu 2
BAB I
PENDAHULUAN
⦁ Latar Belakang
Belajar merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia dalam perkembangannya menghadapi perubahan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan. Aktivitas yang penting ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sejak lahir sampai akhir hayat karena pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Metode Bermain Peran (Role Playing)
⦁ Metode Bermain Peran (Role Playing)
Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill Hadfield, 1986). Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain (Basri Syamsu, 2000) (https://sharingkuliahku.wordpress.com).
⦁ Nilai-Nilai Keimanan
⦁ Nilai-Nilai Keimanan
Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok, jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu objeknya. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan. Keputusan itu adalah suatu nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, baik atau tidak baik, benar atau tidak benar, dan seterusnya. Penilaian tersebut pastilah berhubungan dengan unsur indrawi manusia, sebagai subyek penilaian yaitu unsur jasmani, akal, rasa, karsa dan kepercayaan. Dengan demikian nilai adalah suatu yang berharga, berguna, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan perilaku manusia. (http://bukunnq.wordpress.com/).
contoh latar belakang ptk agama hindu
BAB I
PENDAHULUAN
⦁ Latar Belakang
Agama adalah suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berproses pada kekuatan non-empiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi mereka dan masyaarakat luas. Agama merupakan suatu hal yang dijadikan sandaran penganutnya ketika terjadi hal-hal yang berada di luar jangkauan dan kemampuannya karena sifatnya yang supra-natural sehingga dapat diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang non-empiris. Agama diyakini oleh para pengikutnya sebagai pedoman hidup sebab didalam agama itu sendiri terkandung ajaran - ajaran untuk manusia agar senantiasa berbuat baik.
Tuesday, November 6, 2018
CONTOH LATAR BELAKANG PENELITIAN
Latar Belakang
Agar peserta didik mampu meningkatkan prestasi belajarnya, maka guru harus giat membelajarkan mereka mengikuti kebenaran-kebenaran cara mengajar berdasar teori-teori para ahli pendidikan. Agar upaya tersebut mendapat hasil yang diharapkan maka pengembangan sumber daya manusia (SDM) mesti diupayakan lebih giat oleh guru. Manusia perlu mendapat pembinaan, begitu juga para siswa di sekolah memerlukan pembinaan-pembinaan tertentu untuk bisa meningkatkan kemampuannya. Tugas pendidik dalam hal ini adalah untuk mengembangkan fungsi-fungsi kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik.
CONTOH KERANGKA BERPIKIR
⦁ Kerangka Berpikir
Dari data awal yang diperoleh tentang prestasi belajar agama Hindu diketahui bahwa tingkat ketuntasan belajar yang dipersyaratkan masih belum bias dipenuhi. Karena itu guru sebagai peneliti berusaha mengatasinya dengan menerapkan metode bermain peran tokoh agama
⦁ Metode Bermain Peran
⦁ Metode Bermain Peran
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas yang dilakukan guru dan peserta didik sering dihadapkan pada berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan mata pelajaran maupun yang menyangkut hubungan sosial. Berbagai upaya pemecahan masalah seringkali dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui diskusi kelas, Tanya jawab antara guru dan peserta didik, penemuan dan inkuiri, dan sebagainya.
Prestasi Belajar/ Landasan Teori
⦁ Prestasi Belajar
Pengertian mengenai prestasi belajar peneliti kutif dari Kuliah Online yang disampaikan pada Media Pendidikan Universitas Negeri Surabaya yang menjelaskan pendapat beberapa ahli, seperti yang dinyatakan Afirin (1991: 3) bahwa prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas. Tu’u (2004: 75) juga merumuskan pengertian prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka dari evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan atau ujian yang ditempuhnya, dicapai seseorang setelah melakukan suatu proses belajar.
Sunday, November 4, 2018
Teknik Perakitan Komputer
Teknik Perakitan Komputer
Sebelum mulai merakit sebuah PC, hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu komponen-komponen yang akan digunakan serta peralatan yang akan digunakan untuk melakukan perakitan.
Ada tiga hal yang mesti dipersiapkan dalam melakukan perakitan PC yakni :
Pengenalan Komponen Komputer
1. Pengenalan Komponen Komputer
Menurut Ir. Sugiyono (2006), komponen yang terdapat pada komputer adalah motherboard, prosesor, main storage (RAM dan ROM), harddisk, floppy disk, media optic seperti CD Drive maupun DVD Drive, kartu grafis, power supply. Selain komponen-komponen tersebut, masih ada komponen yang ada pada komputer seperti yang disebutkan oleh Scott Mueller (2003) yakni Sound Card, Video Card, dan LAN Card.
Peran Komputer Sebagai Penunjang Perpustakaan
Peran Komputer Sebagai Penunjang Perpustakaan
Di dalam sebuah perpustakaan terdapat beberapa hal yang bisa mempengaruhi kecepatan dan ketepatan layanan. Hal-hal yang bisa mempengaruhi tersebut diantaranya adalah siswa pencatatan sirkulasi kepustakaan dan katalog. Sirkulasi kepustakaan dapat dibantu oleh kehadiran komputer. Dalam hal ini buku-buku yang dipinjam atau yang telah dikembalikan oleh peminjam dicatat dalam sebuah komputer. Leonita Siwiyanti (dalam situs media.diknas.go.id/media/document/4690.pdf, diakses 23 Februari 2009) menyatakan bahwa petugas perpustakaan dapat dengan cepat melihat buku yang telah dipinjam atau buku yang telah lewat batas waktu peminjamannya, dan buku yang telah dikembalikan oleh peminjam. Dari sini nampak bahwa komputer dapat membantu mempercepat
Perpustakaan Sebagai Pusat Layanan Pembaca
Perpustakaan Sebagai Pusat Layanan Pembaca
William S. Dix , pustakawan pada perpustakaan Princeton University di Amerika Serikat (dalam Soeatminah, 1992) mengatakan bahwa “mutu suatu perpustakaan diukur dari kemampuannya memberikan buku yang tepat kepada peminat pada saat buku tersebut dikehendaki”. Hal ini dapat dikatakan bahwa sebuah perpustakaan dapat dikatakan memiliki mutu jika mampu memberikan layanan yang cepat, tepat dan benar kepada pemakainya/pengunjung perpustakaan.
KATALOG PUSTAKA
Katalog Pustaka
Ketika mencari sebuah literatur di perustakaan, pastilah akan bertanya terlebih dahulu pada pustakawan yang bertugas, apakah literatur yang akan dicari tersedia di perpustakaan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pustakawan akan melihat sebuah daftar yang mana pada daftar tersebut memuat seluruh informasi mengenai literatur-literatur yang tersedia di perpustakaan. Daftar ini lebih dikenal dengan nama katalog. Menurut Soeatminah (1992: 96) “katalog adalah daftar pustaka (buku dan non buku) milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah dan cepat”. Hal senada juga dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal (2005) bahwa katalog adalah sebuah daftar yang memuat seluruh informasi mengenai pustaka yang terdapat pada perpustakaan. Jadi dapat dikatakan bahwa katalog adalah sebuah daftar yang disusun sedemikian rupa, yang mana di dalamnya memuat seluruh informasi mengenai seluruh bahan pustaka, baik yang berupa buku maupun bahan pustaka yang bukan berbentuk buku (surat kabar, majalah, brosur, laporan, kliping) yang terdapat pada sebuah perpustakaan sehingga akan memmudah dan mempercepat orang (mahasiswa) dalam mencari dan menemukan lokasi darisuatu pustaka.
PENGERTIAN PERPUSTAKAAN
Pengertian Perpustakaan
Seperti diketahui, perpustakaan bukan merupakan hal yang baru lagi dikalangan masyarakat. Dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah, baik mulai dari jenjang yang paling dasar hingga jenjang yang paling tinggi, yakni perguruan tinggi. Selain itu, banyak juga terdapat perpustakaan umum yang memberikan pelayanan terhadap masyarakat umum. Meskipun demikian, masih banyak orang yang memberikan definisi yang keliru terhadap perpustakaan. Banyak orang menginterpretasikan perpustakaan sebagai kumpulan dari berbagai buku-buku. Sehingga setiap tumpukan buku pada suatu tempat tertentu disebut perpustakaan (Ibrahim Bafadal, 2005).
CONTOH ARTIKEL ILMIAH
MEDIA KOMPUTER SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN INOVATIF
Oleh:
I Komang Jaya Santika Yasa (Jurusan PTIK, Undiksha)
I Made Dendi Maysanjaya (Jurusan PTIK, Undiksha)
I Komang Mardiana (Jurusan PTIK, Undiksha)
Putu Windha Krisna Dewi (Jurusan Pend. Matematika, Undiksha)
Ni Luh Putu Serigana Utami (Jurusan Pend. Biologi, Undiksha)
ABSTRAK
Dewasa ini dunia sedang dilanda perkembangan IPTEK khususnya di bidang teknologi komputer. Hampir semua aspek kehidupan manusia dipengaruhi oleh kehadiran teknologi, termasuk dunia pendidikan. Komputer sebagai salah satu hasil perkembangan teknologi ikut berperan dalam dunia pendidikan, namun masih hanya terbatas pada hal-hal yang bersifat administratif. Sampai saat ini komputer belum banyak digunakan sebagai sarana pembelajaran. Berdasarkaan hasil observasi di
Saturday, November 3, 2018
PROSEDUR PENELITIAN SKRIPSI
PROSEDUR PENELITIAN
Adapun prosedur penelitian berdasarkan model tersebut di atas adalah sebagai berikut.
3.5.1 Refleksi Awal
Langkah pertama yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian yaitu refleksi awal terhadap proses pembelajaran dan metode yang diterapkan oleh guru. Refleksi awal ini dilakukan guna mengidentifikasi permasalahan serta kendala-kendala yang dialami oleh siswa maupun guru dalam proses pembelajaran. Langkah awal yang dilakukan dalam proses pembelajaran ini yaitu melakukan observasi terhadap proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas dan mewawancarai guru TIK mengenai strategi yang selama ini digunakan dan hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran.
CONTOH KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN SKRIPSI
KERANGKA BERPIKIR
Kesuksesan dalam pembelajaran di kelas erat kaitannya dengan hasil belajar yang telah dicapai. Hasil belajar merupakan tolak ukur dari tingkat kecerdasan siswa. Hasil belajar ini diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar juga merupakan salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran.
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut M. Ngalin Purwato (1984) pengelompokan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: (1) faktor dalam diri siswa yang teriri dari faktor psikologi (kondisi fisik, panca indra) dan faktor psikologis (minat, bakat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif), (2) faktor dari luar diri yang terdiri dari faktor lingkungan (alam dan sosial) serta faktor instrumental (kurikulum, sarana, fasilitas, guru).
RANAH PSIKOMOTOR
Ranah Psikomotor
Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:
⦁ Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
⦁ Keterampilan pada gerakan-gerakan sadar.
⦁ Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.
⦁ Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan.
⦁ Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai yang kompleks.
⦁ Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpresif.
RANAH AFEKTIF
Ranah Afekif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapatkan perhatian dari guru. Para guru banyak menilai ranah hanya semata-mata kognitif saja. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, hubungan sosial. Sekalipun bahan pelajaran berisi ranah kognitif, ranah afektif harus menjadi bagian integral dari bahan tersebut dan harus tampak dalam proses belajar dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Oleh sebab itu, penting dinilai hasil-hasilnya.
RANAH KOGNITIF
Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu :
a) Pengetahuan atau Ingatan
Intilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan faktual disamping pengetahuan hapalan atau diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh , nama-nama kota. Dilihat dari proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan diingat agar dikuasai sebagai dasar bagi pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep lainnya. Jenjang ini merupakan yang paling rendah dalam ranah kognitif misalnya siswa diminta untuk mengingat kembali satu atau lebih fakta-fakta sederhana.
PENGERTIAN HASIL BELAJAR
Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang realatif tetap. Dalam kegiatan belajar mengajar atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar merupakan siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Keberhasilan siswa dalam belajar biasanya diukur dari hasil belajar yang diperoleh siswa.
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran CIRC
Model pembelajaran kooperatif CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition, model pembelajaran ini dikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin dan Farnish tahun 1980. Menurut Slavin (dalam Awalani, 2010) Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting. Model pembelajaran kooperatif model CIRC merupakan tipe pembelajaran yang diadaptasikan dengan kemampuan peserta didik, dan dalam proses pembelajarannya bertujuan membangun kemampuan peserta didik untuk membaca dan menyusun rangkuman berdasarkan materi yang dibacanya (Suyitno, 2005).
PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin, 1995 (Isjoni, 2007) Cooperative Learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya dalam satu kelompok atau satu tim. Model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok.
PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Dalam Depdiknas (2007) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan perluasan dari TI dengan menggabungkan konsep Teknologi Komunikasi dalam Teknologi Informasi. Hal ini disebabkan oleh begitu kuatnya keterikatan antara Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi komunikasi mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
CONTOH MANFAAT PENELITIAN SKRIPSI
MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
⦁ Bagi Siswa
⦁ Peserta didik dapat bekerja sama dalam membahas sebuah materi, yang pada akhirnya memperoleh hasil belajar yang tinggi.
LATAR BELAKANG : SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII.B SMP N 1 KINTAMANI
Dalam rangka memenuhi tuntutan global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara terus menerus, dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk dapat melahirkan individu-individu yang dapat memenuhi tuntutan tersebut. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mulai dari perbaikan kurikulum sampai peningkatan kualitas tenaga pendidik, maupun peningkatan sarana-prasarananya. Perkembangan dunia pendidikan saat ini tidak hanya merupakan konstruksi perkembangan pendidikan lima tahun terakhir, akan tetapi hasil dari perkembangan pendidikan bangsa Indonesia dari sejak merdeka sampai saat ini.
RINGKASAN MATERI, UUD 1945, PERSIAPAN TES CPNS
UUD 1945
⦁ Terdiri dari 20 Bab, 73 Pasal, 194 Ayat, 3 Pasal Aturan Peralihan, 2 Pasal Aturan Tambahan
⦁ Amandemen 19 18 10 10
BAB I BENTUK NEGARA DAN KEDAULATAN
Pasal 1 -- REPUBLIK KEDAULATAN HUKUM
1 => Indonesia itu negara Kesatuan bentuknya Republik
2 => Kedaulatan ditangan rakyat diatur Undang2
3 => Indonesia adalah negara hukum
⦁ Terdiri dari 20 Bab, 73 Pasal, 194 Ayat, 3 Pasal Aturan Peralihan, 2 Pasal Aturan Tambahan
⦁ Amandemen 19 18 10 10
BAB I BENTUK NEGARA DAN KEDAULATAN
Pasal 1 -- REPUBLIK KEDAULATAN HUKUM
1 => Indonesia itu negara Kesatuan bentuknya Republik
2 => Kedaulatan ditangan rakyat diatur Undang2
3 => Indonesia adalah negara hukum
Subscribe to:
Posts (Atom)